Election Day

14.9K 384 2
                                    

Pagi hari setelah ikutan mencoblos untuk PEMILU 2019 aku memilih untuk duduk di taman sendirian.
Aku sengaja menunggu Rudy yang sejak pagi tadi sudah sampai di jakarta dan sedang mengikuti Pencoblosan di lingkungan rumahnya sama seperti ku.

Steven datang bersamaan dengan Rudy.
Melihat ku di Gazebo taman Rudy langsung menghampiriku dengan senyum khas lesung pipinya sedangkan Steven dia langsung masuk ke dalam rumah.

"Aku kangen sama kamu"

Rudy yang baru saja sampai langsung memeluk dan mencium pipiku.
Aku memaksakan diri untuk tersenyum.

"Baru juga sehari pergi udah bilang kangen gimana seminggu?"

Aku menggoda Rudy yang sejak tadi sibuk memainkan jari tangan ku.

"Kita nikah aja yuk"

Kata-katanya barusan membuatku terdiam sejenak...
Aku menatap matanya dalam-dalam....mengingat kembali percakapan terakhirku bersama Steven kemarin.

"Oke"

Jawabku pelan...

"Oke?kamu yakin mau mempercepat pernikahan kita?"
Kali ini gantian Rudy yang menatap ku,dan dengan mantap aku menganggukan kepalaku tanda setuju dengan lamaran pernikahannya"

"Yeeyy"

Rudy mengangkat tubuhku ke atas dan mebawanya berputar.ketika dia menurunkanku aku meringis kesakitan karena kemarin kaki ku terkena pecahan gelas milik Stacy di kolam.

"Heii..kenapa kaki mu?"
Dia melihat ku berjalan sambil berjinjit,kemudian membantu ku untuk duduk di kursi kemudian dia menunduk melihat perban yang masih menempel di kakiku.

"Ngak sengaja kena pecahan gelas"

"Sudah di obati?"

Rudy terlihat cemas dan memintaku segera ke dokter untuk mengobati lukanya.

"Aku ngak apa-apa nanti sembuh sendiri cuma luka kecil"

"Aku tau kamu tidak suka di paksa...tapi paling tidak kita sembuhkan luka di kaki mu dulu baru kita bicarakan pernikahan kita"

Rudy memelukku erat,kemudian dia meraih wajahku dan dengan takut mencium bibirku.

Aku tidak merasakan apapun saat berciuman dengannya....berbeda dengan waktu Steven menciumku untuk pertama kalinya.

"Luka kaki ku ngak seberapa tapi luka hatiku tidak akan pernah sembuh Rud,dan aku merasa bersalah tidak bisa mencintaimu seperti kamu mencintaiku" batinku sedih.

***

Dua hari kemudian Rudy mengumumkan percapatan pernikahan kami saat makan malam terakhir sebelum Steven kembali ke Australia.

Kedua papa terlihat sangat bahagia mendengar kabar ini dan sangat jelas ku lihat Stacy lah orang yang paling bersemangat mendengar beritanya.

Semua orang di meja makan bergantian memberiku ucapan selamat termasuk Steven...Iyaa steven dia memelukku sambil berbisik pelan di telingaku mengucapkan selamat atas rencana pernikahan ku dan Rudy.

"Jangan lupa titip undangan buat ku pada Steven ya?"
Ujar Maura dan Daniel bersamaan.

"Boleh ngak kami jadi Bride's maid mu?" tambah Stacy sambil menunjuk Maura bersamanya.

"Tentu saja" jawabku sambil mencoba tersenyum sewajarnya.

Rudy memeluk dan mencium bibirku di depan semua orang membuat mereka bersorak bahagia melihat kami...entah apa aku juga akan bahagiaa....
Yang ada aku malah semakin takut..takut mundur dari langkah yang telah ku pilih

CINTA [21+] CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang