Because of you

181 22 10
                                    

ER present

“Karena itu dirimu aku mampu bertahan disini untuk mencintaimu”

*****

“Yuna-ah!!” yang dipanggil menoleh dan memperlihatkan senyuman terbaiknya, itu Seokmin teman lama Yuna. Seokmin terlihat berbeda hari ini bahkan penampilan pemuda itu membuat Yuna hampir tidak mengenalinya, jika saja Seokmin tidak tersenyum Yuna pasti berpikir itu bukan Seokmin Yang dulu dia kenal.

“Bagaimana kabarmu?” Seokmin tersenyum saat sudah dihadapan Yuna, jujur getaran itu masih ada di dalam hati Seokmin bahkan semakin kuat karena sudah hampir 5 tahun dia tidak bertemu Yuna, ada rasa rindu yang bergemuruh di dalam hatinya.

“Lihatlah, aku sudah sukses sekarang” Yuna merentangkan tangannya, menunjukkan penampilannya yang sungguh sangat berbeda saat masih duduk di bangku sekolah dulu, sambil terkekeh Yuna menggandeng tangan Seokmin untuk bertemu bersama teman-teman yang lainnya.

Yap.. Mereka kini tengah berada di tempat reuni melepas rindu bersama teman-teman lama yang jarang sekali mereka temui. Dan Seokmin sangat menikmati acara ini, karena rasa rindunya kepada teman-teman lama, negara kelahirannya dan juga Yuna tentunya. Studynya kini sudah selesai dan Seokmin berencana untuk menetap dan tidak akan pergi, dia juga akan memulai kembali cinta pertamanya yang sempat tertunda.

Banyak orang beranggapan jika cinta pertama itu tidak akan pernah berhasil dan sekaramg Seokmin akan meruntuhkan anggapan itu, jika cinta itu masih terus tumbuh di dalam hati, mustahil jika itu bisa diakhiri dengan mudah.

*****

“Apa rumah mu masih sama?” Seokmin bertanya saat Yuna dan dia sudah keluar dari lobby gedung tempat reuni diadakan.

“Tentu saja, kau pikir rumah ku bisa berpindah tempat mengikutiku seperti siput?” mereka berdua pun terkekeh mendengar celotehan Yuna, suasana menjadi hangat dan Seokmin yakin ini akan terus terjadi nanti.

“Ayo, aku antar pulang” Seokmin memberhentikan sebuah taksi lalu mengintruksi Yuna untuk naik, lalu mereka menuju rumah Yuna.

Hening.. Tidak ada yang memulai percakapan bahkan setelah mereka berdua turun dari taksi, mereka masih saja diam, sibuk dengan pikiran masing-masing hingga mereka sampai di depan rumah Yuna.

“Rumah mu masih sama seperti dulu” Seokmin terkekeh saat menyadari tidak ada yang berubah dari Yuna, tetap sama seperti dulu perasaannya kepada Yuna pun masih sama tidak akan pernah berubah.

“Mampir lah jika kau ada waktu, rumah ku selalu terbuka lebar untukmu”

“Yuna-ah besok kau ada waktu?” Yuna terlihat tengah berpikir lalu tersenyum.

“Tidak ada, memang kenapa?” Seokmin tampak tengah berpikir kata apa yang pantas dia ucapkan sekarang.

“Besok.. Mari kita berkencan” Seokmin tersenyum tulus mencoba menyalurkan perasaannya kepada Yuna.

“Wow.. Apa benar ini Lee Seokmin yang aku kenal?” Yuna bersendekap dada, mengejek Seokmin yang tersenyum malu.

“Aish kau ini, jika tidak mau juga tidak apa-apa. Berhentilah mengejek ku seperti itu”

“Aku bukannya tidak mau, tapi aku tengah bingung apakah benar ini Seokmin yang aku kenal dulu? Kau tidak seberani ini dulu iya kan?” Yuna terkekeh mengingat betapa polosnya Seokmin dulu.

Seokmin mendekat ke arah Yuna, menggenggam tangan gadis itu sembari tersenyum.

“Dulu aku terlalu naif untuk menunjukkannya, tapi sekarang aku tidak takut akan apa pun, tidak peduli apa yang akan terjadi nanti asalkan perasaan ini tersampaikan aku tidak akan takut untuk menjalaninya. Aku hanya ingin dirimu Yuna-ah selama ini hati ini selalu berdetak untukmu” di angkatnya sebelah tangan Yuna agar gadis itu tau betapa jantung Seokmin berdetak kencang saat berada di dekat Yuna.

“Aku belum terlambat untuk memulainya lagi kan?” Seokmin bertanya harap-harap cemas jika saja Yuna sudah tidak sendiri lagi.

“Tidak, aku bersyukur akhirnya kau kembali, selama kau pergi aku selalu berpikir ‘apa mungkin dia sudah melupakan ku?’ ‘Akan kah dia kembali?’ Tetapi ternyata kau kembali, terima kasih sudah kembali dan menemuiku. Mulai saat ini aku tidak akan pernah melepaskan tanganmu lagi” Yuna menggenggam erat tangan kekar Seokmin diiringi dengan pelukan hangat yang Seokmin berikan kepada Yuna.

“Masuklah, di luar dingin aku akan menjemputmu besok” Seokmin mengecup kening Yuna menyalurkan seluruh perasaan dan juga rindunya yang selama ini terpendam.

Yuna tersenyum sembari melambaikan tangannya sebelum dia menghilang dari balik pintu, perasaan Seokmin akan tetap sama walau sudah banyak orang yang sudah dia temui, bahkan perasaan itu semakin dalam.

Karena itu Yuna Seokmin bisa bertahan melawan ego dan juga godaan yang selalu datang menghampirinya, karena itu Yuna dia berjanji akan selalu mencintai gadis itu segenap hatinya, karena itu Yuna bayangan akan kebahagiaan sudah terlintas di kepalanya.

Selesai
Maaf baru bisa update sekarang🙏
Ga janji bakal sering update sih, tergantung sama otak mau kerja sama atau enggak.
Tapi.. Masih adakah yang minat sama work ku ini? Work ini masih yang terfavorit di akun ku, lalu wonwooxyerin, terima kasih yang sudah vote&comment dan sudah setia nunggu dan baca updatean dari work ini. Aku kembali semangat membaca komentar kalian yang positif tentang work ini, mampir ke work aku yang lain juga ya :v

Jgn lupa vommentnya ya 😉

Dokyeom&Yuju StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang