Eomeonim ?

201 46 7
                                    

"Apa yg Eomma lakukan disana ?!"

"Kenapa kau berteriak pada Eomma ?! —— Hh, tentu saja Eomma ingin membeli baju, tapi untuk yeojachingu-mu..."

"Ya, Eomma ! Untuk ap——"

"Ssh, sudah jangan membantah. Sekarang cepat kemari, bantu Eomma memilih ukuran bajunya ! Kalau kau tidak datang lihat apa yg bisa Eomma lakukan pada——"

"Arraseo, arraseo ! Aku akan kesana...."


Dan begitulah akhir perdebatan Kris dengan ibunya via telefon, yg tentu saja berhasil dimenangkan oleh Nyonya Wu. Mengancam adalah senjata andalan sang ibu di hampir setiap saat sehingga Kris tidak punya pilihan lain selain mengalah, sebab jika tidak apapun bisa menjadi taruhannya.

Kali ini Kris harus kehilangan waktu makan siangnya yg berharga demi menyusul ibunya. Bukan karena ia keberatan menemani ibunya berbelanja, namun sekarang masalahnya ibunya itu sedang membeli pakaian ditempat Sojung bekerja. Bagaimana jika ibu dan Sojung bertemu disana ?

Yah, meski ibunya belum tahu jelas rupa Sojung —–yeoja yg sejak kemarin lusa selalu jadi perbincangan orang tua Kris karena disangka sebagai kekasihnya, cukup membuat Kris jadi gusar sepanjang perjalanan menuju JK Mall. Ia memikirkan bagaimana reaksi ibunya jika tahu 'kekasih' putranya itu hanya berprofesi sebagai pramuniaga.

Sebenarnya orang tua Kris bukan tipe orang yg suka menilai seseorang dari status mereka. Tapi ya, bisa jadi hal itu tidak berlaku jika untuk urusan menantunya kelak. Dan sekali lagi itu hanya prasangka Kris yg jelas ia berharap itu tidak akan terjadi. Bisa pupus harapannya menjadikan Sojung kekasihnya, disaat dirinya sudah mulai merencanakan niat untuk menyatakan perasaannya pada Sojung. Jadi ia tidak mau jika masalah sebuah status akan menghambat hal itu.



Setibanya di store Krystyle, Kris sempat mengendap-endap didepan toko sambil mengamati keadaan disana. Matanya fokus mencari sosok wanita paruh baya bersurai hitam panjang sepunggung.

Dan disanalah beliau, duduk manis didepan deretan baju yg tergantung rapi dirak ditemani dua orang pramuniaga.

Kris menghela nafas lega karena pramuniaga yg melayani ibunya bukan yeoja yg ia pikirkan sedari tadi. Jadi setelah ia pikir situasi aman Kris baru berani masuk ke dalam menemui ibunya.

"Eomma....", panggil Kris dari jarak 2 meter dibelakang Nyonya Wu.

Sang ibu yg merasa tak asing dengan suara anaknya pun menoleh.

"Ah, kau sudah datang. —–Kemarilah Kris", ucap Nyonya Wu sambil menepuk-nepuk sofa tempatnya duduk yg masih kosong. Kris berjalan mendekat lalu duduk disebelah ibunya.

"Lihatlah Kris, jadi yg mana yg cocok untuknya ? Semua terlihat bagus kan ? Apa aku harus membeli semuanya ?", cerocos Nyonya Wu bersemangat sambil serius menatap satu-persatu empat dress  yg dipegang dua pramuniaga didepannya.

Mulut Kris sudah hampir berkomentar sebelum ibunya kemudian berceloteh lagi. "Ah ! Tunggu, ada satu baju lagi yg kuinginkan sedang diambilkan didalam", Nyonya Wu lalu mengedarkan pandangannya kesamping dan tepat saat itu seorang pramuniaga datang menghampiri mereka dengan membawa sebuah dress ditangannya.

"Nah itu dia...", celetuk Nyonya Wu yg membuat Kris spontan ikut menoleh.








"....Sojung ?"

"....Kris ?"

Kedua alis Nyonya Wu tertaut sempurna saat mendengar si pramuniaga menyebut nama anaknya.

Sweetener Of My Life (FIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang