Stay With Me

631 114 25
                                    

Yoongi mengajak Taehyung menuju rumah Bibinya yang terletak tak jauh dari pantai yang mereka datangi tadi. Mereka berjalan sembari menggenggam tangan satu sama lain, membagi senyuman dan kehangatan di tengah hembusan angin sore.

"Kuharap bibiku masih ingat padaku," Yoongi menggumam pelan ketika kakinya  sudah memasuki halaman rumah kecil itu.
Taehyung menoleh pada Yoongi sebelum kembali memerhatikan bangunan minimalis di depannya, "Memangnya sudah berapa lama kau tidak bertemu bibimu?"

Yoongi mengendikkan bahu tak yakin, "Sudah lama sekali. Terakhir aku ke mari ketika orang tuaku belum memutuskan untuk bercerai. Mungkin sekitar sepuluh tahun yang lalu?"

"Tapi rumah ini terlihat begitu sepi? Apa kau yakin bibimu masih tinggal di sini?"

"Entahlah, makanya aku datang untuk memastikannya. Karena dialah satu-satunya keluargaku yang masih bisa kutemui di Korea."

Taehyung kembali menggenggam tangan Yoongi, "Kalau begitu ayo kita pastikan sama-sama."

"Um!" Yoongi menggangguk sembari tersenyum lebar.

Yoongipun coba mengetuk pintu kayu itu sekali namun belum mendapat respon. Dua kali percobaan, masih belum juga ada tanggapan. Tiga kali, empat kali, bahkan ketika Yoongi mulai tidak sabar mengetuk keras sembari memanggil nama bibinya tetap saja tidak mendapat respon sama sekali.

"Apa tidak ada orang sama sekali?" Yoongi coba mencari jalan lain di belakang rumah, "Bibi Jiyeon? Seokjin-ie? Jibeom-ah?"

"Kelihatannya tidak ada orang sama sekali. Mungkin saja mereka sudah pindah ke kota lain?" Taehyung berpendapat, sembari mengikuti Yoongi berkeliling rumah itu. Sesaat ia memerhatikan satu pintu yang sepertinya terbuka. Matanya memicing, lalu menarik lengan Yoongi.

"Apa?" tanya Yoongi dengan alis terangkat.

"Lihat itu, sepertinya aku melihat pintu terbuka," tunjuk Taehyung. Yoongi mengikuti arah telunjuk Taehyung dan seketika terpekik senang. Iapun bergegas menuju pintu itu dan benar saja, rupanya pintu bagian belakang itu tidak terkunci. Tanpa pikir panjang Yoongipun masuk ke dalam rumah dan menyusuri tiap ruangan.

Tapi yang didapatinya hanyalah kosong. Hampa. Tiada penghuni barang seorang saja.

"Bibi Jiyeon? Seokjin? Jibeom? Kalian di rumah?" Yoongi terus coba memanggil nama bibi dan dua sepupunya tapi tak jua terdengar balasan. Dan sampai detik ini Yoongi semakin yakin bahwa rumah itu sudah tak berpenghuni.

"Yoon, kurasa tidak ada orang satupun di rumah ini. Tapi kenapa mereka membiarkan pintu terbuka seperti itu?" Taehyung bertanya sembari mengikuti Yoongi yang duduk di salah satu sofa yang sudah terlihat sangat lusuh.

"Entahlah. Bisa jadi mereka sudah lama meninggalkan rumah," Yoongi menghela napas lesu. Ia sandarkan punggungnya di di sofa dan menatap langit-langit rumah yang sudah dihiasi sarang laba-laba.

"Menyedihkan," bibir mungil itu berdecih, "Kupikir aku bisa bertemu dengan anggota keluargaku yang tersisa di sini."

"Setidaknya kau masih memiliki Ayah dan Ibumu, Yoon."

"Ya, kelihatannya begitu. Tapi rasanya aku sudah lama tak memilikinya. Ibuku entah berada di mana sekarang. Sedang Ayahku sudah memiliki kehidupan barunya sendiri di luar negeri. Kupikir dengan adanya Bibi Jiyeon dan dua sepupuku, aku bisa kembali memiliki keluarga di sini. Tapi ternyata- haaaahhh, sudahlah. Mungkin aku memang dilahirkan hanya untuk ditinggalkan?" Yoongi tertawa miris. Tapi tepat di detik itu ia merasa matanya panas dan mulai berair.

Taehyung tertegun, ia baru tau kalau kehidupan Yoongi tak seberuntung dirinya. Jika dirinya memang sengaja meninggalkan keluarga dan kehidupannya di Daegu demi mencari kebahagiaan di kota lain, Yoongi justru ditinggalkan oleh keluarganya sendiri. Bahkan yang lebih buruk; kedua orangtuanya tak ada yang memedulikannya. Di satu sisi ia sangat iba pada pemuda yang kini resmi menjadi kekasihnya itu, meski di sisi lain ia juga kagum akan ketegaran dalam diri Yoongi. Ia tak yakin bisa menghadapi situasi ini jika mengalaminya sendiri. Taehyung akui bahwa Yoongi pemuda yang sangat hebat. Ia mandiri, pekerja keras meski sudah dilimpahi banyak harta peninggalan orang tuanya (yang tak pernah digunakannya sama sekali).

Twinkle Sparkle (Taegijoon) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang