16

37 5 0
                                    

KARIN POV

Tak terasa hari ini adalah setahun sejak aku mulai pacaran dengan Revan, setahun belakangan ini benar-benar setahun paling bahagia dalam hidupku, Revan benar-benar 'pensiun' sebagai seorang playboy, dia bahkan tidak pernah lagi melirik wanita lain, atau aku yang GR yah! Yang pasti, hubunganku dengannya sangat indah. Yang namanya hubungan tentu akan ada pertengkaran kecil, but it's fine. Sikap Revan padaku tidak berubah sejak awal, dia tetap memperlakukanku dengan baik, malah semakin baik. Ah, i love him so much!.

Semalam Aku nginap di tempatnya, ada Rena dan Andre juga yang nginap disalah satu kamar hotelnya, kami dinner ber-empat semalam. Aku dan Revan masih di tempat tidur saat ini hanya menggunakan selimut, kalian tentu tau kami habis ngapain kan!.

Aku dan Revan sudah bangun sedari tadi, namun masih betah berlama lama di tempat tidur mengingat ini hari minggu, aku suka saat dia memelukku dari belakang sambil sesekali mencium kepalaku. Posisi ternyaman sedunia menurutku!

"Ayah kamu kapan datang?" tanyanya pelan

"Lusa kayaknya Yang..."

"Aku mau ketemu sama ayah kamu nanti"

Aku berbalik menghadapnya "Buat apa?" aku menatapnya bingung.

"Buat kamu lah.... Aku pengen minta restu sama ayah kamu" dia merapikan rambutku

"Kan udah waktu itu" aku menatapnya bingung, mengingat beberapa bulan yang lalu saat ayahku pulang ke indonesia, mereka sempat bertemu, bahkan kami juga makan malam bersama dengan ayah.

Dia kemudian bangun dan mengambil sesuatu di laci meja samping tempat tidurnya, sebuah kotak segi empat warna putih, dia kemudian mendekat ke arahku yang sudah mengikutinya duduk di tempat tidur sambil menutup tubuhku dengan selimut, masih menatapnya bingung.

"Aku pengen kita menikah" tatapannya serius "Aku gak mau kehilangan kamu Rin"dia membuka kotak itu dan telihat sebuah cincin putih dengan permata di atasnya, aku terkejut mendengarnya, sangat terkejut! aku menutup mulutku dengan tanganku tidak percaya, ya tuhan, aku tak menyangka dia akan melamarku secepat ini.

"Revan..." aku menatapnya tak percaya, jantungku berdetak begitu semangat.

"Will you marry me, Karina Jasmine?" dia tersenyum

"Kamu yakin?" aku masih sangat terkejut

"Sangat yakin..." dia tersenyum

"Of course Yes!" Aku mengangguk dan segera memeluknya, rasanya seperti mimpi saat ini, kalaupun benar ini mimpi, tolong jangan pernah bangunkan aku. Aku akan menjadi istri Revan! Aku akan menjadi wanita paling bahagia di muka bumi ini.

Aku melepaskan pelukannya pelan, dia kemudian memasangkan cincinnya di jari manisku, pas sekali, seperti memang cincin ini di ciptakan khusus untukku.

"Thank you honey..."aku kembali memeluknya.

"i love you," dia mengecup dahiku

"love you more"

'tok tok tok'

Suara dari balik pintu kamar, Revan bangun memakai celananya kemudian berjalan ke depan untuk membuka pintu, aku tidak melihat siapa disana karena tertutupi tembok yang membatasi kamar tidur dan ruang tamu. Tak lama kemudian Revan kembali padaku

"Siapa?" tanyaku

"Rena sama Andre" "mereka pinjem mobil mau jalan" jawabnya sambil mengambil tempat di sampingku, membelai wajahku.

It's called 'Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang