PART 2 - BAD DAY'S

1.2K 77 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

________

16 Tahun kemudian

Elea menatap pantulan dirinya dicermin, rambutnya yang dikuncir 5 dan di lehernya terkalung tali rapia yang bertulisan "anjing" serta botol susu bayi. Hari ini adalah hari terakhir MOSnya, jadi hari ini adalah hari terakir dia berpakaian seperti ini.

Elea keluar dari kamarnya, menuju dapur untuk menyiapkan sarapannya. Dia mengambil dua lembar roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat, tak lupa dia mengambil susu kotak yang dia simpan di dalam kulkas.

Dia sudah biasa seperti ini, menyiapkan semuanya sendiri. Sejak kecil Bi Wati mengajarinya untuk hidup mandiri. Dan beberapa bulan yang lalu Bi Wati kembali ke kota asalnya, meninggalkan Elea sendiri di apartemen ini, di kota ini.

Sebenarnya Wati enggan meninggalkan Elea sendiri tapi Elea menyuruhnya kembali karena usia Wati sudah tua dan mulai sakit-sakitan. Elea ingin Wati berada dekat dengan keluarganya di masa tuanya.

Setelah menyiapkan seluruh perlengkapan yang akan dibawanya Elea segera turun kelantai dasar dan masuk ke dalam taksi yang sudah dipesannya.

Jam masih menunjukkan pukul 06.00 pagi, dia memang berniat untuk berangkat lebih pagi agar tidak terkena macet, kalian tau sendirikan Jakarta itu seperti apa ?

15 menit kemudian Elea sudah sampai di sebuah sekolahan swasta yaitu SMA Taruna Jaya. Suasana sekolahan masih cukup sepi yang ada hanya tukang kebun yang tengah menyapu lapangan basket.

Elea duduk disalah satu bangku depan ruang kelas, dia mengeluarkan handphonenya dan mengetikan sebuah pesan. Sambil menunggu, dia mengeluarkan susu kotaknya dan  kotak bekalnya yang berisikan roti berselaikan coklat dan kemudian memakannya.

Sedikit demi sedikit para murid mulai berdatangan. Elea masih tetap memakan rotinya sambil sesekali melihat ke arah koridor, tak lupa dia menyeruput susu kotaknya. Setelah rotinya habis Elea memasukkan kembali kotak bekalnya ke dalam tas dan membuang kotak susunya ke dalam tong sampah.

Sekali lagi Elea melihat jam yang ada dihanphonenya yang sudah menunjukkan pukul 06.45 tetapi orang yang sedari tadi dia tunggu tak kunjung datang. Dan ketika hendak pergi meninggalkan tempat itu Elea mendengar seseorang memanggil  namanya.

"Sorry nunggu lama, jalanan macet banget. Huh, huh." ucap orang itu yang tengah terengah-engah.

"Makanya berangkat yang pagi biar nggak kena macet." gerutu Elea.

Gadis yang tengah berdiri di depan Elea memutar matanya. "Ck, lo tau sendirikan kalau gue itu nggak bisa bangun pagi." Gadis itu menjeda ucapannya. "Lagian gue bukan lo kali, yang berangkat pagi-pagi buta cuma buat nemenin tukang kebun."

"Ck. Serah lo deh."

Gadis itu menggandeng lengan Elea. "Udah ah, yuk ke kelas."

Mereka akhirnya masuk ke dalam kelas. Beberapa menit kemudian bel pun berbunyi, semua siswa-siswi yang mengikuti MOS berkumpul di lapangan untuk mengikuti apel terakhir MOS hari ini serta pembekalan dari guru serta ketua OSIS.

Dari kejauhan ada beberapa anak yang tengah menonton kegiatan tersebut sambil bercanda ria, yang secara tidak sengaja mengganggu kegiatan apel tersebut.

Ketua OSIS yang tengah memberikan amanat menjadi terusik karena suara tawa yang cukup kencang dari keempat anak yang sedang duduk di bawah pohon, semua siswa-siswi beralih menatap keempat anak tersebut.

"Sya, mereka siapa sih ?" bisik Elea.

"Gue juga nggak tau Ya, mungkin mereka kakak kelas kita." jawab gadis yang bernama Tasya itu.

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang