22. Misteri🤔

6 1 0
                                    

"Tak ada hal yg bisa membuatku takut kecuali, ketakutan itu sendiri yg menakutiku"
                                 
~Zian prasetya aditya

Dika memerjapkan matanya perlahan, ia merasakan udara dingin yg sedang menyelimuti dirinya. Kini matanya sudah terbuka sempurnya. Namun, tubuhnya tak bisa bergerak dengan bebas akibat tali yg mengikat tubuhnya, mulutnya pun di lakban, sehingga ia pun tak bisa berteriak.

Dika mulai mengingat ingat apa yg sebenarnya terjadi dengan dirinya, akhirnya Dika ingat saat dia tengah mencari Mona di uks, dia menemukan bercak darah dan akhirnya Dika mengikuti jejak bercak darah itu. Sampai kesini dan seseorang tiba2 membekapnya dari belakang.

"Sial" umpatnya dalam hati

Dika mencoba membuka ikatan tali dengan menarik-narik tali yg saat ini mengikat tubuhnya. Dika mulai kelelahan. Matanya menyapu seisi ruangan, Dika mencari benda tajam yg mungkin bisa ia gunakan untuk melepas talinya. Namun, tak seperti yg ia bayangkan. Tak ada satupun benda tajam yg dapat ia gunakan untuk melepas talinya.

"Penjahat bodoh, harusnya mereka meninggalkan benda tajam disini. Supaya aku bisa merangkak mengambil benda tajam itu dan melepas ikatan ini, seperti yg ada di film-film" kesal Dika

Dengan susah payah Dika bangun dari duduknya, ia berdiri menuju depan pintu yg terbuka. Dika nampak celingukan kesana kemari. Dika tak merasakan ada tanda-tanda kehidupan disana.

Dika berjalan melewati pintu itu, dia terus berjalan dengan tali yg masih setia mengikat tubuhnya, walau agak kesusahan Dika terus berjalan. Sampai pada akhirnya, ia tiba di taman belakang sekolah. Seseorang nampak sedang mengamatinya.

"Woyyy Dika" kata seseorang yg tengah mengamatinya

Dika menoleh ke sumber suara, matanya berbinar saat tau yg ada didepannya saat ini adalah Zian sahabatnya.

"Cuma di lihatin aja nihh? ngk ada niat buat bantu lepasin talinya gitu?" sindir Dika pada Zian yg hanya berdiri mematung melihat Dika seperti ini.

Zian tersadar dan langsung melepas tali yg mengikat tubuh Dika.

"Akhirnya lepas juga, makasih bro" kata Dika

"Loe kq bisa keiket gini sihh? trs 2 hari ini kemana aja sampai ngk sekolah?" Tanya Zian

"Haahhh? 2 hari?" kata tak percaya

"Baru aja tadi siang gue cari Mona. Ehhh Mona, iya Mona kemana, loe tau ngk di dimana?, di tu hilang, atau jangan2 dia diculik sama penjahat brengsek itu? kurang ajar" ucap Dika mulai panik

"Yg ngilang tu loe, bukan Mona. Orang Mona baik2 aja kq"

"Seriusan loe? Sekarang Mona mana?"

"Gue masih penasaran sihh sama loe knp tiba-tiba di iket, dan ngilang 3 hari"

"Loe bilang tadi 2 hari. Knp mlh jadi 3 hari, yg bner yg mana sihh?"

"Waktu itu kan loe masuk skolah trs tiba-tiba ngilang trs sejak saat itu 2 hari loe ngk masuk skolah, Mona sampe nangis tiap hari di kelas gara-gara loe ngilang tanpa kasih kabar ke dia" jelas Zian

"Anterin gue pulang" kata Dika di sela percakapannya.

"Ini masih jam sekolah oy"

"Alah biasanya loe juga bolos, udh ngk usah banyak alasan. Sakit semua badan gue, mau cepet istirahat"

"Yaudah gue anterin"

Zian dan Dika berjalan pergi menjauhi taman sekolah. Zian berhenti tepat di mana ia memarkirkan motornya.

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang