A Deal

266 53 6
                                    

Waktu masih menunjukkan pukul 4 dini hari saat Jaejoong melihat jam waker disisi ranjangnya dengan mata menyipit.

Ia yg baru terlelap tiga jam yg lalu harus terbangun karena tenggorokannya terasa kering. Jaejoong mengedarkan pandangannya kepenjuru kamarnya dan naas, ia tak menemukan segelas air yg biasa ia siapkan. Terpaksa Jaejoong harus bangkit dari kasur dan pergi ke dapur.

Langkah kakinya terhenti ketika Jaejoong sudah tinggal menapaki satu anak tangga terakhir. Ia kembali menyipitkan matanya ketika melihat segaris cahaya terang keluar dari celah pintu kamar adiknya yg terbuka sedikit. Diurungkannya niat Jaejoong untuk pergi ke dapur dan pergi menengok keadaan kamar Soojung.

"Jungie-ah...", panggilnya lirih seraya membuka lebih lebar pintu kamar Soojung.

Rupanya si pemilik kamar tertidur dengan posisi duduk dan kedua tangannya tertekuk diatas meja dijadikan bantalan kepala. Ia lalu berjalan mendekati Soojung. Dilihatnya banyak kertas dengan gambar desain pakaian berserakan dibawah lengan Soojung. Sepertinya adiknya itu tengah lembur untuk project besarnya.

Tanpa berniat membangunkan Soojung, dengan hati-hati Jaejoong mengangkat tubuh Soojung untuk dipindah ke ranjang.

Tak lupa ia menyelimuti tubuh adiknya dan mematikan lampu sebelum meninggalkan kamar Soojung untuk melanjutkan niatannya mengambil air minum.

*****

Jam 9 pagi Kris sudah terlihat rapi mengenakan kemeja putih dan celana kain berwarna biru tua, duduk manis di depan meja makan bersama kedua orang tuanya.

Sudah seminggu lebih ia melakukan rutinitas paginya seperti ini. Dan ini jelas bukanlah kebiasaan apalagi kemauan Kris.

Mengalah dan menurut adalah cara satu-satunya agar terhindar dari omelan sang ibu yg semakin menjadi-jadi pasca berita tentangnya mencuat di media.

"Eomma. Hari ini, bisakah aku membawa mobil sendiri ?", pintanya dengan hati-hati. "Aku tidak akan kemana-mana. –––hanya saja mungkin sepulang kerja aku ingin pergi dengan teman-temanku..."

Ibunya menghentikan sejenak gerakan mengunyahnya sambil memandangi anaknya tanpa ekspresi, membuat Kris takut lalu mengalihkan pandangannya pada cangkir kopi didepannya.

"Baiklah, Eomma tidak akan melarangmu Kris. Dan kalau kau mau membawa mobil sendiri setiap hari juga tidak masalah...", ibunya memberi jeda sebentar. " ----asalkan, kau berjanji akan seterusnya pergi ke kantor setiap hari Kris"

Yeah, baru saja Kris ingin merasa gembira, tapi sepertinya ia melupakan fakta bahwa ibunya selalu mempunyai syarat dibalik kebaikannya.

Okay whatever. Setidaknya ia masih diberi kesempatan bersenang-senang meski hanya dimalam hari.

"Ne, Eomma..."

*****

Di kediaman keluarga Kim, kedua penghuninya Jaejoong dan Soojung, telah selesai dengan sesi sarapan mereka.

"Jungie-ah, apa kau sudah memutuskan siapa artis yg akan kau jadikan modelmu ?", tanya Jaejoong sebelum meneguk habis sisa kopi hitamnya.

"Ne, aku sudah memilih. Geundae...."

Kening Jaejoong berkerut mendengar jawaban Soojung yg menjadi ragu. "Tapi apa ?"

Sweetener Of My Life (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang