PART 58 - PENYESALAN TERDALAM

760 43 10
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote dan comment ya...

__________

Hari ini aku menepati janjiku untuk double up.

Enjoy the story 💞

Apa yang paling menyakitkan dari sebuah peristiwa? Menyesali perbuatan yang pernah diperbuat, bahkan untuk memutar waktu agar bisa kembali pun tidak akan pernah bisa. Karena apa? Karena jika waktu bisa di putar kembali, tidak akan ada yang namanya penyesalan.

Suara isak tangis mengiringi kepergian Elea, semua menangis pilu melihat jenazah Elea yang diturunkan ke liang lahat, bahkan Sarah tak henti-hentinya menjerit tak rela melihat sang putri bungsung telah terbujur kaku tak bernyawa. Elea di makamkan tepat di sebelah makam Arthur. Semua orang menghadiri acara pemakanan Elea, tanpa terkecuali. Mereka semua mulai menaburkan bunga kala tubuh Elea telah tertutupi tanah sepenuhnya.

"Kenapa lo pergi, Ya. Hiks, hiks, hiks." Rafa membawa Tasya yang memangis tersedu-sedu ke dalam pelukannya.

"Gue gak nyangka dia akan pergi secepet ini..." lirih Ivan.

"Gue juga gak nyangka dia akan memilih jalan ini..." balas Angga.

Ya, mereka memang sudah mengetahui jika Elea meninggal karena jatuh dari lantai 10 apartemennya.

"Gue kira dia udah ikhlasin semuanya." ucap Linda.

"Tapi nyatanya itu hanya kamuflasenya saja..." tambah Rani.

"Elea!!! Kenapa kamu pergi secepat ini, bahkan Mama belum sempat menebus semua kesalahan Mama... Hiks, hiks, hiks."

Edwin memeluk tubuh istrinya, dia tau istrinya sangat terpukul, begitu juga dirinya. Dia belum sempat menebus segala dosanya tapi puutrinya itu sudah memilih untuk... bahkan dia belum sempat mendengar putrinya berkata 'Aku memaafkanmu Papa'

Tapi Tuhan lebih menyayangi putrinya, Tuhan tidak ingin melihat putrinya itu lebih menderita lagi.

"Sudah, Ma, iklhaskan dia... Hiks, hiks, hiks." Ucap Mirana menenangkan Mamanya.

"Semua sudah terjadi, tidak ada yang perlu disesali..." kata Mario.

Ya, Mario benar. Semua sudah terjadi dan tidak perlu di sesali. Karena percuma, menyesal pun tidak akan akan mengembalikan semuanya. Menangis darah pun juga sudah tidak berguna. Sekarang yang bisa mereka lakukan hanya mendoakan Elea supaya Elea mendapatkan tempat terbaik disisinya.

"Putriku sayang, tolong maafkan Papamu yang kejam ini..."

"Jika kelak kita dilahirkan kembali, tetaplah menjadi anak Papa agar Papa bisa menebus segala kesalahan Papa..."

"Papa mencintaimu..."

***

Sarah membuka pintu kamar Elea, hal pertama yang dia lihat adalah kegelapan. Dia membuka gorden balkon agar sinar matahari bisa masuk dan menerangi kamar ini. Lalu dia berjalan kearah alamari dan membukanya, baju anaknya masih tersusun rapi disana tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya, dia menemukan sebuah boneka beruang kecil yang masih terbungkus rapi dalam plastiknya. Air matanya kembali jatuh, ini adalah boneka yang dia kirimkan ketika Elea berusia 7 tahun. Ya Tuhan, bahkan putrinya itu masih menyimpan rapi satu-satunya barang pemberiannya. Dia peluk boneka itu erat-erat.

"Mama rindu kamu, Nak... Hiks, hiks, hiks."

Dia kembali meletakkan boneka itu ke atas meja belajar, lalu dia beriinisiatif untuk membuka laci meja belajar Elea yang sedikit terbuka. Dahinya membentuk lipatan ketika dia menemukan sebuah surat dan sebuah CD yang bertuliskan 'Untuk Mama'.

ELEA LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang