5. Rangga

7 2 0
                                    

Setelah aksi Joana yang mencengangkan di kantin tadi, mengakibatkan Joana mendadak terkenal. Seolah satu sekolah tau tentang Joana. Banyak yang memberi pujian perihal cantiknya Joana. Kemudian nyinyiran mengenai Joana yang bergaul dengan cewek macam Ria. Namun hanya dibalas cuek saja oleh Joana. Gadis itu tidak terlalu ambil pusing.

"Bangsat banget ya Jason. Tuh bakso sumpah pedes banget. Rasanya air mata gue abis gara-gara keluar terus dari tadi." Ria tertawa membalas celotehan Joana. "Hahaha gila, lama-lama makin lucu aja lo sama Jason."

"Ewww jijay deh ya, lucu apaan cobak. Yang ada malah bikin marah melulu." Mereka sekarang sedang berjalan bersisian pada koridor. Dan mata Joana tiba-tiba menangkap sosok Rangga yang duduk pada bangku taman.

"Ya lo sih, makanya jangan nyari gara-gara... Eh eh mau kemana lo?!" Teriak Ria pada Joana yang sudah berlari pergi meninggalkannya. "Dasar aneh." Katanya singkat lalu bergegas menuju kelas.

Joana berlari menuju tempat Rangga. Kemudian mengambil duduk disebelah cowok itu. Joana kira Rangga akan mengusirnya namun ternyata tidak. Cowok berkaca mata itu hanya menoleh sesaat pada joana lalu kembali sibuk pada buku ditangannya.

"Hai..." Sapa Joana pelan. Sebenarnya gadis itu tidak punya trik khusus mendekati cowok karna kebanyakan, cowoklah yang mendekatinya. Sebenarnya Joana malu tapi ditepisnya habis-habisan. Karna bagi Joana, ia lebih malu kalah dari Jason daripada ditolak Rangga.

Rangga tidak membalas. Tentu saja, Joana cukup tau diri. Jika ia menjadi Rangga, ia pasti melakukan hal yang sama. Namun Joana tidak menyerah begitu saja. Ia kemudian mencolek tangan Rangga pelan sembari menundukkan wajah. Aduh gue malu, anying.

Entah karna risih atau apalah, Joana tidak tau. Tapi Rangga tiba-tiba menoleh padanya, membuat Joana berhenti mencolek Rangga. "Nama gue Rangga. Sekarang lo udah tau kan nama gue? Kalo gitu silahkan pergi." Rangga kembali sibuk pada bukunya.

Gila aja. Joana ngerasa jadi cewek gampangan kalo kayak gini. Joana baru tau Rangga mulutnya pedes banget. Dia ngomong seakan-akan Joana bertekuk lutut dikakinya. "Gue udah tau kali nama lo." Jawab Joana ketus.

"Trus ngapain lo kesini? Gue gak pernah ada urusan sama lo." Sahut Rangga cuek tanpa mengalihkan tatapannya pada buku.

Ini semua karna taruhan goblok! "Ekhmm! Gue mau deket sama lo." Jawab Joana datar. Errrr sumpah, Joana ingin menelan Jason hidup-hidup karna berhasil membuatnya menyanggupi taruhan sialan ini.

"Gue gak suka sama lo."

Hah?! Semudah itu dia bilang gak suka?! Wow harga diri Joana seperti dipukul godam sekeras mungkin, hingga kini yang tersisa hanya puing-puingnya saja.

"Hah? Lo gak suka?" Joana menatap seluruh tubuhnya. Dan berakhir menatap Rangga lagi. "Bagian mananya yang lo gak suka dari gue?"

"Semuanya." Jawabnya enteng. Membuat Joana jadi dongkol sendiri. Karna geram dengan sikap cuek Rangga, Joana kemudian meraih buku yang dibaca Rangga sedari tadi. "Liat gue baik-baik! Bagian mana dari gue yang bener-bener gak lo suka?!" Persetan dengan harga diri. Joana sudah melupakannya.

Rahang Rangga tiba-tiba mengeras. Joana sudah siap kabur jika nanti Rangga menyakitinya tapi malah kaget karna Rangga hanya bergeser mendekat untuk mempertemukan kedua bola mata mereka. Dapat Joana lihat, bola mata Rangga yang berwarna hitam pekat. Matanya indah, hal yang tidak dilihat Joana sedari tadi karna dihalangi kacamata cupunya. Mata Joana kemudian beralih menatap hidung mancung Rangga, pipinya yang tegas, lalu bibirnya yang tipis berwarna merah alami. Dan tiba-tiba tersentak saat Rangga meraih bahunya karna Joana yang terus saja mundur seiring Rangga mendekatinya.

Joana meneguk ludahnya dengan susah payah karna Rangga yang menarik tangannya yang sembunyi dibelakang punggung sembari masih memegang buku milik Rangga. Rangga mengelus lengannya dari atas hingga turun menuju telapak tangannya. Lalu tiba-tiba tersentak karna sadar bahwa Rangga sudah meraih buku itu dan pergi meninggalkannya begitu saja.

Joana mengacak rambut frustasi. Merasa gila karna dengan mudahnya terhanyut dengan kedekatan mereka. Gila!

"Rangga!!! Tungguin gue!!!"

******

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Namun cowok yang ditunggu Joana sedari tadi tidak kunjung kelihatan.

Sekarang Joana sedang berdiri pada pilar di koridor dekat parkiran. Vespa milik Rangga masih terparkir dibawah pohon mangga itu. Joana mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaan Rangga namun matanya tiba-tiba terhenti pada sebuah mobil BMW hitam. Mobil itu adalah satu-satunya mobil yang terparkir di halaman SMA Elang. Dan Joana masih ingat jelas siapa pemiliknya.

Padahal baru kemarin cowok itu tidak membawa mobil, mengakibatkan mereka bertemu di bus. Dan sekarang mobil itu sudah terparkir sombong di tengah parkiran.

Dengan seringaian yang melekat di bibir, Joana mendekati mobil tersebut. Setelah mengedarkan pandangan dan merasa semua aman. Joana jongkok untuk memutar sesuatu pada ban mobil. Joana terkikik geli menyadari aksinya ini, lalu berdiri untuk menepuk tangannya yang terkena debu.

"Rasain lo hahaha." Saat ekor mata Joana menangkap sosok Jason di kejauhan, cewek itu segera kabur dan bersembunyi dibalik pilar koridor.

Jason berjalan santai sembari memasukkan kedua tangannya ke saku, cowok itu sudah akan membuka pintu mobil sebelum menangkap sesuatu pada ban mobilnya.

Jason berjongkok lalu kemudian mengumpat keras. "Bangsat! Siapa yang ngempesin ban mobil gue?" Jason kemudian berdiri untuk menendang ban mobilnya yang kempes. "Anjir!" Umpatnya keras.

Jason kemudian mengedarkan pandangan dan matanya terhenti pada sosok perempuan yang sedang tertawa di belakang pilar. Tidak perlu melihat secara langsung, Jason sudah tau siapa pemilik tubuh yang membelakanginya itu. Dan saat perempuan itu berbalik, Jason melihat wajah kagetnya.

Joana kalang kabut dan langsung saja berlari dari sana. "Woi Joana sinting! Balik lo sini! Gue abisin lo!"

Jason mengejar Joana yang berlari kencang dengan tawanya yang masih menghiasi. Sesekali Joana menoleh kebelakang untuk melihat wajah kesal Jason yang lucu.

Dan karna aksinya itulah, Joana tiba-tiba menabrak seseorang. Sebelum Joana sempat terjatuh, cowok itu sudah meraih pinggang Joana. Menariknya untuk kemudian menabrak dada bidang cowok itu. Joana pun mendongak dan mendapati Rangga yang menatap kearahnya.
Dan tepat saat itulah, Jason berhenti.

Dan Jason tidak tau pasti alasannya.

Ia berhenti karna mengira Joana berhasil memenangkan taruhan?

Atau karna kedekatan Joana dan Rangga?

Namun sepertinya itu tidak penting. Karna apapun pertanyaannya, hati Jason seolah...jatuh?

******

Naaaaa hayooo
Singkat ya? Hehe padahal udah 1k words sih.

Oiyaaaa makasih ya udah mau membaca cerita aneh ini, semoga suka. Jangan lupa voment ya guys

Dapet muka cuek dari Rangga👄

Dapet muka cuek dari Rangga👄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See youuuuuuu💙💙💙

FALLINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang