9. Cika-Echa

8 1 1
                                    

“Ternyata punya dua saudara lebih menyenangkan, daripada satu saudara”
~Raymona Alexandria~

"Echaaaaaaa ...." teriakku didepan pintu kamar Echa yg masih tertutup dengan rapat.

"Kenapa Mon" tanya Cika yg tiba-tiba sudah ada di sampingku

"Nihh Echa dari tadi ngk bangun-bangun"

"Kita dobrak aja pintunya" saran Cika

"Ntar kalo di marah gimana?"

"Ya kita marahin balik lah"

"Yaudah kita dobrak sama-sama, satu dua tiii ...."

"Bruuaaaak" aku dan Cika jatuh  bersamaan, baru saja mau di dobrak, Echa sudah membuka pintunya. Jadi ya aku dan Cika jatuh kelantai.

"Aduhhh sakit" gerutuku sambil memegangi tanganku yg terasa nyeri

"Buuuaaahahaha" Echa hanya tertawa terbahak-bahak melihatku dan Cika jatuh.

"Sukurin siapa suruh gangguin orang lagi tidur"

"Dasar adek ngk tau di untung, udh dibangunin juga" kata Cika

"Ehh kak Cika yg cantik jelita, maafin Echa yg telah berdosa ini ya?" Echa membantu Cika untuk berdiri, dan mengabaikan aku yg masih meringis kesakitan.

"Ehh adik yg ngk berbakti sama Kakak, ngapain kamu bantuiin Cika, harusnya kamu bantuiin aku dulu"

"Ngk mau wekk" Echa memeletkan lidahnya

"Sini Mon aku bantu" ucap Cika yg langsung membantuku berdiri

"Dasar adek durhaka"

"Kak Cika jalan-jalan yukk, mumpung weekend" kata Echa

"Ehh nihh anak, Kak Cika tu baru sembuh tau" ucapku kesal

"Ngk mau tau pkoknya jalan-jalan sekarang, kita shopping ke mall trs makan-makan, pkoknya kita bertiga"

"Ehh dasar bocah"

"Aku bukan bocah lagi ya, umurku tu udh 15 tahun dan udh kls 2 Smp" kata Echa membanggakan dirinya

"Aku mau siap-siap dulu, kalian berdua juga siap-siap sana"

"Dasar bawel" ucapku

Aku dan Cika beranjak menuju kamar, sesuai yg Echa inginkan untuk bersiap-siap.

"Kak Mona, Kak Cika cepetan" Echa mengklason mobilnya beberapa kali. Karena aku dan Cika tak kunjung keluar dari kamar.

"Berisik" akhirnya akupun keluar menemui Echa, tangan ku mengandeng tangan Cika.

"Ehh dahh, gandengan kek mau nyebrang aja" kata Echa

"Suka-suka kita dong" jawab Cika

Tanpa dipersilahkan, aku dan Cika pun masuk kedalam mobil.
Echapun menyusul masuk ke dalam mobil.

"Ehh jadi siapa nihh yg mau nyetir" ucap Echa memandangku dan Cika secara bergantian, Aku hanya menyergitkan alisku, sedangkan Cika diam tanpa respon apapun. Aku dan Echa memandangi lekat2 wajah Cika yg nampak melamun.

Echa memandangku seakan bertanya "kenapa dia", aku hanya menggelengkan kepalaku.

7 menit sudah cukup lama untuk melihat Cika yg melamun sedari tadi, Echa yg sudah mulai bosanpun akhirnya berdecak kesal.

"Ckk, bosen aku, jadi jalan ngk sihh kak?" tanya Echa sambil menepuk pundah Cika.

"Ehh iya ada apa Echa?" Cika nampak kebingungan

Prince Is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang