17

11.9K 519 6
                                    

 Jangan lupa Vote dan Comment nya❤
Kalo ada typo tolong di koreksi ya😉

Selepas insiden ciuman di Apartement Pria itu, Sabrina pergi dengan perasaan tak terbaca, ia lebih banyak diam di hari itu.

Sudah seminggu berlalu, sebisa mungkin dirinya menghindar dan enggan bertatap muka dengan orang itu.

Sabrina tidak akan berani menceritakan kejadian itu pada siapapun terutama sang kakek, ia sudah terlanjur nyaman tinggal di gedung Apartement ini. Karena jika dirnya berbuat demikian, sesuatu yang buruk bisa terjadi di ikuti dirinya yang hengkang dari Apartement golden W. Sabrina sudah terlanjur nyaman.

Ini hari minggu, akhir pekan, dimana biasanya gadis seusia dirinya pergi menghabiskan waktu hang out bersama keluarga, teman, atau mungkin kekasih, tapi Sabrina tidak. Gadis itu, butuh waktu senyap untuk menenangkan dirinya sendiri.

Tok tok tok..

Gadis itu tersadar dari lamunan nya, pintu kamarnya di ketuk, kamarnya? Mungkinkah sang kakek sudah datang?

Langkahnya menderap pelan, berjalan membuka pintu kamarnya yang tertutup rapat.

"Mommy?" Ucapnya sedikit bereaksi. Tumben sekali ibunya datang menemuinya, ada apa gerangan. Dan sial, sabrina teringat janji minggu lalu pada mommy nya hari itu; bahwa dirinya akan datang di acara pesta ulang tahun perusahaan keluarga. Sabrina benar-benar melupakan hal itu.

"Hukuman apa yang cocok untuk anak yang tidak memeluk mommy-nya saat dia datang menemui putrinya yang hilang kabar setelah sebulan?" Cibir sang ibu.

Sabrina sedikit meringis, lalu memeluk erat sang ibu- Joanna Collins."i miss you, mom."

Pelukan itu kemudian terurai, Joanna memegangi kedua sisi pundak putrinya, menatap lamat paras cantik anak gadis satu-satunya yang ia miliki dan sayangi. "Kau terlihat kurus dan pucat, honey." Joanna berucap sedih.

"Aku baik-baik saja mom, hanya kurang tidur." Jawabnya.

Joanna menganguk dengan jawaban putrinya, "Mommy merindukan mu, di rumah sangat sepi hanya tersisa Gabriel si cerewet, begitu pula Daddy mu yang selalu merengek menginginkan makanan Sea food di pagi hari, padahal dia sendiri tahu itu tidak baik untuk kesehatan pencernaan." Joanna mulai mengomel tidak jelas.

Sabrina hanya terkekeh, jujur ia juga merindukan rumah sesungguhnya tempat ia pulang dan berteduh. Karena disana ia mendapatkan semua yang ia inginkan terutama kasih sayang.

Tapi ia tidak ingin egois, Para saudaranya juga ingin kasih sayang orang tua dan Sabrina tidak ingin timbul kecemburuan sosial dari para saudara dan kakak nya.

"Aku juga merindukan Daddy, juga Gabriel,  Ah.. Gabriel masih saja cerewet padahal dia itu kan sebentar lagi akan menikah. Iya kan mom?"

"Yeah, bahkan mom takut jika dia menikah nanti, isterinya akan kewalahan menghadapi sikapnya yang ternyata masih kekanakan." Joanna terkikik geli membayangkan.

"Sebaiknya kau segera bersiap, honey. Kau tidak lupa kan? aniversary CL Corporation yang ke 26th."

Sabrina tersenyum, tentu barusan ia ingat akan hal tersebut. "Tapi bukankah nanti malam acaranya?"

Joanna memutar bola matanya jengah."Mom, Akan membawamu memanjakan diri seharian, kau harus jadi puteri malam ini. Karena Malam ini Ayah akan memperkenalkan dirimu kepada publik."Katanya antusias.

Mendadak tenggorokannya kering, lidahnya kelu, tubuhnya terasa di topang oleh jelly. Ia tidak siap! Lebih baik seperti ini, kehidupannya sudah cukup tersentil dan ia tidak ingin terombang-ambing dan terlibat banyak konspirasi tentang perusahaan terlebih banyak musuh yang mengincar kesuksesan Kakeknya.

Mr. TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang