Chapter 4

27 3 0
                                    


Dika hanya tersenyum lebar, kemudian mengambil piring berisikan bubur yg sudah disediakan untukku.

"Ayo makan dulu"Suruhnya sambil menyodorkan sendok beserta isinya ke dlm mulutku.Aku masih saja menatapnya,melihat indah matanya pesonanya yg membuatku semakin terlena terhanyut dalam gelora cinta membara,  tanpa mengalihkan pandangan perlahan ku buka mulutku dan menelan makanan itu secepat kilat.

"makan yg banyak yha biar kamu cepet sembuh, tapi makannya jangan cepet2 ntar tersedak"tuturnya

"iyha Dika mkasih yh kamu perhatian bgt sama aku"

"Knp Mon, bapeer yha"

"ihhh Dika apaan sihh, ngk kq"

"ngk salah atau ngk pernah berhenti mkirin aku".

Aku hanya tersipu malu mendengar perkataan Dika.

"Ciiieee kak mona disuapin sama sang pangeran"ucap Echa dari depan pintu.

"Ehhh Echa, mama"

"Gimana mon badan kamu rasanya udh sehat"tanya mama sembari menggandeng tangan Echa, mendekati ranjangku.

"Udh kq ma, Mona udh gpp"

"Dika udh lama yha disini"

"Baru sebentar kq ma"

Aku tercengang mendengar Dika memanggil mamaku dgn sebutan ma.

"Maa..?maksudnya apa Dika, kq kamu panggil mama ku dgn sebutan ma"

Dika menatap mamaku dan berbalik tersenyum kepadaku.

"Knp mon emang ngk boleh yha aku panggil mama kamu dgn sebutan mama, kan biar lebih akrab, mama ku juga udh lama meninggal jadi blh kan kalau aku panggil mama kamu mama"jelas dika

"owh iyha blh kq, tpi mama kq bisa tau kalau kamu Dika" Menatap mama dan bergilir menatap Dika

"tadi echa yg beritahu, iyha kan Cha"

"Ehhh iyha kak tadi aku yg beritahu mama"

"owh iyha mon kata dokter hari ini kamu udh boleh pulang, kata dokter keadaanmu sudah normal"

"Beneran ma" ucap ku senang

"iyha sayang"

"Akhirnya aku keluar juga dari penjara terkutuk ini"gerutuku

***

Setelah aku keluar dari penjara aku mulai beraktivitas lagi seperti biasa.Ehh tunggu dulu, maaf aku ralat bukan penjara tpi lebih tepatnya rumah sakit.Dan kali ini pelan2 aku mulai bisa menerima papa tiriku, dia pria yg baik, aku udh salah menilainya.

Duhhh kalau inget dulu aku jadi malu.Gara2 ngk trima punya papa tiri aku jadi bikin mama marah dan akhirnya aku sampai masuk rumah sakit.Kalau aku pikir2 aku emang egois kan kasihan mama.Lebih2 lagi papa pasti dia merasa bersalah karena gara2 dia aku di tampar sama mama.Pdahalkan itu salahku sendiri.

"Pa, mona brangkat skolah dulu yha"menyalami tangan papa

"Iya sayang hati2"blsnya dgn senyuman

"Ciee yg udh akur sama papanya"ucap mama yg tiba2 datang entah dr arah mana

"Ehhh mama" kataku cengegesan.

"Mama senang lihat kamu bisa akrab gini sama papa kamu" kata mama sembari mencium keningku dengan ungkapan gembira.

****

6.43
Suasana sekolah masih terlihat sepi embun tipis masih menyelimuti, terlihat seorang gadis berjalan menyulusuri koridor sekolah, langkahnya santai dan penuh semangat yg terlihat jelas lewat lengkungan senyum yg sedari tadi nampak di wajahnya.Yhaaa itu aku Raymona Alexandria dengan semangat baru melangkah menuju kelas tercintaku kls X Ips5, tempatku menuai gosip dan mengasah kemampuan.

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang