PART 53 - PERMINTAAN MAAF YANG TERLAMBAT

439 33 15
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

__________

Saat pintu maaf telah tertutup rapat, kesalahan yang lalu tertinggal jauh dalam ingatan, semua yang terjadi tidak pernah bisa kembali, hanya satu kata yang bisa di ucapkan atas segala kesalahan yaitu sebuah kata maaf.


Seorang dokter tengah memeriksa keadaan Elea setelah menghentikan pendarahan di kepala Elea dengan memberi berbagai rangsangan pada Elea, seperti menggerakkan cahaya di mata Elea atau mencubitnya, tetapi Elea sama sekali tidak merespon rangsangan yang dokter itu berikan. Tak lupa dokter tersebut pun juga memeriksa denyut jantung dan tekanan darah Elea.

"Suster, siapkan alat-alat CT Scan."

"Baik, Dok."

Setelah mendengar jawaban sang suster, dokter tersebut pun keluar.

"Keluarga pasien..."

Seseorang yang bernama 'Dan' berdiri. "Iya, Dok..."

"Apa anda keluarga pasien ?"

"Bukan, Dok, saya yang menemukan mereka tadi..."

"Kami harus bicara dengan keluarga pasien, karena ini sangat darurat." Jelas sang dokter.

"Teman saya sedang ikut ke kantor polisi, Dok, polisi sedang mengusut kasus ini."

"Baik kalau begitu saya pergi dulu..." pamit sang dokter.

Di sisi lain.

"Siapa nama anda ?"

"Nama saya Andi, Pak."

"Tolong ceritakan bagaimana kronologinya."

Lelaki bernama Andi itu langsung menceritakan semuanya kelada Pak Polisi tanpa dikurangi sedikit pun. Polisi tersebut juga sudah menyita barang bukti berupa ponsel milik Arthur dan Elea, serta sebuah batu besar.

"Baik kami akan segera mengusut kasus ini."

"Baik Pak..."

"Komandan, kami berhasil menemukan sebuah nomor yang baru beberapa hari dihubungi korban." Ucap seorang anggota kepolisian.

"Segera telpon dan cari tau identitas korban."

"Baik, Ndan."

***

Tasya sedang memandang pantulan dirinya di cermin, dia sedang menyisir rambutnya.

"Tasya, cepat, Nak." Teriak Mamanya.

"Iya, Ma, sebentar."

Tasya buru-buru mengambil tasnya, tapi langkah kakinya terhenti kala mendengar suara handphonenya berbunyi. Dia langsung meraih handphonenya di saku roknya, dahinya berkerut kala sebuah nomor tak dikenal meneleponnya, dia langsung menggeser tombol hijau pada layar.

"Halo..."

"Halo selamat pagi."

"Pagi, ini siapa ya ?"

"Apa benar ini saudari Natasya ?"

"Iya saya sendiri."

"Kami dari kepolisian Buah Batu, ingin menayakan apa anda kenal dengan saudari Eleanor ?"

Deg

Perasaan Tasya tiba-tiba menjadi tidak enak. Ada apa ini ? Apa yang terjadi dengan Elea ?

"Iya, Elea adalah sahabat saya, ada apa ya Pak ?"

"Begini, kami ingin memberi tau bahwa saudari Eleanor dan saudara Arthur mengalami kecelakaan dan sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit. Apa anda bisa datang kemari untuk kami periksa ?"

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang