"Kau bisa memanggilku Yoongi."
Kedua mata Namjoon seketika berbinar bak mendapatkan hadiah lotere. Mungkin memang benar hari ini adalah hari keberuntungannya, karena setelah perkenalan singkat itu, dirinya bisa bercakap cukup banyak dengan sosok yang didambakannya selama ini. Tapi sebenarnya yang paling membuatnya lega, ia berhasil melawan rasa takut dan khawatirnya untuk memulai sesi percakapan itu dengan Yoongi.
"Jadi kau bukan penduduk asli Seongnam?" Namjoon bertanya untuk memastikan, setelah ia mendengar kalau sebelumnya Yoongi tinggal di Seoul.
Yoongi mengangguk sekenanya, "Ya, begitulah."
"Lalu kenapa ingin pindah ke sini? Seongnam tak sebesar dan semetropolis Seoul," sebenarnya Namjoon tau kalau pertanyaan ini mengandung unsur privasi, tapi demi menjaga percakapan agar tidak berakhir ia beranikan diri untuk bertanya lebih banyak.
Untungnya, Yoongi tidak terlihat terganggu akan hal itu.
"Hmm, karena kurasa aku lebih menyukai suasana kota yang tenang. Seoul terlalu padat dan juga bising."
"Kau mengatakan alasan yang sama seperti seseorang," Namjoon menggumam, mendadak ia jadi ingat Taehyung dan berbagai alasannya pindah dari Daegu ke Seongnam.
"Di mana kau bekerja, Namjoon?" kali ini Yoongi yang bertanya.
"Aaah, aku bekerja di manapun. Serabutan. Tapi aku suka mengirim karyaku ke beberapa studio rekaman untuk mendapat tambahan uang," aku Namjoon sembari terkekeh pelan.
"Studio rekaman? Apa kau ini seorang penyanyi?"
"O, bukan. Aku sebenarnya sedikit bisa menggubah lagu. Lebih tepatnya, membuat aransemen dan menulis lirik."
Wajah Yoongi seketika jadi antusias, "Benarkah? Apa kau ini musisi?"
"Bukan musisi juga, tapi ehm- aku hanya menyalurkan hobi menjadi rejeki. Lagipula aku tak terlalu andal. Ditambah perangkat audioku yang abal-abal dan murahan. Haha, aku sebenarnya kurang yakin dengan kemampuanku yang satu ini."
Yoongi menyimak dengan antusias, setelah itu ia menanyakan beberapa hal mengenai cara menggubah aransemen lagu dan Namjoon menerangkannya dengan telaten. Kemudian ia balik bercerita bahwa ia memiliki banyak teman yang bekerja di studio rekaman dan beberapa sudah menjadi produser terkenal. Yoongipun bercerita bahwa ia juga sempat belajar menggubah aransemen saat SMA dulu tapi tak ia lanjutkan dengan suatu alasan.
Obrolan terus mengalir dan bercabang dengan berbagai tema berbeda. Dimulai dari soal musik, film hingga berbagai obrolan random yang tanpa sengaja tercetus oleh salah satu di antara mereka. Namjoon jadi cukup banyak tau mengenai Yoongi yang rupanya tak sependiam dan semisterius yang ia pikir. Yoongi adalah sosok yang bisa mengimbangi apapun tema obrolannya. Dan sekarang Namjoon jadi tau kalau sosok mungil berkulit pucat itu menyukai makanan instan dan menjauhi yang namanya sayuran. Namjoon jadi tau kalau Yoongi rupanya penggemar olahraga baseball. Namjoon jadi tau kalau Yoongi rupanya tak menyukai film horor dan cenderung menonton yang bertema superhero. Namjoon jadi tau kalau selama ini Yoongi suka kesal jika ada pelanggan di minimarket yang suka meminta diskon dengan tak tahu dirinya.
Dan Namjoon akhirnya tau kalau rupanya Yoongi memiliki senyum gusi yang sangat manis dan juga menggemaskan. Beberapa kali Namjoon tertegun di tengah obrolan mereka akibat Yoongi yang tertawa kecil dan memamerkan senyumnya itu.
Namjoon dan Yoongi terus mengobrol dari kedai ramyun hingga kini berjalan berdua menyusuri jalanan perkampungan Seongnam. Namjoon yang menawarkan diri untuk mengantar Yoongi pulang setelah hujan reda.
"Ah, sudah sampai." ucap Yoongi begitu tiba di depan rumah sewa yang ditinggalinya selama ini dengan sahabatnya. "Terima kasih sudah mengantar."
Namjoon mengangguk sembari tersenyum, "Aku yang berterima kasih karena sudah mau berbincang dan berbagi banyak hal denganku. Ini aneh tapi, haha, aku senang sekali bisa berkenalan denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Twinkle Sparkle (Taegijoon) ✔
FanfictionKetika semua kerlipan cantik di malam hari tergantikan oleh sosok Min Yoongi. Warn! Boyslove It's Taegijoon AU! Taehyung x Yoongi x Namjoon ©®Min Chaera