24. Perasaan

2 0 0
                                    

"Jika aku disuruh memilih antara kamu atau dia, pasti aku akan memilih kamu. Tapi jika pilihannya hanya ada dia, aku bingung harus bagaimana"
~Raymona Alexandria

"Mona bangun" teriak Cika yg sudah siap dengan sragam sekolahnya.

Teriakan Cika terdengar seperti bisikan ditelingaku, aku masih sangat mengantuk. Mata ku saja susah terbuka gimana mau bangun cobak?

Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu dari depan pintu kamarku.

"Kak Mona, Kak Cika turun dulu. Kita sarapan bareng" kata Echa dari depan pintu.

"Masuk aja Cha" kata Cika

Echa membuka pintu kamar, Echa melihatku dengan mata jahilnya.

"Kak Cika sini bantuin" kata Echa sedikit berbisik

Echa memegang kaki kiri ku dan Cika memegang kaki kananku. Echa menghitung 1 sampai 3. Dalam hitungan ketiga Echa dan Cika menyeret kaki ku dengan penuh semangat.

Karna merasa ada yg aneh, aku segera membuka mata ku. Baru saja aku mau berteriak untuk menghentikan mereka. Tapi mereka sudah dulu menyeretku dan akhirnya disinilah aku. Dibawah lantai masih dengan baju tidur dan juga rambut yg acak-acakan.

"Kalian berdua keterlaluan" teriakku sambil menata rambutku yg berantakan.

"Bisa ngk sihh kalian tu kalau bangunin yg lemah lembut dikit. Masak bangunin orang tidur udah kayak nyeret maling" kesalku pada mereka

Meraka berdua hanya cengegesan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

"Udah marahnya ntar aja, mending kamu mandi habis itu itu turun sarapan, keburu telat ntar" kata Cika

"Bye kebo" kata Echa dengan nada mengejek

"Ngk sopan" teriakku lagi

"Udah Echa, biarin Mona mandi. Kita turun aja dulu. Ntar biar Mona nyusul"

Cika dan Echa bersiap menuju ruang makan. Sedangkan aku masih tetap terdiam dengan posisi tertunduk.

"Awas kalian" ucapku geram

"Perasaan tadi aku udah bangun. Tapi kenapa malah balik tidur lagi sihh" ucapku

"Klunting" aku bangun, mencari hp ku

"Ahh akhirnya ketemu" kataku setelah menemukan hp ku yg tergeletak di meja belajar.

Klunting
Klunting

Aku segera membuka hpku dan ku dapatkan beberapa notif wa yg blm kubaca. Ku buka aplikasi wa, aku terkejut melihat notif tersebut.
Bagaimana tidak, notif tersebut hanyalah berisi ancaman-ancaman yg mau tak mau harus aku terima.

Aku berteriak kesal sambil mengacak-acak rambutku.

"Huaaaaa" Setelah beberapa saat berteriak akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan segera turun kebawah untuk sarapan.

Klunting
"Belum juga turun udah bunyi aja nihh hp" kata ku sambil membuka pesan yg masuk.

From Gila : Syang aku udah ada
didepan rumah kamu,
buruan gihh turun.

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang