part 12

1.4K 75 23
                                    

"aku kangen sama kakak.."lirih nabilah membuat melody berbalik memeluknya erat.menumpahkan rindunya dirinya pada nabilah

nabilah terisak di pelukan kakaknya,tak menyangka jika ia akan kembali bertemu dengan melody

sedangkan gracia dan vino hanya menatap mereka dari kejauhan dengan bingung.terlebih pada nabilah yg saat tiba disini langsung  menghampiri melody dan memeluknya
.

.

.

.

karna hari yg semakin sore,melody mengajak nabilah untuk kerumah sakit menemui naomi.gracia dan vino hanya mengikuti mobil melody yg membawa nabilah pergi

sejak perjalanan nabilah terus saja memeluk kakaknya itu dengan erat membuay melody tersenyum haru dan bahagia karna bisa bertemu dengan adik yg sangat disayanginya

sesampainya dirumah sakit,sebelum memasuki kawasan rumah sakit vino dan gracia segera menahan keduanya

"ett,tunggu dulu dek.kamu sama kak melody u-udah kenal?"tanya gracia menatap nabilah yg tersenyum dengannya

"nanti aku ceritain sama kakak,sekarang aku mau keruang pasien"ujar nabilah lalu kembali menarik melody menuju ruang naomi

sedangkan gracia dan vino semakin dibuat bingung dengan tingkahnya nabilah

nabilah dan melody menghentikan langkahnya begitu nabilah bisa melihat dengan jelas zara yg menatapnya tajam

"kamu....!"geram zara lalu memisahkan kasar nabilah dari melody hingga terjatuh

"zara!apa-apaan kamu!"bentak melody membantiu nabilah berdiri

gracia dan vino yg mendengar suara keributan langsung menghampiri ketiganya

"ada apa ini?"tanya tegas vino

melody menggeleng dan membantu nabilah berdiri lalu masuk kedalam ruangan naomo tanpa memperdulikan zara yg menatap dirinya dan nabilah nanar

"zara ada apa?"kini gracia yg bertanya

zara hanya diam lalu melenggang pergi dengan perasaan marah

"huh tu anak!ci shani kapannn sih pulang biar ngegantiin dia lagi"ujar gracia mendengus melihat wajah jutek zara

sedangkan di dalam nabilah segera memeluk naomi yg membalas pelukannya dengan tangisan

"maafin,mama sayang.."tangis naomi mengeratkan pelukannya

nabilah tersenyum tipis dan mengangguk dengan air mata yg sudah mengalir deras.memeluk erat orabg yg selama ini selalu hadir di mimpinya saat ia merindukannya

"mama jangan sakit,kalo mama sakit nabilah sedih"lirihnya menghapus air mata naomi menatap wajah pucat mamanya itu

naomi mengangguk menciumi wajah putri yg sangat dirindukannya lalu kembali memeluknya"mama sayang kamu"ujarnya lirih

melody yg melihat iru pun tersenyum haru dan ikut memeluk keduanya saat naomi mengulurkan tangan padanya untuk ikut berpelukan

rasanya kini kebahagiaan yg selama ini hilang entah kemana kembali datang menghampiri ketiganya yg selama ini telah di dekap oleh kerinduan masing-nasing

sedangkan di kawasan parkiran zara sedang menggeram kesal"arggggg awas kamu nabilah!"jeritnya dengan wajah memerah

mungkin disini zara tidak bisa disebut peran antagonis karna ia bersifat seperti itu karna ia ingin sekali keluarganya itu menyayanginya seperti mereka menyayangi nabilah

tapi cara bertindaknya lah yg salah hingga membuatnya seperti ini

"kenapa lo datang lagi nabilah...?"lirihnya menyenderkan tubuhnya ke mobilnya dan mulai terisak

"lo selalu merebut segala yg gue punya!"jerit tertahan zara menutup wajahnya dengan tangannya lalu mulai terisak

tanpa dusadarinya sosok wanita yg memegang sebuah kotak menjatuhkan kotaknya begitu saja dan nenatap zara dengan mata berkaca-kaca

"zara.."


deg

mendengar suara yg tak asing ditelinganya zara mendongak menatap sosok yg berdiri di depannya

"mama.."lirihnya tak percaya melihat shania yg kini memandangnya dengan mata berkaca-kaca

"zara..."tangisnya tanpa memperdulikan kotak bekal yg awalnya akan ia berikan pada nabilah dan berjalan mendekati zara,putri yg sangat disayanginya dan dirindukannya selain nabilah

zara yg melihat itu buru-buru masuk kedalam mobil tanpa memperdulikan shaia yg terus menggedor kaca mobilnya itu.dengan air mata yg mengalir deras zara mengendarai mobilnya meninggalkan shania yg terus menerus meneriaki namanya

                      ****

"rasanya kayak mimpi kita bisa kayak gini lagi"ujar melody membuat nabilah tersenyum menyenderkan kepalanya pada bahu naomi yg dengan senang hati mengusap rambutnya

"sekarang kita udah bersama,mama harap tidak akan ada lagi jarak yg musahin kita"ujar naomi lalu tangan satunya lagi mengelus pipi melody yg juga menyenderkan kepalanya di bahu naomi sebelah kiri sedangkan nabilah sebelah kanan

"anak mama sekarang udah gede,udah cantik udah jadi dokter lagi kira-kira udah punya pacar belum ya?"tanya naomi menjawil hidung nabilah

"belum kok ma,aku gak mau pacaran dulu tapi fokus kerja"jawab nabilah

melody yg mendengar ikut tersenyum"maaf udah ninggalin kamu dek"lirih melody

nabilah menegak kepalanya menatap melody yg kini tengah menatapnya juga

"aku gak marah kok sama kakak"ujar nabilah tersenyum menunjukkan gingsulnya

"maafin zara ya sayang.."ujar naomi mengusap kepala putrinya itu

nabilah mengangguk diiringi senyum lucunya"udah biasa kok mah hehe"cengir nabilah membuat melody gemes

"ichh,sakit kak"rengek nabilah namun melody malah semakin mencubitinya

"melody udah dong"ujar naomi melepaskan tangan melody dari nabilah yg kini memeletkan lidahnya pada melody

"dek gak boleh gitu ya"ujar naomi menegur

kini melody yg tersenyum jail pada nabilah yg menciut pada naomi.sungguh rasanya seperti kembali ke masa lampau yg sangat indah

perbincangan mereka terhenti saat...

brakk

vino muncul dengan nafas terengah-engah membuat nabilah bingung

"vin kenapa?"tanya nabilah ikut khawatir


"mama kamu pingsan bil.."














maaf jarang apdet,btw bakal dauble apdet sebentar lagi jadi tunggu ya.

see you :)

Time Boils The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang