15

12.6K 552 18
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT🌟💬

Happy Reading...

  Pagi menyapa, matahari mulai menyongsong sinarnya. Gadis yang tadinya tertidur lelap kini mulai mengerjap pelahan dan kedua kelopak mata bermanik hazel yang begitu memukau itu terbuka.

Gadis tersebut merasa sebuah kecupan ringan pada pipinya. "Selamat pagi, Sweet heart." Sapa pria yang duduk di sisi ranjangnya menyambut bangun tidur pagi ini.

Sabrina tersenyum pada Jhonathan lalu membalas kecupan yang sama."Selamat pagi, Jhonathan." Lalu beranjak ke kamar mandi berniat untuk mandi tentunya.

Gadis itu mematut wajahnya di cermin yang ada di washtafel, terlihat berantakan dan rambut yang acak acakan begitu pula wajahnya yang terlihat pucat dengan mata sembab karena menagis semalaman.

Ia menghela nafas dan berfikir tenang, tekad nya harus melupakan kejadian di toilet waktu itu. Tapi bayangan itu muncul lagi dimana pria itu berbuat seolah dirinya terlihat murahan; pria itu bertidak sesuka hati.

Sabrina menanggalkan pakaiannya satu persatu dan mulai mengguyur tubuhnya di bawah kuncuran shower. Saat matanya terpejam, di kepalanya penuh oleh bayang-bayang ciuman itu dan itu menjijikan: dimana pria itu melesakan lidahnya masuk kedalam mulutnya dan bergerak begitu menuntut.

Sabrina tidak ingin lagi bertemu pria itu.. Andrei si Mr. Tetangga yang dulu diam-diam ia kagumi ketampanannya meskipun mereka selalu berdebat hanya karena hal sepele dan mereka memang tidak dekat.

"Kau milik ku.."

Sabrina menggeleng kuat saat banyangan pria itu bicara dan mengklaim dirinya hell dia pikir dirinya sebuah barang?

Selesai mandi ia membalut tubuh polosnya dengan handuk kimono putih lalu melangkah keluar dan ia tidak menemukan Jhonathan di kamarnya. Apakah dia sudah pergi? Sabrina mengedikkan bahu, dan segera mengambil pakaian yang tergantung di Almari dan memilih sebuah drees sebatas lutut tanpa lengan berwarna biru muda.

Selepas berpakaian ia turun menuju ruang makan karena mendengar pecahan beling di sana. "Apa kau akan merusak dapurku, nath?" Ujarnya bersidekap melihat ulah Nathan pada dapurnya yang sangat berantakan.

Pria yang mengenakan kemeja putih itu hanya terkekeh dan menghampirinya lalu mengecup sebelah pipinya, well mereka memang seperti ini.

"Apa yang kau masak?"tanyanya.

"Makanan kesukaanmu, sweet heart."

Sabrina menganguk dan ia melihat dua porsi spaghetti di meja. Lalu ia mengambil tempat dan makan dengan lahap disana. Begitu pula dengan Jhonathan.

"Apa kau tidak berangkat kesekolah, Sweety."Nathan bertanya di sela-sela kunyahannya.

Sabrina memutar bola matanya, menatap tidak percaya pada Nathan yang terkenal cerdas dan perfeksionis ini."Ini akhir pekan, bodoh."cetusnya.

"C'mon Sweet heart, dimana gadis yang tadi malam menagis dan membasahi bahuku. Kau tau, itu membuatku gerah."Nathan terkekeh dan menaik turunkan kedua alis nya mencoba menggoda Sabrina.

Sabrina mengerucut bibirnya sebal lalu melempar garpu di tangannya, dan itu sukses membuat Nathan tertawa terpingkal-pingkal akan tingkah Gadis kecilnya yang gemas.

"Hentikan, Nath."kesal Sabrina.

Jhonathan berdehem dan menghentikan tawanya. "Mau jalan-jalan denganku? Sudah lama kita tidak keliling new york." Ajaknya lalu menyeruput kopi di meja

Mr. TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang