Part 15 END

1K 52 26
                                        

Normal Pov

Sesusai keinginan dari dokter muda dan cantik Nabilah, kini dia,Shania,Naomi,Melody sedang dalam perjalanan menuju rumah lama mereka.dia sedikit sedih karena Vino dan Gracia tidak bisa ikut begitupun Zara yang tidak pernah muncul dihadapannya

Sedari tadi Nabilah terus menatap ke arah jalanan sambil tersenyum karena dia tidak percaya akan kembali pulang pada rumahnya dulu

Ingatannya tentang kenangannya dahulu kembali hadir,dimana dia berlari mengejar mobil yang membawa kakaknya itu pergi juga kenangan indah lainnya

"Kamu senang?" Nabilah mengangguk menjawab pertanyaan Naomi yang sibuk menyetir sedangkan Shania disebelahnya dan Melody disampingnya

"Aku mau disana kita terus bersenang-senang dan jangan ada yang sibuk bekerja" Mereka semua tertawa mendengar rengekan kecil dari Nabilah

"Ohya ada sesuatu yang mau aku kasih ke kakak"

"Apa itu dek?"

"Ada dirumah kita dulu" Senyum lebar menghiasi wajah Nabilah, dia teringat hadiah yang dia simpan dulu untuk Melody sebelum kakaknya itu pergi meninggalkan nya
.

.

.

.

.

.

"Yeah!!!" Dengan girang Nabilah turun dari mobil berlarian keluar dan dengan cepat berlarian di daerah pantai yang terdapat bebatuan yang dulu tempat dia dan Melody bermain bersama

Karena perjalanan masih sedikit jauh mereka memutuskan untuk mampir ke tempat yang diinginkan Nabilah sedari tadi

Brush!

"Nabilah!" Kaget Melody saat Nabilah menyemprotkan air yang ada di pantai ke wajah Melody

Nabilah justru tertawa dan berlari bersembunyi dibalik punggung Shania"Hahaha!rasain itu!"

"Awas kamu ya!" Melody pun mengejar Nabilah yang terus bersembunyi dibalik tubuh Shania dan Naomi bergantian sampai akhirnya mereka saling kejar-kejaran dan saling mencipratkan air

"Aku senang lihat mereka kembali bersama" Ujar Shania sibuk memperhatikan putrinya yang begitu bahagia hari ini

Naomi memanggut setuju"Aku dulu melakukan kesalahan dengan memisahkan mereka tapi sekarang aku bersyukur karena bisa melihat tawa itu hadir kembali diwajah mereka"

"Tidak perlu melihat kebelakang lagi dan sekarang kita hanya harus mekihat yang ada didepan kita" Timpal Shania tersenyum haru

"Ahhh!kakak geli!hahahahaha" Tawa Nabilah begitu Melody berhasil menangkap lalu menggelitikinya hingga Nabilah memohon ampun sambil tertawa kepada Melody

Setelah beristirahat,akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah lama mereka. Sekarang Nabilah benar benar tidak sabar bertemu Dengan kenangan dan rumah lamanya

"Sayang muka kamu pucat,kamu kedinginan?" Tanya Shania melihat wajah Nabilah yang sedikit pucat

Melody dan Naomi pun menatap khawatir kepada Nabilah "Dek..kamu kenapa?" Cemas Melody begitu mekihat perubah raut wajah Nabilah

Nabilah tersenyum tipis dan menggelemg pelan"Gakpapa kok,cuman kedinginan sedik--"

Belum sempat selesai bicara Melody langsung memeluk Nabilah erat dan mengusap kepalanya lembut "Jangan jauh jauh dari kakak" Lirihnya membuat mata Nabilah berkaca kaca

Tak bisa dibohongi jika sekarang kepalanya berdenyut sakit dan terasa pusing bahkan tubuhnya terasa kaku juga sangat sakit

"A-aku gak papa kok" Bohong Nabilah kepada Kedua Mama dan kakaknya itu sangat mengkhawatirkannya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Boils The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang