PART 7 - SECRET RELITIONSHIP

829 56 2
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

________

"Arthur!" teriakan Sisil, membuat keempat orang yang sedang tiduran di bangku itu terlonjak kaget.

"Ini lampir ngapain sih kesini!" seru Rafa, sedangkan Sisil hanya melotot pada Rafa.

Sisil menghampiri Arthur yang tetap santai dalam tidurnya.

"Arthur! Kamu kemana aja sih ? Dari kemaren aku hubungin nggak bisa-bisa ?" Arthur tetap tak menggubris ocehan Sisil.

"Arthur..."

"Apa sih ?" Arthur bangkit dari tidurnya.

"Arthur kemana aja ? Aku chat nggak di bales, aku telpon juga nggak di angangkat. Kamu kemana aja ? Pasti kamj lagi main sama cewek lain kan ? Iya kan ? Kamu selingkuhin aku ?"

Arthur menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia sungguh malas mendengarkan ocehan burung siang ini. Terhitung sudah ada empat orang yang datang ke kelasnya hanya untuk menanyakkan keberadaannya kemarin sore. Arthur meletakkan telunjuknya di depan bibir Sisil, mengintrupsi dia agar diam.

"Sisil sayang, gue nggak kemana-mana kok. Gue cuma ada kerjaan aja dari kemarin." Kemarin malam black menelponnya dan menyuruhnya untuk bertanding dan itu membuat Arthur tidak sempat membuka handphonenya.

Sisil menepis tangan Arthur. "Kerjaan apa ? Apa nggak sempet buka handphone ?"

"Sempet sih tapi cuma bentar."

"Terus kenapa chat aku gak di bales ?"

"Kan gue cuma bentar pegang handphonenya."

"Pokoknya aku gak mau tahu, kamu harus ijin dulu sama aku kalau mau kemana-mana."

"Iya sisil sayang."

"Terus kamu juga harus angkat telpon aku kalau aku lagi telpon. Ngerti."

"Hmm"

"Terus—" belum sempat Sisil meneruskan ucapannya Arthur segera merangkul bahu Sisil.

"Gue lapar ke kantin yuk, tapi lo yang bayar ya." Sisil langsung merangkul pinggang Arthur setelah berkata 'ya'.

Angga yang melihat ke pergian Arthur dan Sisil hanya menggelengkan kepalanya. "Gila tu bocah. Tadi pagi Desi sama Luna terus siang ini Stella sama Sisil."

"Udahlah gak usah mikirin hidupnya Arthur, mau dia punya cewek empat ataupun sepuluh juga nggak usah dipikirin. Toh kita juga nggak dibuat repot sama Arthur." sahut Rafa.

"Gue cuma penasaran aja, gimana sih caranya kok dia bisa dapet banyak cewek."

"Kenapa lo mau kayak Arthur ?" tanya Ivan.

"Sejujurnya iya sih..."

"Gue bilangin Nina baru tahu rasa lo."

"Eh jangan dong, Nina itu satu-satunya cewek yang mau sama gue. Kalau Nina putusin gue, gue jadi jones lagi dong."

"Ya udah lo bersyukur aja Nina mau sama lo yang buruk rupa. Gak usah mengharap yang lo gak bisa dapetin." ujar Rafa sarkastik.

Ivan hanya tertawa mendengan kata-kata Rafa. Sedangkan Angga hanya memutar bola matanya.

"Pedes..." gunam Angga.

***

Linda dan Elea baru saja keluar dari ruang guru, mereka baru saja mengumpulkan tugas dari Bu Eni. Mereka berjalan di koridor tapi tiba-tiba Linda menghentikan langkahnya dan membuat Elea bertanya-tanya. Dia pun mengikuti pandangan Linda yang sedang menatap dua orang anak adam sedang duduk di bawah pohon.

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang