Valentine

531 65 11
                                    

A story line by ER
Lee Seokmin
With
Choi Yuna

***

Pagi ini Yuna memasuki kelasnya dengan hati gembira, cuaca pagi ini juga sangat mendukung perasaannya. Tidak hanya itu saja, saat dia akan duduk di bangkunya Yuna mendapati setangkai bunga mawar merah yang dibungkus dengan kertas di atas mejanya, tidak ada surat atau pun jejak sang pengirim. Yuna pun tidak ingin ambil pusing dan diletakkannya bunga mawar itu di kolong mejanya.

Yuna, seperti biasanya mengikuti pelajaran dengan antusias, sedangkan seseorang yang duduk di sudut kelas tengah memandangnya dengan raut wajah yang kecewa, seperti sedang menimbang-nimbang sesuatu yang akan dia lakukan selanjutnya.

***

Yuna memang bukan gadis biasa, ketika para gadis lebih memilih berkerumunan sambil bergosip, tetapi Yuna lebih memilih pergi ke perpustakaan yang tenang sambil membaca buku tanpa gangguan dengan suara gadis-gadis yang sedang mengoceh banyak hal.

Satu lagi bunga mawar merah ditemukan oleh Yuna di antara lipatan buku yang akan dia baca, Yuna sempat bertanya-tanya ini kebetulan atau memang orang ini sudah tau semua kebiasaan Yuna, karena bunganya sama persis dengan bunga yang di temukannya pagi tadi.

***

Langkah kecil Yuna sudah akan meninggalkan gerbang sekolah jika saja dia tidak ingat jika ada barangnya yang tertinggal di dalam lokernya.

Damn.. Yuna menemukan setangkai bunga mawar lagi di dalamnya, tetapi kali ini ada secarik kertas yang tersemat di bunga itu.

'Datanglah ke ruang musik sekarang!'

Karena Yuna dijuluki wonder women di kelasnya, jadi tanpa berpikir panjang Yuna segera menuju ruang musik, Yuna sama sekali tidak takut seandainya orang yang akan dia temui saat ini adalah orang jahat. Yang Yuna pikirkan saat ini adalah alasan mengapa orang ini tau semua yang biasa dia lakukan.

Ruang musik masih satu meter lagi di depan Yuna, tapi samar-samar terdengar suara piano yang di mainkan menjadi sebuah melody yang indah.

Yuna terus berjalan hingga kini dia sudah berada di depan pintu ruang musik yang terbuka, di dalam terlihat punggung seorang pemuda yang tengah memainkan piano yang memang berada di tengah ruang musik.

Sekali melihat, Yuna bisa langsung menebak bahwa pemuda ini yang telah mengiriminya bunga mawar sejak tadi pagi. Walau pun Yuna masih tidak tau siapa pemuda itu tetapi dari seragam yang di kenakan pemuda itu sepertinya dia bersekolah di sini juga.

Suara pemuda itu indah bahkan dia seperti masuk ke dalam alunan lagu yang sedang dia nyanyikan.

Prok,prok,prok

Tepuk tangan Yuna menggema di seluruh penjuru ruang musik yang sunyi, pemuda itu langsung berbalik dan menatap Yuna dengan tersenyum.

“Lee Seokmin?” mata Yuna melebar setelah tau siapa pelaku dari keanehan yang dia alami seharian ini.

“Jadi kau yang memberiku bunga mawar ini?” Yuna bertanya sambil menunjukkan tiga bunga mawar yang dia dapatkan hari ini.

“Ini” Seokmin memberikan lagi satu bunga mawar yang sama kepada Yuna.

“Apa maksud semua ini?” Yuna bertanya dengan tidak sabaran.

“Selamat hari Valentine Choi Yuna” Seokmin tersenyum hingga membuat kedua matanya tidak terlihat.

“Hah?” Yuna tercengang dengan ucapan Seokmin, selama ini tidak ada seorang pria pun yang mengucapkan selamat hari valentine kepada Yuna, hanya Seokmin.

Bohong jika Yuna bilang dia tidak senang saat Seokmin mengucapkannya. Sebagai wanita dia juga ingin merayakan hari kasih sayang ini dengan orang yang dia cintai tetapi karena Yuna masih sendiri jadi dia tidak merayakannya.

“Apa kau mau bernyanyi bersamaku?” Yuna pun mengangguk.

Beberapa menit kemudian keduanya sudah terhanyut oleh lagu yang mereka nyanyikan, sembari duduk berdampingan menciptakan melody yang indah dari tuts-tuts piano di depan mereka.

Alunan musik dan suara indah mereka membuat suasana ruang musik menjadi lebih hidup. Tidak masalah untuk mereka jika harus memainkan instrumen musik atau pun bernyanyi, karena keduanya sama-sama masuk dalam klub musik dan merekalah juaranya selama ini.

Hari valentine tahun ini terasa menyenangkan karena Yuna menghabiskannya dengan bernyanyi semalaman dengan Seokmin, walau pun harus pulang larut malam tapi itu tidak masalah untuk Yuna, karena dengan senang hati Seokmin akan mengantar Yuna sampai rumah dengan selamat tentunya.

Fin
Maaf ya aku ngepostnya ngaret bgt hehe
Dan makasih yang udh sedia nungguin ff ku yang masih absurd ini 😄😄
Jangan lupa vomment ya, untuk penyemangat ku nulis series ini 😂😂

Dan aku ngucapin selamat ulang tahun buat carat yg ke-1 yeay 🎉🎉🎉
Semoga kita makin kompak dukung Seventeen, dan terus akur. Tunjukan pada fandom lain kalau carat itu adalah fandom yg menjunjung tinggi kedamaian dan keputusan idolnya. Jangan sampai kita mempermalukan Seventeen Fighting carat!!!

Dokyeom&Yuju StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang