Entah kenapa, sejak kejadian kemarin, setiap melihat wajah Jason membuat Joana tidak tahan ingin mencakarnya. Pasalnya, sejak kejadian Jason ke rumahnya kemarin, membuat perhatian mama seolah hanya untuk cowok laknat itu.
Tadi pagi mamanya memasak nasi goreng. Mamanya membuat bekal yang ia kira akan diberikan pada Joana, tapi malah disuruh untuk memberikannya pada Jason. Joana jadi kesal sendiri. Emang mama saking pengennya ya punya anak cowok? Sampe Jason disayang sampe segitunya sama mama. Dan kalian tau apa jawaban Jeni?
"Udah kamu kasi ke Jazz aja. Kasian kayaknya dia kurang kasih sayang orang tua."
Peduli setan! Joana sedikitpun tidak peduli. Cowok kayak Jason emang pantes diabaikan. Siapa coba ada orang yang betah sama cowok rese pemarah kayak dia? Gak heran lah kalo dia gak disayang. Orang-orang juga gak sudi kali.
Tanpa sadar Joana memberengut kesal dan itu ditangkap Ria yang memang duduk disebelahnya. "Kenapa lagi sih tuh muka? Jijik gue." Ria menyesap susu indomilk rasa coklatnya.
"Kalo jijik gak usah diliatin." Jawab Joana seadanya sambil menyendokkan nasi goreng kedalam mulutnya. Sekarang sedang jam istirahat. Dan Joana tidak berminat untuk pergi ke kantin, karena cewek itu sudah membawa bekal.
Ya, bekal yang seharusnya diberikan pada Jason malah dimakan oleh Joana.
Jangan berharap bahwa Joana akan membiarkan Jason menang. Kali ini, ia akan benar-benar berperang dengan Jason. Ia akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat cowok laknat itu kalah. Lihat saja nanti.
"Jo, liat deh. Jason cakep ya pas main basket. Uh ngiler gue." Joana berdecih sebagai jawaban. Ria melanjutkan. "Andai aja tu cowok booking gue. Pasti seneng deh gue dapet ngerasain otot-otot tu cowok."
Seperti biasa, saat ini mereka sedang duduk dibangku pinggir koridor depan kelas. Dari tempat mereka, memudahkan dua anak remaja itu melihat ke arah lapangan yang menyajikan pemandangan Jason yang sedang bermain basket bersama kawan-kawan. Itulah alasan Joana merasa dongkol sejak tadi. Karna pemandangan dihadapannya yang membuat sakit mata.
"Cih, lo tawarin aja sana. Gue yakin tu cowok gak akan nolak. Muka mesum kayak dia mudah ditebak."
"Ya, awalnya gue kira gitu tapi sayangnya enggak." Ria memperbaiki letak duduknya kemudian mendekati Joana untuk berbisik rendah. "Tu cowok nolak tawaran gue mentah-mentah."
Joana yang sedang mengunyah nasi goreng sontak saja menyemburkannya. Kaget dengan pernyataan Ria barusan. Joana menatap keseluruhan tubuh Ria sejenak. Mantap. Ternyata ada juga ya yang nolak tubuh semolek ini?
"Kaget kan lo? Nah gue juga. Masak gue yang cantik gini ditolak sih? Malu-maluin banget." Erang Ria kesal.
Joana merebut susu indomilk di tangan Ria kemudian menyesapnya. "Gak malu-maluin juga kali. Mungkin tu cowok sinting aja yang gak suka cewek."
Joana kembali menatap ke arah lapangan dengan menyelidik. Tidak menyangka, cowok sejenis Jason bisa menolak cewek juga. Apalagi ini cewek yang ditolak modelannya kayak Ria. Joana yang cewek aja ngiler, masak Jason enggak sih?
Joana tersentak saat Jason membalas tatapannya seraya mengerling nakal. Dasar cowok laknat! Sok kegantengan banget! Batin Joana kesal.
"Jo, susunya jangan diabisin dong. Lo kira gue beli pake daun? Siniin." Ria merebut susu kotaknya dari Joana. Sedangkan Joana masih asik memberi pelototan pada Jason sampai sebuah tepukan dibahunya mengejutkannya.
"Apaan sih?! Sakit gue dodol!"
Ria menunjuk kearah ujung koridor. Disana tampak Rangga yang sedang berjalan dengan memasukkan kedua tangannya ke saku. "Taruhan lo noh, sapa tau dapet. Lumayan kan? Mukanya cakep yah meskipun miskin sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING
Teen FictionWhen the day has no meaning without falling~ Jason adalah salah satu hal yang yang paling menyebalkan dalam hidup Joana. Jason adalah pengganggu yang memuakkan, pembuat onar yang ulung, dan orang paling gengsi yang pernah Joana temui. Mengenal Jason...