बारह

7.1K 853 128
                                    


Jimin terkekeh, sementara sang Ayah menatapnya dengan pandangan tak percaya. "Ayah, aku bercanda. Maksudku, aku juga ingin suami seperti kak Yoongi. Yang baik dan tulus sama Taehyung,"

Ayah tertawa menepuk-nepuk bahu Jimin, "Astaga, Ayah hampir jantungan dengernya. Ayah pikir kamu mau jadi madu adekmu," kembali Ayah tertawa. Sedang Jimin tersenyum kecut diam-diam.


...

Hoseok mengepak pakaiannya. Ia berniat checkout duluan tanpa Baekhyun ataupun si menyebalkan Jeon Jungkook. "Dasar! Seme tidak peka. Otak kalo hasil give away ya gitu! Sebel! Jungkook nyebelin!!" Hoseok menggerutu di sepanjang dirinya packing. Selesai dengan semuanya, ia segera memakai sneakers kesayangannya . Hadiah ulang tahun dari Taehyung tahun lalu.

Baekhyun tergesa menaiki lift. Pasalnya, ia baru pertama kali ini melihat Hoseok seserius itu menanggapi candaan dari Jungkook. Hoseok terlihat marah juga kesal.

"Astaga, kenapa aku mesti terjebak di antara dua kerumitan hati anak manusia ini ya Tuhan...," gumam Baekhyun. Namun begitu sampai di kamar, ia tak menemukan Hoseok maupun barang-barangnya.

"Apa aku bilang!!" Baekhyun menepuk jidatnya. Mengambil ponsel di balik saku celana dan mendial nomor Jungkook.

"JEON JUNGKOOK!!!!" teriak Baekhyun begitu panggilan itu terjawab dari seberang. "TANGGUNGJAWAB! ANAK PERAWANKU NGAMBEK GARA-GARA MULUT LÉMÉSMU!!!" Setelahnya Baekhyun memutus sambungan sepihak.

Jungkook menggosok lubang telinganya yang mendadak pengang karena teriakan Baekhyun. Dahinya mengerut sembari menatap layar ponsel yang menghitam.

"Baekie sarapan apa sih tadi?"


...

Taehyung sudah rapi. Dua koper berdiri di samping kaki kanannya. Sementara ia menunggu Yoongi yang tengah checkout di resepsionis hotel. Ponselnya bergetar tanda satu pesan masuk. Rupanya Baekhyun memberi kabar bahwa Hoseok dan Jungkook kembali bertengkar.

Taehyung menghela nafas begitu rentetan pesan dari Baekhyun masuk ke dalam ponselnya. "Sampai kapan sih mereka berdua berhenti kekanakkan?" Gerutu Taehyung lalu memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaket. Tidak berniat sedikitpun membalas.

"Sudah semua?" Tanya Yoongi begitu menghampiri Taehyung.

"Langsung pulang kan mas?"

"Iya. Aku anter kamu dulu, setelah itu aku langsung ngantor," jawab Yoongi sembari menarik dua koper dengan kedua tangan. Tak membiarkan Taehyung ikut membawanya, meski Taehyung menawarkan bantuan.

Taehyung segera masuk begitu Yoongi membukakan pintu mobil. Sementara Yoongi sendiri segera menuju bagasi mobil untuk menaruh koper-koper tersebut. Yoongi sebenarnya agak bingung, saat datang ke hotel untuk melangsungkan pernikahan dirinya tak membawa pakaian. Kenapa pulang-pulang membawa dua koper yang terasa penuh.

Kata Taehyung itu semua hadiah dari Bunda Kim dan Mama Min. Saat hendak ingin melihatnya, Taehyung melarang dirinya. Bahkan kalau perlu tidak perlu di buka. Hal itu justru membuat Yoongi jadi semakin penasaran.

"Nanti saja," gumam Yoongi ketika pikiran untuk membuka koper itu terbesit kembali. Yoongi segera menutup bagasi mobil lalu melangkahkan kakinya ke depan menuju kemudi mobil.

Tidak ada percakapan. Yoongi fokus menyetir sementara Taehyung mulai di serang kantuk. "Kalau capek, tidur aja. Bakalan mas bangunin kalau udah sampe," kata Yoongi. Ia tidak tega melihat Taehyung yang berusaha menahan kantuk bahkan sampai terkantuk-kantuk hingga kepalanya membentur kaca mobil samping. Taehyung mengangguk sembari menguap, memposisikan diri senyaman mungkin sebelum menjemput tidur.


Marriage Without Dating ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang