25

21 0 0
                                    

KARIN POV

Akhirnya kami selesai meeting siang ini, namun ada yang aneh pada Axel, sepanjang hari dia terlihat tidak bersemangat, seperti memikirkan sesuatu, atau mungkin dia kelelahan karena kemaren harus bolak balik Bandung-Jakarta-Bandung. Entahlah, tapi sedari tadi raut mukanya terlihat murung dan tidak banyak bicara.

"Ada masalah yah? " Tanyaku ketika kami sampai ke ruangannya.

Axel menarik napas panjang sebelum menjawab pertanyaanku

"Kemarin aku ke jakarta" "Meeting sama tanteku yang punya hotel ini"

Aku menggangguk "Terus?"

"Dia minta aku pindah ke jakarta buat ngurusin hotel pusatnya" Axel bersandar di kursinya dengan malas

"Bagus dong... Artinya kamu dapet kesempatan buat ngelola hotel yang lebih besar lagi kan" "kenapa kamu sedih?"

"Aku gak mau jauh dari kamu Rin" Axel menatapku sedih,

Aku tertawa kecil mendengar jawabannya, aku sudah menduga tau pasti di akan menjawab seperti itu.

"Kok ketawa sih, aku serius tau... " dia terlihat kesal melihatku tawaku.

Aku berjalan ke arah sofa di depannya dan duduk disitu, Axel mengikutiku dan duduk di sampingku

"Aku benar-benar serius Karin," "Aku gak suka jauh dari kamu" Axel menatapku lembut

"Xel, ini kan cuma Bandung-Jakarta, gak jauh banget kan" aku tersenyum menatapnya

"Kamu gak ngerti sih" dia mulai jengkel lagi "kamu gak tau gimana perasaan aku ke kamu Rin..."

"Aku tau kok" aku mengangguk pelan sambil tersenyum

"Aku benar-benar cinta sama kamu Rin, aku gak bisa jauh-jauh dari kamu" "Yah, meskipun kamu gak punya perasaan yang sama padaku, tetap aja aku gak bisa bohongin perasaanku"

Aku menarik napas panjang, "Axel... " "Aku bukannya gak punya perasaan apa-apa sama kamu, aku suka kok" aku jelas melihat perubahan mimik wajahnya dari yang sedih menjadi terkejut dengan perkataanku barusan

"Suka apa?" "kamu bilang apa tadi?" dia terlihat tak percaya

"Aku juga suka kok sama kamu, yah meskipun kamu bawel banget, tapi aku pasti bakalan kangen juga sama kamu" "tapi tetap aja kamu gak boleh sia-siain kesempatan ini, kalau kamu sampai di ajak ke jakarta artinya mereka memang udah percaya dengan kemampuan kamu" aku tak tahu habis kemasukan setan apa hingga bisa mengatakan ini pada Axel.

"Hey, kamu tau sayang... Ini adalah saat paling membahagiakan buat aku..." Axel tersenyum padaku, dia mengambil tanganku dan mengecupnya

"Oh my god Axel, please... " aku sangat kesal bila ia mulai memanggilku seperti itu

"Oke, oke, i'm sorry" "you really love me?"

Aku mengangguk dan tersenyum "i like you"

"Apa ini artinya kita akan pacaran?" tanya Axel pelan

"Hmmm" Aku sedikit kaget mendengarnya, terasa canggung "maybe... "

Oke, what happend to me now? Apa aku baru saja menerimanya? Pacar?

Axel spontan memelukku, rasanya aneh... Aku tak pernah lagi di peluk seperti ini, aku segera melepasnya,

"Oh my god, aku lagi mimpi yah?" Axel terlihat begitu senang "Aku bisa ke jakarta dengan tenang sekarang..."

Aku tersenyum padanya. Okay Karin, mungkin ini memang saatnya untuk membuka hati untul Axel, dia pria yang baik, dan bawel off course!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's called 'Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang