19.Maixel😌

18 1 0
                                    

"Bukan paras cantik mu yg membuatku mencintaimu. Namun, senyummu yg membuat alunan kencang di jantungku"
~Maixel Zerland

Setelah sampai di depan rumah Dika, aku mengetuk pintu dengan sesekali berteriak mengucap salam.

Seseorang membukakan pintu dan mempersilahkan masuk. Aku membawa Dika ke kamarnya. Aku tidak sendiri disana, aku ditemani Cika yg tadi ku telfon untuk menemaniku membawa Dika pulang kerumahnya.

Setelah membaringkan Dika di ranjangnya aku dan Cika beranjak untuk pulang karna sudah menjelang malam. Tak lupa berpamitan dengan seseorang yg tadi membukakan pintu yg diduga adalah pembantunya Dika.

"Mon, kita mampir ke warung sate dulu ya, aku laper" kata Cika, setelah aku dan Cika masuk mobil

"Iya"

"Ohh iya, gimana kondisi kamu?, tadi pagi panas, sekarang udah ngk ya?" ku tempelkan telapak tanganku di kening Cika, dan ternyata sudah tidak panas seperti tadi pagi.

"Aku gpp kq Mon"

"Bagus dehh"

"Ohhh iya, kata Mama kamu, kamu dijodohin ya?"

"Iya" jwb ku singkat

"Sama siapa?" tanya Cika penasaran

"Maixel, anak temennya Papa"

Cika menepikan mobilnya, karena sudah sampai di warung sate yg ia maksud. Aku dan Cika duduk di kursi yg disediakan sambil menunggu sate yg sudah kita pesen.

"Jadi dia ngajak kamu jalan malam ini?" tanya Cika masih dengan kekepoannya

"Ehh kq kamu tau sihh?" tanyaku

"Ya tadi mama kamu udh ceritain semuanya"

"Ya gitu dehh"

"Ini mbk pesenannya" kata penjual sate

"Mkasih pak" kata ku dan Cika bersamaan.

Aku dan Cika segera memakan sate kita pesen sampai habis, setelah itu kita melanjutkan perjalanan pulang kerumah.

Sesampainya dirumah kulihat ada 2 mobil yg terparkir di area garasi.

Aku dan Cika masuk dalam rumah yg ternyata sudah ramai orang disana. Semua yg ada disana memperhatikanku dan Cika, Mama dan papa juga memperhatikanku dengan senyum merekah diwajahnya. Aku nampak bingung dibuatnya.

"Sini nak" kata Mama

"Ma ini ada acara apa ya?" tanya ku masih bingung

"Ini semua keluarganya Maixel, mereka hanya ingin sekedar melihat calon istinya Maixel" jelas Mama.

Aku hanya membulatkan Mataku tak percaya, apa mama serius dengan semua ini?, ohh tidak bagiku ini terlalu cepat. Aku baru kelas X Sma dan sudah akan menikah. Ohh tidak rasanya aku benar-benar belum siap.

"Emm tante, Cika ke kamar dulu ya" kata Cika yg kemudian berjalan ke kamar.

Mama menarikku duduk disampingnya, aku hanya tersenyum kikuk didepan keluarganya Maixel. Mereka hanya 4 orang yg datang. Tapi tetap saja aku merasa kikuk, tak tahu harus bagaimana.

"Jadi nak Mona baru Sma" tanya seorang wanita paruh baya yg mungkin Mamanya Maixel.

"Emm iya tante ini Mamanya Maixel ya?" tanya ku

"Iya saya Mamanya Maixel"

"Cantik juga ya nak Mona ini, pantas saja Maixel sama sekali tak menolak dijodohkan, dan malah terlihat senang setelah bertemu nak Mona" lanjutnya

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang