PART 9 - MENYESALKAH ?

659 54 3
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

_______

Drrtt...Drrtt

Elea yang sedang memasak menghentikan kegiatannya saat mendengar handphonenya bergetar. Dia mematikan kompor lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Halo."

"Halo Non, Non Lea apa kabar ?"

"Baik Bi, Bibi sendiri gimana kabarnya ? Maaf ya Lea jarang ngehubungin Bibi soalnya Lea sibuk banget akhir-akhir ini Bi."

"Nggak papa Non, asal Non Lea baik-baik aja Bibi udah seneng."

"Oh iya Bi sebenernya Lea mau kenalin seseorang ke Bibi."

"Siapa non ? Pacar Non Lea ?"

Elea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dia ingin mengenalkan Arthur pada Bi Wati tapi dia bingung mau mengenalkan Arthur sebagai apa.

"Mmm... Dia sahabat aku Bi."

"Aduh, aduh. Sahabat apa pacar." goda Bi Wati.

"Hehehe, sahabat sih Bi."

"Siapa namanya ? Bawa kesini, kenalin sama Bibi."

"Namanya Arthur Bi, dia kakak kelas aku. Nanti waktu liburan aku pasti ajak dia kesana."

"Bener ya Non, Bibi tunggu..."

Elea tersenyum. "Iya Bi, Pasti."

"Ya udah Bibi tutup dulu telponnya, Non Lea jangan malem-malem tidurnya."

"Iya Bibi juga ya."

"Iya Non."

Tut.

Sambungan tersebut diputus oleh Bi Wati. Elea meletakkan kembali handphonenya dan kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Malam ini Arthur akan datang ke apartemennya maka dari itu Elea memutuskan untuk membuatkan makan malam untuk mereka berdua.

Ting tong.

Bel berbunyi, Elea melepas clemeknya dan segera membukakan pintu. Bibirnya membentuk sebuah senyuman kala melihat Arthur berdiri di hadapannya. Lalu dia menyuruh Arthur untuk masuk.

"Hmm... baunya enak banget, kamu masak apa ?" ucap Arthur sambil melepas jaketnya lalu menaruhnya di sofa.

"Aku lagi masak opor ayam."

"Wah, pasti enak..." Elea hanya tersenyum menanggapi ucapan Arthur.

Dia lalu pergi ke dapur untuk mengambil opor buatannya yang telah dia tuang ke atas mangkuk besar, setelah itu dia kembali ke ruang makan. Elea meletakkan opornya di atas meja bersama nasinya.

"Perutku langsung keroncongan nyium bau masakan kamu." ucap Arthur sambil menepuk-nepuk perutnya sedangkan Elea hanya terkekeh pelan.

"Ya udah yuk makan."

Arthur dan Elea duduk berseberangan dan mulai menyantap makanan tersebut.

"Hmm... enak." Puji Arthur.

"Masakan kamu emang paling enak." ucapnya dengan mulut yang masih penuh dengan nasi.

"Yang bener ? terus masakan nenek kakak nggak enak dong."

"Eh, masakan kamu emang paling enak tapi setelah masakan nenek aku." Elea tertawa mendengar kata-kata Arthur.

"Udah ah makan jangan ketawa aja nanti kesedak."

"Hahaha iya."

Setelah makan malam mereka hanya duduk di ruang tamu sambil menonton tv, tidak ada percakapan di antara mereka. Hingga tiba-tiba Arthur membuka suaranya.

"Elea."

Elea menatap Arthur. "Kamu nggak nyeselkan setelah milih aku ?"

"Maksudnya ?"

"Ya kali aja dalam lubuk hati kamu yang paling dalam kamu nyesel."

"Kok tiba-tiba kak Arthur ngomong gitu ?"

"Ya nggak papa sih, aku cuma takut aja."

Tiba-tiba Elea memegang tangan Arthur. "Sebelum aku mutusin buat menggang tangan ini..." Elea mengangkat tangannya yang menggenggam tangan Arthur. "Aku udah mikirin resikonya, jadi kak Arthur nggak usah takut, aku nggak bakal nyesel milih kakak."

Artur tersenyum mendengar jawaban Elea kemudian dia membawa Elea ke dalam pelukannya setelah itu dia mengurai pelukannya.

"Kamu harus tetep disampingku apa pun yang terjadi dan kamu harus tetep ada disampingku meski kamu tau kebusukan aku."

Arthur tidak peduli jika dia terkesan memaksa Elea untuk tetap tinggal disisinya, yang dia inginkan sekarang adalah Elea tinggal disisinya dan dia tidak akan melepaskannya meski dia meminta untuk pergi.

"Memang seburuk apa sih..." Elea mencubit kedua pipi Arthur.

"Aww sakit..."

Elea terkekeh melihat ekspresi Arthur.

"Jangan pernah ngeraguin aku karena aku akan tetap disamping kakak apapun yang terjadi dan begitu juga sebaliknya."

Arthur tersenyum. "Pasti."



Maaf pendek, mikirnya cuma sampe segitu 🙏🙏


TBC!

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang