"Jimin." panggil Namjoon begitu mereka tiba di Hotel, setelah beberapa saat lalu mendarat di Jepang.Jimin menoleh, "y-ya."
"Aku lihat kamu sejak tadi diam saja. Kamu lagi sakit? Kamu terlihat seperti banyak pikiran." kata Namjoon begitu keduanya jalan beriringan di lobi hotel, sembari menarik koper masing-masing.
"O-oh, enggak apa-apa kak. Mungkin karena aku sedikit jet-lag." tutur Jimin, menyembunyikan kecewa. Namjoon mengangguk, tidak ingin bertanya terlalu banyak.
"Ya udah. Selamat istirahat ya Jim, jam tujuh malam nanti kita ada kumpul di ballroom hotel." ucap Namjoon mengingatkan, Jimin mengangguk sebelum masuk ke dalam lift yang akan membawanya ke lantai tiga dimana letak kamarnya berada.
—
—
—"Jadi, Jimin enggak ikut acara lamaran kamu?" tanya Baekhyun yang kini mendudukkan diri di tepian ranjang. Taehyung mengangguk di depan meja rias, sedikit banyaknya ia merasa gerogi karena tidak ada Jimin meski teman-temannya ada untuk memberi semangat.
"Jahat sekali, adeknya tunangan kok malah liburan." sungut Hoseok yang langsung dapat gaplokan keras di pahanya. "Jungkook bangsat!!"
"Ngomongnya itu di saring dulu. Asal njeplak aja, gak liat Taehyung jadi sedih tuh." marah Jungkook yang melihat kondisi Taehyung kini.
"S-sorry Tae..."
"Ish, enggak apa-apa. Sebenernya Kak Jimin juga nyesel gak bisa ikut, cuma study perjalanan dia emang ga bisa di cancel gitu aja. Bunda ngedadak bikin acaranya." jelas Taehyung yang di angguki ketiganya.
"Lho... ada kalian?" tiba-tiba Bunda masuk kamar, dan mendapati Taehyung yang tidak sendiri. Lantas Jungkook, Hoseok dan Baekhyun pun memberi salam sekaligus salim sama Bunda.
"Iya dong Bun, masa temen mau tunangan kita gak dateng." jawab Hoseok setelah salim sama Bunda.
Bunda tersenyum teduh, "duh, makasih banget ya udah mau nemenin Taehyung. Dari semalem tuh anak emang sedikit ketakutan karna enggak ada yang temenin dia." curhat Bunda, sementara Taehyung memberengut kesal di depan meja rias.
"Bunda ih~"
"Udah siap-siap. Tamunya udah di bawah." kata Bunda, menyuruh Taehyung untuk merapikan dandanan miliknya. Sementara ketiga temannya sudah melarikan diri ke bawah, untuk melihat seperti apa rupa calon suami masa depan Taehyung itu.
Bunda pun cuma bisa terkekeh kecil melihat kelakuan ketiganya. Pandangannya kembali menatap Taehyung yang nampak gugup. Lantas Bunda menghampiri, "kamu gugup dek?"
Dan Taehyung mengangguk sebagai jawaban, "sedikit bunda..."
"Enggak apa-apa. Bunda dulu juga gitu pas Ayah ngelamar Bunda." ucap Bunda sembari mengusap kedua bahu Taehyung lembut.
Taehyung mengambil nafas, dan menghembuskannya perlahan. "Iya. Ayo Bun... Taehyung udah siap."
—
—
—"Soimah beli ikan bandeng, Subhanallah kok ganteng??" seru Hoseok setelah sampai di ruang tamu. Membuat Yuri dan juga Seokjin terkekeh kecil karena tingkah laku Hoseok.
"Kalian... temen-temennya Taehyung ya?" tanya Yuri. Jungkook dan Baekhyun menunduk memberi hormat, sementara Hoseok masih mengamati kegantengan calon suami Taehyung.
Lalu dengan percaya dirinya ia melangkah, menjabat tangan calon suami Taehyung. "Halo mas, kenalin saya Jung Hoseok. Sahabat abadi Taehyung sejak jaman bumi ini belom di ciptakan." Seokjin tertawa begitu kerasnya, lalu menaik turunkan tangannya yang di jabat Hoseok. Anak ini salah paham akan dirinya ternyata.
"Halo Hoseok-ssi, saya Kim Seokjin. Sahabat Min Yoongi, calon suami temen kamu."
"Eh?!?"
Seokjin kembali tertawa, anak didepannya ini ternyata polos sekali. "Kamu salah ngenalin calon suami sahabat kamu sendiri."
Jungkook dan Baekhyun menahan tawa di belakang, melihat bagaimana wajah Hoseok yang malu setengah mati.
"S-salah ya? T-terus, calonnya Taetae yang mana??" tanya Hoseok polos, sepenuhnya mengabaikan eksistensi Min Yoongi di samping Seokjin.
"Yang ini..." tunjuk Seokjin sembari menepuk bahu Yoongi, kepala Hoseok menoleh patah hanya untuk mendapati aura dingin dengan tatapan tajam menelisik ke arahnya.
Hoseok menelan salivanya susah payah, "hehehe..." hanya untuk tersenyum bodoh kemudian.
Untungnya, kehadiran Bunda dan Taehyung yang membawa camilan dan minuman meluapkan rasa canggung. "Wah, rame banget..."
—
—
—Yang Taehyung tahu, namanya Min Yoongi. CEO di Min Corp, tapi juga sebagai dosen magang di Fakultas Musik Universitas BigHit. Tempat kuliah Taehyung dan juga Jimin. Jadi secara otomatis, Yoongi ini dosen keduanya. Mengingat Jimin maupun Taehyung mengambil jurusan itu, walau beda ekstrakurikuler.
Seperti Jimin yang masuk fakultas Musik dengan ekstrakurikuler Mapala. Dan Taehyung yang ikut Pecinta Fotografi bersama dengan Jungkook.
"Jadi, nikahnya dua minggu setelah acara ini kan ya..." Tante Yuri selaku ibu Min Yoongi menyampaikan tanggal pernikahan keduanya. Sedang Taehyung sendiri memilih diam, membiarkan sang Bunda yang mengambil alih semua.
"Tepatnya, tanggal sembilan maret besok? Lho... kalau enggak salah, itu ultah Yoongi kan?" tanya Bunda memastikan, dan Tante Yuri pun mengangguk.
"Iya, sengaja milih tanggal itu. Biar Yoongi inget, kalau di tanggal ultahnya dia udah sah jadi suami orang." Lalu kedua ibu-ibu itu pun tertawa, di ikuti Seokjin yang tersenyum mendengarnya.
"Aku enggak lihat suamimu, Stef. Ada kerjaan emang?" tanya Yuri yang tak melihat suami Steffany saat ini.
"Selesai nganter Jimin, dia dapet telepon dari Gwangju. Cabang pabrik benang milik kami, sedikit mengalami kebakaran. Jadi, mau enggak mau harus kesana ngurus."
"Astaga... kok kamu enggak bilang? Kita bisa tunda acara kan?"
Bunda menggeleng, "udah enggak masalah, aku-nya yang enggak enak kalo sampe nunda acara ini."
Hoseok bergerak sedikit mendepet pada Taehyung hanya untuk membisikan kata-kata, "calon suamimu mukanya lempeng kayak jalan Shiratal Mustaqim."
Mendengar itu Taehyung tidak tahan untuk tertawa. Mengabaikan fakta kalau kini dia sedang dalam acara resmi pertunangannya.
Membuat Yuri maupun Seokjin menatapnya penuh atensi, dan juga Yoongi yang menatapnya datar tanpa ekspresi."Hihihi... maaf, temen saya bikin guyonan lucu." ujar Taehyung begitu dirinya selesai menertawakan candaan Hoseok.
"Tapi aku gak lagi bercanda..." bisik Hoseok lagi, geregetan saja dirinya terhadap calon suami sahabatnya ini. Dari tadi, semenjak acara ini di mulai sampai hampir selesai, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan ekspresi berlebih. Tidak ada senyuman, atau pun tawa seperti yang Seokjin lakukan.
"Aku lebih seneng kamu di jodohin sama yang di samping dia. Siapa tadi... Mas Seokjin." bisik Hoseok lagi. Taehyung mau tidak mau langsung menepuk mulut Hoseok agar sahabatnya yang cerewet ini diam.
"Ssst... nanti mas Yoongi denger kamu bilang gitu, marah dia." balas Taehyung. Keduanya melakukan bisik-bisik tetangga. Membuat bunda yang duduk di samping keduanya jadi gemas sendiri.
"Kalian ngobrolin apa sih serius banget." tanya bunda yang mengagetkan keduanya.
Dasarannya Hoseok itu suka latah kalau dikagetin, "eh kata Taehyung, mas Yoongi-nya ganteng!!"
"Eh??"
Jung Hoseok bangsat!!!!
-3-
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Dating ✔️
Fanfiction[YoonTae] "Kalo gitu biar adek aja yang nikah." Menikah tanpa berkencan? Tanpa mengenal lelaki yang menjadi suamimu? Bahasa Baku-Nonbaku