How I Met You

809 157 20
                                    

Berkat ucapan Jimin kemarin, Yoongi jadi penasaran akan seseorang yang menunggu di depan mininarket. Maka sedari pagi ia sesering mungkin melihat ke arah luar, berharap bahwa seseorang yang tengah menunggu di sana adalah orang yang ia kenali.

Sebenarnya, maksud Yoongi hanya untuk membuktikan apakah seseorang itu Taehyung atau bukan.

Tapi sayangnya hingga detik ini, sosok yang dinantikan tak kunjung datang. Yoongi jadi berpikir mungkin yang Jimin lihat hanya seorang yang kebetulan berada di sana dan tidak ada hubungannya dengan dirinya.
Sedikit mengecewakan, memang. Tapi apa mau dikata jika beginilah kenyataan yang ada.

"Bodoh. Lagipula untuk apa dia menunggumu?" Yoongi mendengus sembari matanya menatap lurus ke luar dinding kaca. Lalu ia kembali berkutat dengan keranjang barangnya.

...

"Baiklah. Kau siap?" tanya Taehyung begitu pintu apartemen Namjoon terbuka dan menampilkan si empunya yang tumben sekali berpenampilan rapi. Dan wangi.

"U-uh. Hum," jawab Namjoon sekenanya. Jujur ia merasa gugup bukan main hanya karena semalaman Taehyung mengajarinya cara mengajak seseorang berkenalan dengan baik dan benar. Dan siang ini ia harus mempraktikan apa yang sudah diajarkan kawannya itu.

Serius, Namjoon tidak pernah segugup ini seumur hidupnya.

"Ayolah, kawan. Kau santai saja, jangan gugup begini. Baru usaha berkenalan saja sudah banjir keringat dingin, bagaimana jika nanti kau mengajaknya kencan, hm?"

"Haish, berhentilah menggodaku Taehyung!"

Taehyung tertawa, ekspresi gugup Namjoon benaran sangat lucu di matanya.

"Tadinya aku berniat membiarkanmu pergi sendiri menemuinya. Tapi melihatmu seperti ini kurasa kau sangat memerlukan bantuan."

Namjoon merotasikan bola matanya jengah, "Oh, terima kasih karena tak jadi melanggar janjimu sendiri, kawan."

"Sama-sama kawan. Hehe. Ayo jalan!" ajak Taehyung lalu merangkul Namjoon yang dua senti lebih tinggi darinya itu. Sampai beberapa detik ia menyadari sesuatu lalu bertanya pada Namjoon.

"Oh, aku sampai lupa menanyakan ini padamu. Di mana kita bisa menemuinya?"

...

Taehyung agak bingung lantaran Namjoon membawanya ke area dekat minimarket sepi pengunjung itu. Ia pikir Namjoon mengenali seseorang itu di tempat kerjanya. Tapi rupanya dugaannya meleset.

"Di sini?" tanya Taehyung memastikan. Dan Namjoon beri satu anggukan sebagai jawaban.

"Di sinilah aku selalu melihatnya. Hanya berdiri untuk melihatnya," ucap Namjoon, sembari matanya menatap ke dalam minimarket itu. Sayang sekali, sosok di belakang meja kasir yang selalu ia perhatikan tak nampak di sana.

Taehyung menggaruk pipinya yang mendadak gatal, "Apa kau yakin dia selalu berada di sini? Maksudku, di mana sebenarnya kau melihatnya? Di jalanan ini? Atau diㅡ"


"Taehyung?"

"Oh!"

Taehyung tersentak kaget karena Yoongi mendadak muncul dari sisi kirinya.

"Kau di sini.. Sedang apa?"tanya Yoongi penasaran, sekaligus senang karena akhirnya ia kembali bertemu dengan Taehyung.

"Ah, aku sedang menemani kawanku untuk menemui seseorang. Kau dari mana, Yoongi?"

"Aku baru saja mengantar barang. Uhm, baiklah kalau begitu aku akan masuk ke dalam dan kembali bekerja," Yoongi pamit sembari menyunggingkan senyum tipis pada Taehyung.

"Uhm, semangat ya kerjanya!" seru Taehyung lengkap dengan kepalan tangan yang terangkat di udara.

Dan siapa sangka karena perlakuannya itu, Taehyung kembali mendapat senyuman dari Yoongi sebelum akhirnya dia masuk ke dalam minimarket.

"Haaahhh, kasir dingin yang manis. Kau setuju denganku kan, Joon?"

Namjoon, yang masih terpaku akibat melihat interaksi Taehyung dan Yoongi hanya bisa bergeming. Dalam kepalanya terpikirkan banyak tanya yang berlarian ke sana ke mari. Di antara segala tanya itu, yang paling mengusik dirinya adalah; sejak kapan Taehyung mengenali sosok yang selama ini didambakannya itu?

"Kau.. Mengenalinya?" tanya Namjoon.

"Siapa maksudmu?"

"Kasir minimarket itu. Kau, mengenalinya?"

Taehyung mengangguk, "Aahh, begitulah. Bahkan kami sudah melewati satu malam yang panjang berdua. Haha, lucu sekali jika aku mengingat hari itu," Taehyung bercerita tanpa memerhatikan raut wajah Namjoon yang seketika berubah. Pandangannya pada Taehyung kini menajam, seolah menginginkan kejelasan lebih. Terutama pada kalimat 'melewati satu malam yang panjang berdua'.

Tapi belum sempat satu kata terucap dari mulut Namjoon, Taehyung rupanya kembali berucap.

"Kau tau, sebenarnya Yoongi itu masuk dalam tipe idealku; kecil, mungil, dan putih. Oh, satu hal lagi, mata kucingnya benar-benar menggemaskan. Semuanya memenuhi kriteria yang kuinginkan. Tapi hmm, entahlah. Aku tidak merasakan sesuatu yang lebih saat aku melihatnya. Bukankah itu sungguh aneh?"

Namjoon tak menyahut, pikirannya mendadak kalut. Keinginannya untuk mencoba berkenalan dengan Yoongi--sosok yang selama ini selalu ada dalam benaknya, total buyar sudah. Mendengar segala celotehan Taehyung membuat perasaannya sangat terganggu dan jujur seratus persen, Namjoon benci kenyataan bahwa Taehyung rupanya mengenali Yoongi.

Dan-- apalagi dengan kenyataan mereka sudah mengabiskan satu malam berdua.

Sungguh menjengkelkan.

"Aku mau pulang."

Namjoon bergegas berbalik badan dan mengabaikan raut kejut campur bingung Taehyung.

"Huh? Yak, kenapa kau pulang? Bukankah kau mau menemuinya?" tanya Taehyung sembari mengikuti langkah Namjoon yang terkesan terburu-buru. "Heeii, tunggu aku! Kenapa kau jalan ngebut begini?"

Namjoon memilih untuk tak menjawab. Ia sebisa mungkin menahan gejolak yang seketika membara dalam dadanya. Tak bisa memunafiki dirinya sendiri, bahwa apa yang dirasakannya ini adalah sebuah kecemburuan dibalut benci yang cukup besar.

"Namjooooonn! Yak, Kim Namjoon tunggu akuuuㅡakh!"

Taehyung berusaha mengejar Namjoon yang berjalan bak kereta ekspress, namun serangan kecil pada kepalanya membuatnya berhenti. Ia meringis sembari memegangi kepalanya dengan satu tangan, dengan mata yang tak lepas dari Namjoon yang sudah jauh meninggalkannya di depan. Hingga ia tersadarkan oleh tetesan pekat yang mengalir di filtrumnya.

"A-awh. Kenapa harus terjadi lagi?" Taehyung berdecak pelan. "Ayolah, dokter sudah mengatakan aku sembuh total kan?"


To be continued..

Twinkle Sparkle (Taegijoon) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang