part 6

588 45 13
                                    

"bil,kenapa sih lo?dari tadi pas jam olaharga gak semangat banget.lo sakit?"tanya kinal menghampiri nabilah bersama beby

nabilah hanya menggeleng menenggelamkan wajahnya pada meja,rasanya sangat sakit saat mengingat bagaimana zara berada dirumah dan bertingkah manja pada mamanya

"zara!aku lihat keluar,itu ngapain sih mama kamu kesini?mana pakaian kayak gitu lagi bikin malu tau"

nabilah mendongak mendengar ucapan teman zara kayla yg baru saja sampai kelas.zara berdecak kesal

"sekali lagi gue bilang itu bukan mama gue!"tegas zara sembari melirik nabilah

nabilah yg mendengar pun berdiri tak suka dan menghampiri zara

"dia mama kamu,kamu anak dia gimana bisa kamu bicara kayak gitu ke dia?"mendengar itu zara malah tertawa

"gue??ingat ya dia itu mama lo!!"tegas zara meninggalkan kelas.

beruntung tak byk yg dengar karna zara berbicara tidak terlalu besar.nabilah menoleh ke jendela melihat shania yg menunggu zara di depan pagar

"gila tu bocah,nyokap sendiri digituin"gumam beby menggeleng

bisa dilihatnya shania membawa sebuah bekal yg nabilah yakini untuk zara.entah kenapa hatinya bergetar melihat shania.ingin menangis saat mengetahui jika memang shania lah orang yg telah melahirkannya

"bil,mau kemana lo?!"teriakan kinal yg tak digubrisnya,nabilah terus berlari keluar kelas menghampiri shania

saat melewati kelas melody,melody yg tak sengaja melihatnya pun menatapnya bingung lalu mengikuti nabilah

sesampainya di depan pagar bisa dilihatnya shania yg sedang duduk menatap ke arah lain

"mama..."lirihnya membuat shania menatapnya

keduanya saling tatap seperti seorang ibu dan anak yg terpisah hingga nabilah berlari memeluk shania

"n-nabilah.."kaget shania saat nabilah langsung memeluknya

"mama,mama.."lirih nabilah.hatinya berdesir,rasa kecewa dan senang bercampur dalam hatinya hingga ia mulai terisak

shania mengelus punggung nabilah.niatnya ingin bertemu zara namun ia malah bertemu nabilah yg kenyataannya memanglah putri kandungnya

"hahaha,lihat tu ibu-anak miskin sedang melepas rindu"shania yg mendengar terkejut melepaskan pelukannya menatap sendu zara

"zara.."lirih shania hendak menghampiri zara namun zara memundurkan langkahnya menatap tajam shania

"nih ya guys gue kasih tau,dia itu bukan mama gue!!"ujar zara pada teman-temannya membuat hati shania terluka

ibu mana tak terluka jika anaknya sendiri berucap demikian

nabilah yg melihatnya pun menghampiri zara dan menatap zara tajam.kini ucapan zara benar-benar membuatnya terluka

"ya,dia mama aku,karna gak mungkin mama punya anak kayak kamu!"ujar nabilah membuat zara geram

ingin membalasnya namun diurungkan saat zara melirik melody yg sedari tadi melihat mereka.zara pun mengajak teman temannya untuk pergi

nabilah berbalik menatap shania yg juga menatapnya dengan jejak air mata yg sudah dihapus

"jangan nangis"ujar nabilah menghapus air mata shania"mama gak sendiri,hari ini aku bakal tinggal bareng mama"ujar nabilah membuat shania menatapnya

"kamu serius nak?"tanya shania yg disenyumi nabilah dan mengangguk

shania pun segera memeluk nabilah erat,melody yg sedari tadi melihat dan mendengar pun terdiam lalu berlalu begitu saja dengan perasaan yg tak bisa di artikan

nabilah yg menyadari keberadaan melody pun hanya bisa menahan air matanya mengingat ia bukanlah adik melody
.

.

.

.

.

"kak...tunggu!!"nabilah membawa sepedanya menyusul melody yg sudah terlebih dahulu meninggalkannya sepulang sekolah sedangkan zara ia hanya menatap kesal nabilah yg masih saja dekat dengan kakaknya.ingin menyusul tapi tertahan karna tugas tambahan yg dimilikinya

"kak..."nabilah terus berusaha menghampiri melody hingga keduanya kini berjalan sejajar

"kakak kenapa..?"tanya nabilah yg tak dijawab melody

"kakak..."rengek nabilah dengan mata berkaca-kaca rasanya ia selalu ingin menangis jika melody marah padanya

"kak maaf,aku salah apa?kakak dengerin dulu..."ucap nabilah menarik tangan melody namub melody menghempaskannya

"pikir sendiri"ujarnya dingin membuat nabilah semakin sedih

"kak aku minta maaf kalo ada salah,kak--"belum selesai berucap melody segera menarik tangan nabilah menuju sebuah taman yg merupakan jalan pintas menuju rumah mereka

sesampainya disana melody membiarkan sepeda keduanya terjatuh dan memegang kuat bahu nabilah dengan mata berkaca-kaca

"kenapa??kenapa kamu mau pergi kerumah tante shania dek??rumah kamu ada bersama kakak dan mama!kamu mau ninggalin kakak iya!..?"

nabilah terkejut mendengar sentakan yg sangat putus asa,bahkan air matanya pun turun saat melihat melody yg mulai mengeluarkan air matanya

"kak..dia mama ak--"

"bukan!,mama kamu itu cuman naomi prasetya,dan kamu adik kakak!!kamu bagian keluarga kami!"tegas melody hingga kini matanya menatap nabilah sendu

jderrr

srsshhh

nabilah mendongak saat tiba-tiba hujan membasahi tubuh keduanya seolah tau jika hatinya dan melody sedang dalam keadaan tidak baik.

"kakak adalah kakaku.."lirih nabilah tertunduk.

"tapi zara adik kakak"lanjutnya membuat melody menatapnya

"gak dek,cuman kamu,kamu adik kakak!"tegas melody yg digelengkan nabilah.

nabilah memegang tangan sang kakak untuk digenggamnya
"zara punya hak untuk punya kakak,dan kakak adalah orang yg sangat disayanginya.sampai kapan pun aku akan terus jadi adik kakak beda rumah bukan berarti kita gak bisa ketemu kok kak.kita masih bisa bareng dan bisa kayak dulu lagi walau gak sama mama"jelas nabilah lirih karna dirinya pun tak kuasa nenahan air matanya

melody yg mendengarnya pun memeluk nabilah membiarkan hujan membasahi keduanya"biarkan  kamu tetap jadi adik kakak dek,kamu adik kakak"lirih melody yg diangguki nabilah

saling berpelukan seolah jika mereka akan segera berpisah membuat hati keduanya terenyuh.setelah berpelukan keduanya saling memberikan senyum untuk menguatkan hati keduanya yg sangat terluka

"kak,ayo lari"ajak nabilah membuat melody mengernyit

"lari?hujan-hujanan gitu?"tanya melody yg diangguki nabilah

tanpa menunggu jawaban melody nabilah menarik tangannya lalu berlari bersama melody sambil tertawa bersama menikmati waktu indah yg mungkin sebentar lagi akan hilang

"ayooo kak..lambat banget sih"melody yg berhenti pun kembali mengejar nabilah yg terus menjulurkan lidahnya sambil tertawa dan terus berlari

rasa bahagia yg sangat dirasakan keduanya berhasil menghapus segala kesedihan mereka.walau mereka tau jika kebahagian itu akan segera hilang










kita pisahin dulu ya melonabnya :)

Time Boils The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang