PART 19 - KEMBALINYA SAHABAT

440 41 1
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

________

"Kamu hati-hati ya disana, kalau ada apa-apa langsung kabari Mas." Tutur Jamal pada Elea.

"Iya Mas."

Jamal beralih pada Arthur. "Kamu tolong jaga Elea ya."

"Iya Mas, saya akan menjaga Elea semampu saya."

"Ya udah cepat naik, kalian hati-hati ya."

"Iya Mas, nanti kalau ada waktu aku pasti bakal main kesini."

"Iya, Mas tunggu."

Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam kereta dan beberapa saat kemudian kereta api mulai melaju. Di dalam kereta Arthur melihat Elea yang kembali melamun.

Arthur menepuk bahu Elea. "Kamu ngelamunin apa, Ya ?"

"Eh. Enggak kak, aku nggak ngelamunin apa-apa kok."

"Elea..." ucap Arthur penuh peringatan.

Elea tersenyum tipis sebelum berbicara. "Kadang aku nertawain diri aku sendiri, kenapa malah orang lain yang perduli sama aku. Bahkan keluarga aku yang seharusnya perduli sama aku malah..." Elea tersenyum kecut. "Aku berani tahuran kalau Papa sama Mama pasti gak peduli aku udah makan apa belum, aku lagi sakit apa enggak, aku bahagia apa enggak. Karena apa ? Karena aku bukan bagian dari mereka, di kalangan bisnisnya Papa, mereka hanya tau kalau Papa hanya mempunyai dua anak yaitu kak Mario sama kak Rana, begitu pun teman-teman dokter Mama." Ada jeda dalam ucapan Elea.

"Sebelum Bibi meninggal Bibi pesen sama aku bahwa aku harus hidup dengan baik, aku juga harus terus tersenyum dan yang paling penting aku gak boleh lagi benci sama Mama dan Papa."

"Jadi ?"

"Aku bakal nyoba buat maaafin mereka mulai dari sekarang."

Arthur tersenyum begitu pun Elea. "Kamu juga coba buat maafin Papamu ya..." ucapan Elea membuat senyum yang ada di bibir Arthur menghilang, dia mengalihkan pandangannya dari Elea.

"Kak..." Elea menyentuh bahu Arthur.

"Kak Arthur coba buat maafin Papa kakak ya."

"Aku gak yakin bisa, Ya..." Lirih Arthur.

Elea meraih wajah Arthur agar menghadapnya. "Aku percaya kamu pasti bisa. Jangan memupuk kebencian pada orang tua, karena bagaimana pun mereka tetap orang tua kita. Sebenci-bencinya kita pada orang tua, kita harus tetap menghormati mereka. Dan sesalah-salahnya orang tua, kita wajib memaafkan mereka."

Arthur mengangguk. "Iya, akan aku coba..." Elea tersenyum mendengar jawaban Arthur.

***

Pagi ini Arthur dan Elea baru saja tiba di Jakarta setelah 3 hari berada di Banyuwangi, di parkiran sudah ada Angga dan Ivan sudah menunggu mereka.

"Lea kita turut berduka atas kepergian Bibi kamu..." ucap Angga penuh simpaitk.

"Makasih kak."

"Yaudah ayo masuk, gue anter kalian balik."

Arthur dan Elea masuk ke dalam mobil yang dikendarai Angga.

"Motor gue dimana ?"

"Udah di kos-an lo, kemaren sehabis pulang sekolah langsung gue anter kesana." Jawab Angga.

"Terus kuncinya ?"

Ivan membuka dasbor mobil dan mengambil kunci motor Arthur. "Ini kunci motor kesayangan lo."

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang