Seumur hidupnya, Joana pernah beberapa kali merasakan bibirnya menempel pada seorang cowok.
Dulu di sekolah lamanya, Joana memiliki mantan bernama Rasyad. Cowok bad boy kaya yang menjadi incaran satu sekolah. Rasyad adalah mantan pertama Joana sekaligus pemilik ciuman pertamanya.
Si bad boy tengil itu mengajarkan Joana banyak hal tentang pacaran. Mulai dari menari di klub, ciuman, meminum-minuman keras, dan banyak hal bodoh lainnya.
Awalnya Joana tidak tau bahwa ciuman memilik macamnya tersendiri. Rasyad mengajarinya mulai dari ciuman malu-malu, ragu-ragu sampai dengan ciuman penuh gairah. Joana kira ciuman paling menyenangkan adalah saat Rasyad menempelkan bibir mereka saat itu.
Tetapi, Joana justru salah.
Ciuman Rasyad penuh sensasi kala itu justru terasa hambar saat bibir Joana bertemu kedua kalinya dengan bibir Jason. Jason hanya menempelkan bibir mereka tapi Joana sudah kepalang frustasi.
Demi apapun, ciuman malu-malu Jason berhasil menyulut sensasi menyenangkan dalam mulut Joana. Dan gadis itu merasa benar-benar kehilangan saat Jason meninggalkan bibir Joana. Cowok itu menatap Joana intens seraya merangkum kedua pipi gadis itu.
Joana menahan nafas saat Jason kembali mendekatkan wajahnya.
"Tadi mungkin ciuman terburuk yng pernah lo rasain. Tapi...---" Jason menatap bibir Joana, "kasi gue kesempatan sekali lagi."
Belum sempat otak Joana menangkap maksud perkataan cowok itu, Jason sudah lebih dulu mengecup bibir Joana. Kali ini melumatnya dengan lebih intens. Sekali lagi, Joana memejamkan mata. Merasakan bibir Jason yang mencoba menggodanya.
Geram dengan cowok itu yang tidak memperjauh ciumannya---padahal Joana sudah kepalang panas---Joana segera menarik tengkuk Jason. Membuka mulutnya dan memberikan akses penuh untuk Jason menyentuhnya disana. Joana terkesiap saat Jason berhasil membelai lidahnya. Hal itu sontak membuatnya melenguh.
Gila jika Jason mengatakan ciumannya buruk. Ini benar-benar sangat menyenangkan sampai Joana rasanya ingin gila. Joana bahkan tidak tau kapan tangannya maju untuk meremas rambut cowok itu. Sebelum terjadi sesuatu yang lebih berbahaya lagi, Joana segera mendorong bahu Jason. Ciuman mereka terlepas dengan terpaksa. Mereka masih terengah-engah seraya mengambil nafas sebanyak-banyaknya.
Saat pandangan mereka kembali bertemu, saat itulah dada Joana rasanya sakit saking kuat getarannya. Belum pernah Joana merasa segugup ini.
"Gue cinta sama lo, Jo."
Kalimat Jason itu sontak membuat tubuh Joana membeku.
Tangan Jason terulur untuk menangkup pipi Joana, jarinya mulai mengusap disana.
"Ini mungkin kedengeran bodoh, tapi gue udah lebih dulu ngerasain ini. Ingat waktu lo ngempesin ban mobil gue? Saat itu kita pulang bareng." Diusapnya ujung bibir Joana, "gue gak nyangka pilihan gue buat pulang bareng lo saat itu justru bikin gue punya perasaan aneh ke elo."
Joana menurunkan sebelah tangan Jason dari pipinya untuk menggenggam tangan itu erat. Saat ini Joana sedang gugup luar biasa. Tapi tetap saja cewek itu tidak tahan untuk mengukir senyum. Semua ini terlalu manis dilewatkan.
"Sampai saat ini, perasaan itu belum kunjung lenyap. Masih hinggap meski gue usir berkali-kali," bisik cowok itu di telinga Joana.
Joana terkikik geli. Kepalanya menoleh ke samping, dan saat matanya berhasil menemukan mata Jason, Joana segera mengungkapkan perasaannya. "Bukan cuma lo aja yang ngerasain perasaan aneh itu, Jazz. Gue juga. Jadi...jangan ngusir perasaan itu ataupun ninggalin gue kayak tadi. Gue gak mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
Teen FictionWhen the day has no meaning without falling~ Jason adalah salah satu hal yang yang paling menyebalkan dalam hidup Joana. Jason adalah pengganggu yang memuakkan, pembuat onar yang ulung, dan orang paling gengsi yang pernah Joana temui. Mengenal Jason...