24

19 4 1
                                    

Five Years Later...

AUTHOR POV

Langkah kaki Wanita dengan stiletto Hitam di sebuah koridor hotel berbintang terlihat berjalan cepat, Rok hitam dan Kemeja biru tua yang elegan dan anggun melingkar sempurna di tubuhnya yang indah, Rambutnya panjang berwarna pirang kecoklatan di ikat ke belakang dengan rapi, raut wajahnya tampak serius sambil memegang beberapa map berisi berkas-berkas. Wanita itu berhenti di depan satu-satunya ruangan di lantai tersebut. Ia mengetuk sebentar pintu sebuah ruangan kemudian membukanya.

"Hei, dapet gak?" seorang pria dengan setelan jas abu-abu duduk di balik meja besar yang berada di sebelah kiri ruangan itu terlihat sedang menunggu kedatangannya.

Wanita itu tersenyum tipis sambil menunjukkan map yang ia pegang. Ia kemudian berjalan ke arah pria itu dan berhenti di depan meja kerjanya.

"Saya sudah kasi copy-annya sama Pak Surya, ini aslinya, semua sudah lengkap di situ" Wanita itu menyerahkan map yang ia pegang pada pria di depannya.

"Oh finnaly! thanks sweety" pria itu tersenyum padanya, sambil membuka isi map itu.

"Please, don't call me like that" wanita itu terlihat tak suka dengan kata-kata pria itu barusan

"But i like it" Pria itu tersenyum padanya, terlihat jelas bahwa si pria menyukai wanita ini.

Wanita itu menarik napas panjang " Ada lagi yang bisa saya bantu Pak?" Dia berusaha terlihat sopan, pada pria yang rupanya adalah atasannya.

"Ya, makan siang denganku hari ini" perkataan si pria terdengan seperti perintah daripada ajakan.

"Permisi Pak" wanita itu langsung berbalik tanpa menjawab ajakan atau lebih tepatnya perintah si pria.

"Hei sweety!"

Wanita itu tetap berjalan menuju pintu.

Pria itu tertawa kecil sambil menarik napas panjang "Karin, i talk to you babe"

Wanita itu kemudian berbalik menatap pria yang barusan memanggil namanya

"Please" pria itu setengah memohon

"Maaf pak, Saya banyak kerjaan" Karin menatap atasannya dengan sopan

"Kamu selalu punya alasan untuk menghindariku Rin " Pria itu bangkin dari kursinya dan menghampiri Karin.

"Maaf Pak"

"Aku bukan bapak kamu loh" pria itu tampak tak suka dipanggil seperti itu.

Karin hanya mengangkat kedua bahunya "but your the boss" berkata pelan dan berbalik keluar menginggalkan ruangan itu dan boss-nya yang terlihat kesal.

Ia kemudian duduk di kursi kerja tepat di samping ruangan atasannya itu. Tak lama setelah duduk , sebuah pesan masuk di hp-nya

FROM: AXEL
Aku gak mau tau, hari ini kita harus makan siang bareng, ini perintah dari 'your boss'.

Karin tersenyum membacanya, Axel adalah atasannya yang tak pernah lelah untuk berusaha mendekati karin, berulang kali dia menyatakan cintanya dan berulang kali pula di tolak. But yeah, bukan Axel namanya bila gampang menyerah untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Sudah 1 tahun terakhir ini Karin bekerja sebagai Sekertaris Direktur hotel ternama di bandung, Sejak awal dia masuk, Axel sudah mulai mengejarnya hingga detik ini, tapi Karin sangat sulit di dekati, dia tidak pernah lagi membuka hatinya untuk pria.

Sudah lima tahun sejak dia pindah ke bandung, Karin menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi-Management salah satu universitas di bandung, dia bekerja sambil kuliah untuk menghidupi dirinya disini, kehidupannya berubah total dari seorang putri kaya raya menjadi perempuan yang harus bekerja keras untuk bertahan hidup, sebenarnya bekerja juga adalah pelariannya untuk melupakan kejadian pahit masa lalunya, karena dengan berkerja dia bisa sibuk sehingga akan sejenak melupakan semua hal menyakitkan yang pernah dia alami, setahun belakangan ini juga Karin juga di tinggal oleh Bibi Ani ke kampungnya, karena usianya yang sudah tak muda lagi, karin memutuskan agar Bibi Ani kembali ke kampungnya untuk menghabiskan masa tua bersama anak dan cucunya, dia tidak ingin egois dengan menahan bibi selamanya dengannya, toh sekarang hidupnya sudah jauh lebih baik.

It's called 'Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang