26. Kencan?

2 0 0
                                    

"Karena, yg gue mau cuma loe bersikap layaknya pacar gue"
~Nicko Anggara

Aku berjalan menuju kasur empukku, kurebahkan tubuhku sekejab. Aku belum melepas seragam sekolah dan juga sepatuku. Napasku terengah-engah karena berlari dari sekolah sampai rumah.

Aku berlari bukan karena tidak punya uang untuk bayar ojek ataupun taxi, hanya saja aku merasa terburu-buru hingga tidak sempat memikirkan untuk naik ojek ataupun taxi.

Flashback on
Jadi tadi disekolah Nicko mengajakku untuk pulang dengannya, aku tidak menolak. Aku hanya menyuruhnya untuk menunggu di tempat parkir dan rencana ku pun berhasil.

Aku melihat Nicko sedang menunggu ditempat parkir, sementara itu aku dengan buru-buru mengemasi barang-barangku lalu kumasukkan kedalam tas.

Aku berjalan mengendap-ngendap seperti maling. Tapi bodohnya aku lupa kalau Nicko sedang ada diparkiran. Harusnya aku lewat pintu belakang sekolah bukan lewat gerbang depan.

"Duhh bodoh bodoh bodoh" gerutuku saat sampai didepan parkir

Nicko mengamati ku dengan penasaran, dia jelas mendengar perkataanku. Nicko mulai menghampiri ku.

"Kenapa?" Tanya Nicko penasaran

Aku mulai memutar otakk mencari ide untuk mengelabuinya.

"Ah iya, gue lupa. Buku gue ketinggalan dikelas. Loe bisa ambilin gak?" Kataku beralasan

"Yaudah tunggu sini gue ambilin" Nicko melangkah bergegas menuju kelasku.

Dengan buru-buru aku mengambil kunci motor Nicko, kulemparkan kuncinya kesembarang tempat. Kalau saja aku tidak cerdas mungkin aku tidak akan bisa kabur darinya.

"Bodoamat lah mau kuncinya ketemu atau gak yg penting gue bisa kabur dari dia" batinku

Akhirnya kesempatan itupun datang, Nicko tidak ada disini dan dia tidak akan bisa mengejarku.

Aku menarik napas dalam-dalam, bersiap untuk lari. Aku menghitung sampai tiga dan meluncur secepatnya.

Flashback off

Drrttt drttt
Suara geteran hpku menyadarkanku dari tidur, aku langsung menbuka kunci layar hpku dan melihat ada notif dari Gila. Siapa lagi kalau bukan Nicko si mantan yg sukanya ngancem orang terus.

Gila: kenapa loe pergi? Jangan pergi lagi, gue takut kehilangan loe.
Gila: gue mau ajak loe kencan 15 menit lagi gue jemput.
Gila: kalo gak, adik loe bakal kena imbasnya.

"Nihh orang ngancem mulu bisanya" ucapku frustasi

Dengan terpaksa aku harus menuruti permintaannya, kalo tidak bukan cuma Cika yg dalam bahaya. Tapi Echa juga.

Aku berdiri dengan perasaan malas, kemudian berjalan menghampiri lemari. Aku membuka lemariku dan mencari-cari baju untuk aku gunakan. Dari tadi aku memang belum menganti pakaianku, karena tadi aku ketiduran.

Setelah dapat setelan baju dan celana aku segera beranjak untuk mandi dan mengganti pakaianku.

Selepas mandi dan mengganti pakaian, aku langsung keluar kamar berniat untuk pamitan sama mama dan papa.

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang