part 5

536 44 8
                                    

"mama"

naomi melepaskan pelukannya menatap terkejut akan keberadaan nabilah dan melody yg menatapnya bingung

zara yg melihat mereka segera berada disisi ibunya yg juga tampak bingung

awalnya nabilah meminta melody untuk beli makanan di tempat zara yg menurutnya sangat lezat

namun saat berada disana matanya melihat mobil yg tak asing baginya hingga ia sampai pada rumah zara

"bukannya mama ada keperluan kantor?"pertanyaan dingin keluar dari melody.rasa tak suka muncul saat melihat melody memeluk zara

naomi terdiam, lalu menghela nafas panjang menatap semua orang yg kini menatapnya bingung lalu menghampiri shania dan zara

"maaf bu shania,mungkin ibu tidak percaya tapi ini memang fakta bahwa..."naomi memberhentikan ucapannya melirik zara yg juga menatapnya

"zara adalah putri kandung saya"

deggg

"ma,apa-apaan sih!?"kesal melody sedangkan nabilah hanya terdiam dengan perasaan gusar

"maksud ibu apa?zara putri saya,dan saya mohon ibu  lebih baik pergi dari rumah saya"tegas shania menggenggam tangan zara

"tidak bu,saya bisa buktikan jika zara adalah putri saya dan nabilah adalah putri ibu"

degg

nabilah semakin terdiam,tanpa sadar air matanya menetes genggaman tangannya dengan melody pun mulai terlepas..

"tidak,saya tidak percaya!"tegas shania kembali

naomi menunjuk tanda lahirnya yg sama dengan dirinya dan melody lalu mengajak keduanya untuk tes darah.

diam-diam zara menjadi senang,jika memang bener ia putri naomi maka ia adalah adik melody.belum shania menjawab zara segera memotongnya dan menyetujuinya

"dek..."panggil lirih melody menghampiri nabilah yg menatap dirinya berkaca-kaca

"dek!"melody terkejut saat melihat nabilah berlari meninggalkan mereka.

melody menatap tajam naomi yg menatapnya sendu"apapun hasilnya,nabilah tetap adik aku bukan dia!"tegas melody melirik zara lalu mengejar nabilah

shania menggeleng berusaha tak percaya,namun zara malah tersenyum senang karna jika demikian hidup miskinnya akan segera berakhir itu pikirnya
.

.

.

.

.

srsshrrrrrrr

hujan terus dengan deras,hari sudsh mulai gelap nabilah masih memeluk kedua lututnya di sebuah tempat dimana dia dan melody pernah berteduh disini(awal-awal part ada)

terisak dalam diam,hatinya kacau tak percaya dan tak mau percaya akan kenyataan pahit itu

"nabilah..."lirihan seseorang tak dihiraukannya.nabilah menutup wajahnya dengan kedua lututnya

melody menghapus air matanya merasa sesak dan tak percaya.
lalu ikut memeluk kedua lututnya di samping nabilah dan terisak

alunan melody yg biasanya membawa kebahagiaan kini betubah menjadi lagu yg menyedihkan

"kamu adik kakak dek"Lirih melody melirik nabilah yg masih menutup wajahnya

"gak,aku bukan adik kakak hiks..."hati melody bergetar mendengar tangisan adiknya

"zara adik kakak"lanjutnya lirih

"apapun yg terjadi,kamu tetap adik kakak dek.."ujar melody menghapus air matanya

"ayo pulang"ajak melody lembut mengusap kepala nabilah yg terdiam

"hiks...kakak.."melody yg mendengar tangisan pilu itu segera memeluk sang adik yg langsung menangis sejadi-jadinya dalam dekapannya

"kamu adik kakak dek..kamu adik kakak"ujar melody mengusap punggung adiknya

nabilah menggeleng semakin memeluk melody.seksrang dia tau mengapa naomi selalu bersikap dingin padanya

"ayo pulang dek"
_______________

naomi menatap sendu melody dan nabilah yg tertidur di sofa dengan mata sembab saling berpelukkan.setelah tes darah hatinya sedikit ngilu saat tau memang zara lah putrinya.

malam ini ia mengajak zara untuk ikut bersamanya walau sebenarnya zaralah yg memintanya dan tentu shania menolak dan menangis pada zara agar tak ikut dengan naomi namun dengan kurang ajarnya zara menolaknya dengan santai seolah berbicara jika shania bukanlah ibunya

"mama..."lirih nabilah terbangun membuat melody terjaga dan ikut bangun

matanya menatap tajam pada zara yg tampak tersenyum senang.nabilah yg melirik zara pun paham jika sekarang ia tak berhak memanggil naomi dengan sebutan mama

"nabilah.."lirih naomi namun zara kembali berucap

"ma,kamar aku dimana?"tanya zara

"ehm kamar kamu di atas sebelah kamar kakak kamu"mendengar itu melody menatap kesal naomi sedangkan nabilah hanya tertunduk

"itu kamar dedek ma!"

"kak,aku tidur sama kakak ya malam ini"nabilah segera berbicara agar melody tak ikut emosi

melody mendengus lalu mengusap wajahnya kasar,terlebih saat zara tampak tersenyum sinis

melody segera menarik tangan nabilah untuk masuk kedalam kamarnya sedangkan naomi segera menghapus airmatanya yg sempat jatuh menetes


"maaf sayang...."





kalian naro bawang merah ya disini?author ampe nangis  :(

Time Boils The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang