Sequel 04

2.6K 171 5
                                    

Hari sudah pagi namun kedua insan yang masih terlelap itu enggan membuka netranya.

Hawa dingin yang menyeruak membuat mereka semakin mengeratkan pelukan, mencoba menghangatkan diri.

Sinar matahari pun ikut mengusik keduanya. Namun seakan sudah terbiasa mereka tetap enggan membuka mata.

Y/n bergerak tak nyaman saat cahaya matahari tepat mengenai matanya. Pandangan Y/n tertuju pada suaminya yang masih terlelap tenang.

Dengan perlahan tangannya mengguncang tubuh suaminya.

"Baek bangun."

Seakan hanya angin lalu, Baekhyun mengabaikannya dan semakin merengkuh tubuh mungil istrinya.

"Baek mandi sana ih, kamu bau bikin mual."

Y/n tidak berbohong, dia memang merasa mual saat ini. Karena kemarin sempat kehujanan saat menyiram bunga. Mungkin masuk angin.

Lingkar tangan Baekhyun semakin menguat membuat rasa mual Y/n bertambah.

"Baek ba-- huek~."

Y/n menutup rapat-rapat mulutnya. Dengan sisa tenaganya Y/n melepaskan tangan Baekhyun dengan paksa dan berlari menuju kamar mandi.

Setelah sampai dikamar mandi Y/n segera mengeluarkan semua isi perutnya.

"Hueek~ huueekk~ huek~."

Baekhyun terbangun karena mendengar suara Y/n. Dengan wajah panik Baekhyun segera berlari menuju Y/n.

Saat sampai dikamar mandi, Baekhyun melihat Y/n yang masih muntah hingga mengeluarkan air mata.

Baekhyun menghampirinya. "Kamu gpp?"

Baekhyun memijat tengkuk Y/n.

"Makanya kalau mendung itu cepet masuk rumah bukan malah makin asik nyiram bunga, jadi sakit kan." Baekhyun.

Mata Y/n memicing. Dia kesal. Lagi sakit bukannya di semangatin terus diobatin tapi malah diomelin.

Emosi Y/n akhir-akhir ini memang sangat tidak stabil. Terkadang hanya diomel bisa menangis, terkadang suka marah, ngambek, dsb.

"Hoeekk~" Y/n kembali muntah.

"Astagfirullah sayang, mending  kita sekarang ke rumah sakit." Ujar Baekhyun khawatir.

"Gamau~" Y/n masih memegangi perutnya yang bergejolak.

"Ga mau tau pokoknya sekarang kerumah sakit." Tekan Baekhyun.

Baekhyun keluar dari kamar mandi menuju lemari untuk mengambil jaket Y/n dan juga miliknya.

Setelah memakai jaketnya, Baekhyun kembali menghampiri Y/n. Baekhyun memakaikan jaket pada Y/n.

"Kajja" Baekhyun.

"Gendong~" rengek Y/n.

Y/n sendiri tidak tahu kenapa dia jadi manja seperti ini.

Dengan senang hati Baekhyun menggendong Y/n seperti koala. Y/n menenggelamkan wajahnya di dada Baekhyun.

Aroma parfum Baekhyun adalah candunya. Sampai dimobil Y/n tidak mau diturunkan.

Sekarang Y/n berada di  pangkuan Baekhyun di  dalam mobil yang masih di depan rumah.

"Sayang~ turun dong. Aku susah nyetirnya kalau kaya gini." Baekhyun.

Y/n yang semula masih asik menghirup aroma Baekhyun kini mendongak menatapnya.

Bibirnya mengerucut dan menggeleng kuat berkali-kali.

"Gamauuu~ aku maunya gini aja."

Baekhyun menghela nafas. Tangannya terangkat untuk mengelus kedua pipi Y/n.

"Sayang~ nanti aku ga bisa lihat jalannya. Kalau aku nabrak gimana? Kamu mau kita kecelakaan?" Ujar Baekhyun sambil tersenyum.

Y/n mengerucutkan bibirnya lalu menghempas tangan Baekhyun yang ada dipipinya.

Dia berpindah ke kursi disebelah Baekhyun. Pandangannya mengarah ke luar cendela. Tidak mau menatap Baekhyun.

Baekhyun menghela nafas sejenak lalu menjalankan mobilnya.

Sesampainya dirumah sakit Baekhyun langsung keluar mobil sedangkan Y/n masih tetap diam tak berkutik.

Baekhyun membuka pintu lalu berjongkok di depan pintu mobil yang terbuka.

Tangan Y/n diraih dan dielus menggunakan ibu jarinya.

"Yang~ kamu tuh kenapa sih akhir-akhir ini? Bentar-bentar nangis, terus marah-marah, terus tiba-tiba ngambek." Baekhyun mengecup tangan Y/n sebelum melanjutkan.

"Aku bukan peramal yang tahu isi hati dan pikiran kamu sayang~. Jadi please kasih tau aku kamu kenapa?." Lanjutnya.

Y/n menunduk. Menatap tautan tangannya. Dan tiba-tiba dia menangis.

Y/n sendiri tidak tahu kenapa. Y/n bingung dengan dirinya sendiri.

"Ak-aku juga ga-hiks tau." Y/n.

Baekhyun panik. Lalu berdiri dan menggendong Y/n seperti bayi dan mengusap punggungnya.

"Shuutt....Jangan nangis. Aku minta maaf kalau ada salah. Mianhae." Baekhyun.

Y/n melingkarkan tangannya pada leher Baekhyun semakin kuat untuk menahan tangisnya.

"Kita masuk sekarang ya. Kamu mau turun atau digendong?" Baekhyun.

"Gini aja~" Y/n.

Akhirnya mereka masuk kedalam rumah sakit dengan posisi Baekhyun menggendong Y/n.

Mereka menjadi pusat perhatian seluruh rumah sakit karena posisi mereka. Dan juga karena Baekhyun adalah member exo.

Baekhyun tidak memakai penyamaran apapun. Jadi semua orang memfoto pasangan itu.

"Baek kamu gak malu? Kalau malu aku turun aja." Bisik Y/n.

Baekhyun menggeleng cepat.

"Gak, kenapa harus malu? Justru aku ingin pamer ke mereka bahwa kita ini pasangan yang serasi, romantis dan juga harmonis." Baekhyun.

Y/n tersenyum mendengar penuturan Baekhyun. Baekhyun memang selalu bisa membuatnya tersipu dan baper (?).

















Beberapa menit kemudian.....

Baekhyun dari tadi tidak berhenti menciumi seluruh wajah Y/n.

Sekarang mereka sedang berada di dalam mobil. Sengaja Baekhyun tidak melajukan mobilnya.

"Baekhyun ih~ jangan diciumin terus~, kapan jalannya ini. Aku pengen cepet sampai rumah." Kesal Y/n.

Baekhyun tidak perduli. Dia tetap menciumi setiap sudut wajah Y/n hingga membuat sang empu tertawa karena geli.

"Makasih sayang. Aku jadi makin cinta sama kamu. Aku janji bakal jagain kalian berdua." Baekhyun.

Iya. Y/n dinyatakan hamil. Kata dokter usia kandungannya baru 4 hari.

Baekhyun sangat senang mendengarnya tadi hingga mencium bibir istrinya didepan sang dokter.

Y/n menangkup kedua pipi Baekhyun.

"Itu harus. Appa harus jagain aku dan eomma, arraseo?." Ucap Y/n menirukan suara anak kecil.

Baekhyun terkekeh lalu mengangguk dan mencium kening Y/n lembut.

"Arraseo" jawabnya.


°•○●□■■□●○•°


Tbc.

Pendek because lagi sibuk persiapan ujian.

Typonya banyak. Harap maklum.

VOMMENT bagi yang suka aja. Yang ga suka gausah gapapa.

LuckyFangirl [BBH]>> Proses REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang