13 (SLOAN VAUGHN)

1.4K 151 3
                                    

"Don't hold it... I love your smile."

Fuck, I can't sleep... and I'm wide awake!

Kuputuskan untuk keluar dari kamar dan aku baru menyadari kalau... Park Minju sedaritadi tidak berada di dalam kamar Kara.

Holy hell... are they?

Nooo... waayyy...

Okay,aku sangat penasaran saat ini. Rasa penasaranku begitu besar hingga aku ingin sekali mendekati kamar Kal-El dan meyakinkan diriku bahwa mereka benar-benar sedang berhubungan seks.

I mean, aku melihat penampilan Minju sangat jauh dari anak perempuan yang akan melakukan seks di rumah orangtua pacar mereka. She's so... hemm...pure...yeah, intinya dia masih tampak sangat polos dan terlalu lembut untuk seorang Kal-El yang liar.

Jika aku mendengar cerita Kal-El yang jatuh hati kepada Pandora Jhonson membuatku ,"Ah, tentu saja... Pandora almost have the same manner as me," tetapi jika melihat Kal-El yang jatuh hati kepada Park Minju aku merasa ,"Wait, what?? Are you sure?" yeah, seperti itulah.

Kutempelkan daun telingaku ke pintu kamar Kal-El dan hanya ada keheningan dibalik pintu ini. Apakah mereka hanya cuddling? Sungguh tidak seru.

"Fuck..."

OH BOY.

Itu suara desisan Kal-El bukan?

Oh... yap definitely they're having sex.

Apakah aku merindukan seks? Maybe,tetapi mengingat perkataan Barry Allen mengenai menunggu orang yang tepat membuatku malu kepada diriku sendiri. Yeah, terserah kepada kita bagaimana kita mau menyerahkannya hanya saja membicarakan seks dan hal-hal seperti ini dengan Barry Allen membuatku malu. Dengan Kal-El? Nah, I think it's fine with him.

Raymond Buchanan, aku melepaskan diriku padanya disaat pesta pemenangan baseballdi musim pertama saat kami masih sama-sama di kelas Junior. Aku bukan menyukainya dalam artian menyukai dirinya, aku hanya menyukai kenyataan bahwa aku akan melepaskan milikku kepada anak paling populer di sekolah.

Aku dihari itu memakai seragam cheers milikku dan memendekkan rok-ku hingga menampakkan bentuk hati dari bagian bokong-ku.

Aku tidak memakai apapun di dalam rok yang kupakai, dan menghampiri Raymond begitu saja yang tengah mabuk (karena aku juga sedikit tipsy)aku memberikannya satu bungkus kondom dan mengajaknya menuju kamar tidur miliknya.

We make outdan hampir tidak sempat melepas pakaian masing-masing. Karena aku lansung menurunkan celana baseball yang dipakai Raymond and yeah, we know the rest of it.

Mengingat aku yang dulu membuatku menggelengkan kepalaku sendiri. Aku juga sedikit menertawakan diriku sendiri yang dulu sempat hampir menawari diriku untuk tidur dengan Dashiell Parrish (well,aku tidak bohong mengenai Dashiell, he's super super super hot) tetapi aku ditolak mentah-mentah. Aku ingat perkataannya "hargailah dirimu, dan maafkan aku, hatiku sudah bersama Kara semenjak usiaku tiga belas tahun," Well...aku tidak paham kenapa mereka sudah saling mengenal sejak usia tiga belas tahun. Aku tidak bertanya karena terlalu kesal dan dipermalukan begitu saja, maka aku hanya menamparnya dan berlalu begitu saja.

Sebetulnya aku mempunyai sahabat dekat (kukira kami dekat tentu saja), Shannon dan Shebyll. We're the triple S, like the most popular girl in our high school.

Tetapi lihatlah, kemana perginya Shannon dan Shebyll? Terutama saat mereka berdua tahu aku bukanlah anak kaya raya yang mampu membeli Lamborghini atau Jaguar seperti mereka. Tetapi aku berpura-pura seperti mereka dan mencari uang dengan diam-diam ketika akhir pekan datang. I'm bartending and babysitting. Uangnya lumayan dan tidak buruk.

THE LOVE OF YOURS ( YOURS SERIES 2) BARRY ALLEN STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang