Andrei Maxwell Williams mendesah frustasi dengan tingkah sang adik-Clarissa. Yang sudah hampir dua jam merajuk, biasanya Rei tidak se-frustasi ini disaat Clarissa marah padanya. Namun kali ini berbeda, Clarissa menolak untuk makan.Riwayat penyakit maag yang di derita sang adik bisa berakibat fatal jika membiarkan Clarissa tidak makan. Ia tidak ingin hal lalu terulang, membuat sang adik dulu hampir meregang nyawa dan itu pun dulu hasil perbuatannya yang menolak permintaan Clarissa yang ingin se-ember Es krim.
Bagaimana ia menolak, permintaan Clarissa sungguh aneh. Dan itupun juga berujung merugikan, jika di turuti demikian.
"Baiklah Clarie, maafkan aku. Sekarang cepan habiskan makan malam mu."kata Andrei mengalah.
"Berhenti menangis, kau boleh menemui gadis tetangga itu asal kau habiskan makananmu cepat!"tambahnya.
Clarissa menghentikan tangisannya,"Janji?"
"Makan, Clarie.."geram Andrei.
Bibir Clarissa mengerucut."Aku perlu janji dari mu, kakak."tekannya.
Tanpa basa basi, Andrei mengiyakan permintaan adik tersayangnya dan menyuruh Clarissa menghabiskan makannya.
Setelah menghabiskan makan malam, mereka bersantai di ruang tengah menonton siaran langsung pertandingan baseball.
Tiba tiba Clarissa teringat dengan Sabrina, apakah Andrei sang kakak sudah berkenalan dengan benar pada gadis tetangganya itu.
"Kak, kau sudah berkenalan dengan tetangga kita yang cantik itu?"
Andrei melirik malas Adiknya. "Aku tidak tertarik."jawabnya acuh.
Clarissa memutar bola matanya kesal. "Kau tau? Tetangga kita yang Cantik itu sangat baik dan Orange juice buatannya sangat lezat, kau harus mencobanya kak!"ucap Clarissa antusias.
Andrei berdecih, apa yang telah gadis tetangga itu berikan pada adiknya sehingga Clarissa sangat menyukai gadis itu, pasti gadis itu memiliki kemampuan menghipnotis orang. Ya, pasti adiknya telah di hipnotis oleh gadis itu.
Andrei beranjak dari duduk nya. Clarissa mengernyit heran, tidak biasanya kakak nya itu beranjak disaat pertandingan baseball favorit nya masih tayang.
×××××
Sabrina mengeringkan rambutnya, ia baru saja selesai mandi. Setelah selesai membenah penampilan, merasa perutnya keroncongan minta di isi. Ia berjalan menuruni tangga.
Welcome Mr. Geraldo Hanse Collins.
Suara dari robot Scanner itu membuat Sabrina tersenyum. Kakek sudah tiba rupanya.
"Grandpa, I really miss you! "Ucapnya memeluk kakek tercintanya.
Mr. Geraldo terkekeh dan menciumi wajah cucu tersayangannya yang manja satu ini.
"Cucuku, apa kau sudah makan?"tanya Mr. Geraldo.
"Ah.. kebetulan sekali aku akan baru memasak makan malam."kata Sabrina.
Mr. Geraldo mencubit hidung cucunya itu gemas."baiklah cucuku yang manis, kakek keatas dulu dan melihat apa saja yang telah kau perbuat selama satu minggu ini." Ucapnya lalu melenggang menuju ruang pribadi khusus untuknya, sekaligus tempat pemantau segala pergerakan cucunya.
Sabrina hanya bisa pasrah ketika ada CCTV yang tak kasat mata yang terpasang di setiap sudut ruangan Apartemen nya. Ia tidak bisa marah, ia tau sang kakek berbuat demikian karena kakek sangat menyayangi dirinya melebihi orang tuanya.
Sabrina membuka lemari pendingin mencari bahan makanan yang akan ia buat menjadi satu kesatuan yang lezat, kali ini ia memilih daging ayam. Ya, dia akan membuat soup untuk menu makan malam mereka. Ia dan kakeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Tetangga
RomanceSabrina Caroline Collins (17) bertetangga dengan seorang pria tampan, kaya, namun juga menyebalkan. Andrei Maxwell Williams (27) sangat kesal ketika mendengar cerita dari adik perempuannya yang selalu memuji kebaikan tetangganya itu. Dan ia penasara...