Love? Really?

655 110 33
                                    

Taehyung bukan orang yang terbiasa mendengar pengakuan cinta. Taehyung tipikal dominan yang cenderung menyatakan rasa lebih dulu. Ia selalu berprinsip bahwa apa yang ia rasakan harus cepat dideklarasikan sebelum semuanya terlambat. Ia tak ingin didahulukan oleh rasa ragu sebelum mengungkapkan.

Tapi nyatanya kini ia menerima sesuatu yang begitu mengejutkannya. Untuk pertama kali ia mendengar ada pihak yang lebih dulu menyatakan cinta padanya.

"Huh? Apa?"

Taehyung tak benar-benar bertanya apa maksud ucapan Yoongi beberapa saat lalu. Hanya saja ia ingin memastikan bahwa apa yang didengarnya bukanlah sebuah kekeliruan. Dan sekali lagi, Yoongi berhasil membuat Taehyung terhenyak.

"Aku menyukaimu."

Kerlipan lampu di luar sana lebih menarik atensi Taehyung, matanya bergulir ke mana saja asalkan bukan pada Yoongi. Tidak, Yoongi tidak seburuk itu untuk diabakan. Binar di kedua mata Yoongi justru sangat cantik untuk dilewatkan. Hanya saja, saat ini bukan waktunya untuk mengagumi kemerlip bak bintang itu. Taehyung butuh ruang, ia perlu mengatasi gejolak asing yang kurang ajar menghantam dinding hatinya secara membabi buta.

Perasaan apakah yang sebenarnya menjalar hingga sekujur badan? Taehyung diam sembari berpikir tentang beberapa kemungkinan. Salah satu di antaranya, mungkin ia hanya mulas dan ingin buang air besar.

Tapi tentu saja bukan karena hal sesepele itu kan?

"Berkencanlah denganku, Taehyung."

Taehyung memaki Yoongi dalam hati. Ia mengutuk keras pemuda itu karena terus saja melempar granat waktu padanya. Tidakkah Yoongi mengerti bahwa dadanya terasa meletup sepuluh kali selama satu detik? Tidakkah Yoongi sadari bahwa saat ini ia diliputi gundah yang tak biasanya menghampiri sisi angkuhnya?

Apakah menyatakan cinta memang semudah itu? Taehyung menerawang, berusaha mengingat apa yang pernah dilakukannya di masa lalu.

Dan benar, menyatakan cinta atau mengajak seseorang berkencan, memanglah semudah itu.

"Taehyung, katakan sesuatu."

Sentuhan halus di bahunya membuat Taehyung seketika mengalihkan pandangan sepenuhnya pada Yoongi. Membalas tatapan penuh harap itu dengan seringaian kecil.

"Aku tidak terlalu yakin dengan apa yang kurasakan. Tapi bukan berarti kita tak bisa mencobanya kan?"

Detik itu yang Yoongi rasakan hanya sebuah tarikan pada tengkuknya, dan sentuhan lembut di bibirnya. Kedua matanya terpejam, menikmati kecupan mesra yang menghujam hingga relung hatinya.

...

Namjoon bersiap untuk bekerja ketika mendapati Taehyung yang buru-buru ke luar dari apartemennya dengan membawa tas besar. Namjoon tau persis tas itu, biasanya Taehyung membawa tas itu jika ingin melukis di luar apartemen.

"Kau mau ke mana?" tanya Namjoon sembari mengunci pintunya.

Taehyung menoleh sembari tersenyum lebar, "Mau piknik!"

"Err, tapi kulihat kau membawa tas peralatan melukismu?" tunjuk Namjoon.

"Yap! Hari ini rencananya aku mau piknik sekaligus memamerkan bakat melukisku pada kekasihku!"

Namjoon mengernyitkan dahi, "Kekasih? Sejak kapan kau memiliki kekasih?"

Taehyung tersenyum lebar, "Sejak semalam. Hehe. Aku pergi dulu, Namjoon!"

Di tempatnya berdiri Namjoon tercenung. Sejak semalam katanya?
Tapi beberapa saat kemudian dia mengendikkan bahu, membiarkan rasa penasarannya terhempas oleh angin bersama partikel debu di sekitarnya.

Twinkle Sparkle (Taegijoon) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang