PART 49 - BUKAN ANAKKU!

445 29 8
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

__________

"Thur, aku pengen ke rumah orang tuaku..." ucap Elea serambi menata makanan yang baru dia masak ke atas meja.

Arthur yang tadinya rebahan langsung menegakkan tubuhnya. "Kamu mau ngapain kesana ?"

Elea menoleh ke arah Arthur. "Aku mau minta restu sama mereka..."

"Kamu yakin ?"

Elea mengangguk. "Meskipun mereka membenciku tapi mereka tetap orang tuaku jadi sebelum aku menikah sama kamu aku pengen ketemu dan minta restu sama mereka," Elea menyentuh perutnya yang sedikit membuncit. "dia pasti juga seneng bakal ketemu kakek dan neneknya..."

"Kamu yakin mereka bakal restuin kita ?"

"Gimana pun respon mereka nanti bakal aku terima, lagi pula Papa berkewajiban mengantarku ke altarkan ?"

"Aku takut mereka bakal nyakitin kamu, Ya..."

Elea menghampiri Arthur dan duduk di sampingnya. "Aku bakal baik-baik aja, gak usah khawatir." Dan Arthur hanya bisa mengangguk.

"Kapan kamu mau berangkat ?"

"Lusa."

"Oke..."

***

Saat ini Elea sudah ada di Bandara, dia pun duduk serambi menunggu pesawat take off. Dia tidak membawa kopernya, dia hanya membawa sebuah tas ransel karena dia tidak berniat menginap lama disana. Ketika speaker menggema dan mengatakan bahwa pesawatnya akan segera berangkat, dia lekas melakukan chek-in. Pukul 12.40 Elea baru tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai segelah 2 jam perjalanan dari Tangerang ke Bali, dia langsung menaiki taksi yang sedari tadi sudah dia pesan, taksi tersebut membawanya ke tempat yang sedari tadi dia tuju.

Setengah jam kemudian taksi yang dia tumpangi berhenti di depan pagar sebuah rumah yang cukup megah, setelah membayar argo taksi dia segera masuk ke dalam pekarangan rumah tersebut.

Jadi ini rumah kedua orang tuanya. Jadi ini tempat kedua kakaknya tumbuh besar. Jadi ini tempat dimana seharusnya dia tinggal ? Tempatnya sangat bagus dan besar.

Tok tok tok

Dia mengetuk pintu bercat putih itu, tak lama kemudian pintu besar tersebut terbuka.

"Siapa ya ? Mau cari siapa ?" tanya sang asisten rumah tangga.

"Saya Eleanor, mau mencari Pak Edwin Suharmadjo."

Mata sang asisten rumah tangga membukat. Inikah anak tuan dan nyonya yang dibuang itu ? Pikirnya.

"Oh, Non Lea, silahkan masuk Non." Wanita setengah baya itu membuka pintu lebar-lebar. "Silahkan duduk, Non." Dan mempersilahkan Elea duduk di ruang tamu, lalu wanita paruh baya itu masuk ke dalam untuk memanggil seseorang.

Elea mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Rumah ini sangat bagus, terdapat banyak barang mahal seperti keramik, guci, lukisan yang dia yakini berharga ratusan juta. Dan juga terdapat foto keluarga yang dipajang sangat besar di ruang tamu, dia berdiri untuk melihat foto tersebut dengan jelas. Dalam foto tersebut kedua orang tua dan kedua kakaknya terlihat sangat bahagia tanpa dirinya. Hah ? Memangnya dia siapa ? Apakah dia pantas disebut sebagai bagian dari keluarga ini jika nyatanya orang tuanya saja tidak pernah mengenalkannya kepada publik. Publik hanya tau jika keluarga Suharmadjo hanya mempunyai dua orang anak yaitu Mario dan Mirana, hanya itu. Elea tersenyum kecut, tidak seharusnya dia membayangkan menjadi bagian dari keluarga ini jika nyatanya dia tak menyandang nama belakang keluarga ini.

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang