5

57 21 4
                                    

Disebuah kamar hotel berbintang di jakarta, seorang laki-laki tampan yang hanya menggunakan celana jeans panjang tanpa atasan duduk di sofa panjang sambil sebelah tangannya memegang hp di depan telinganya dan sebelah tangannya lagi memegang botol wine.
Dia adalah Revan Mikhail Black, anak tunggal dari pengusaha perhotelan terkenal Jordan dan Miranda Black yang sudah memiliki belasan hotel berbintang dan beberapa perusaahan besar di jakarta. Hotel yang di tempatinya saat ini adalah salah satu miliknya. Ayahnya, Jordan Black meninggal sejak dia masih kecil karena kecelakaan mobil, saat ini ibunya lah yang melanjutkan kerajaan bisnis perhotelannya. Revan sejak lulus SMA sudah memutuskan untuk keluar dari rumahnya dan memilih tinggal di president suite salah satu hotelnya.

Memiliki paras tampan dan harta berlimpah membuatnya menjadi casanova di lingkungannya, entah berapa banyak wanita yang sudah jatuh ke pelukannya, semua nya rela bertekuk lutut di hadapan pria tampan bermata abu-abu itu. Dia bukanlah pria yang suka banyak bicara, malah terkesan cuek juga arogan dan itulah yang membuat wanita-wanita di luar sana menggilai nya.

"Pelan-pelan ngomongnya Rin.. " Revan meletakkan botol wine diatas meja kemudian menyandarkan dirinya ke sofa sambil tetap memegang hp di depan telinganya.

"Hmm, gue jemput sekarang..." Ia kini berdiri mematikan sambungan teleponnya dan berjalan ke tempat tidurnya untuk mengambil kemeja hitam polos kemudian menggunakannya.

Setelah itu dia mengambil kunci mobil dari atas meja dekat tempat tidurnya dan keluar dari kamar nya.

Di luar ternyata sedang turun hujan, Revan bergegas menuju sebuah BMW X1 hitam dan melaju keluar dari basement hotelnya menuju ke sebuah mall sesuai intruksi sang penelpon, setelah mobilnya terparkir, ia mengambil hp dan menelpon seseorang.

"Gue udah di parkiran, buruan... "

"hmmm... " Revan mematikan sambungan telponnya dan memilih memutar musik di mobilnya sambil menunggu seseorang. Sekitar 20 menit berlalu tiba-tiba seorang wanita cantik berambut panjang kecoklatan yg menggunakan dress pendek motif polkadot biru-putih masuk ke mobil

"Sorry.... lama ya? gue tadi mampir beli ini" wanita itu menyodorkan sebuah kantong yang berisi hot americano dari starbuck.

"Gue ampe karatan tau nunggu disini," revan mengambil kantong itu dan mengeluarkan kopinya, wanita itu hanya tersenyum.

"Tapi kok cuma satu sih, loe gak minum?"

"Gue udah minum disana tadi... " wanita itu merapikan rambutnya yang sedikit basah terkena hujan tadi

Revan meneguk sedikit kopi panas nya dan kemudian meletakkannya di tempat minuman dekat dashboard mobil nya

"Terus sekarang mau kemana?" Revan mengambil tissue dan memberikan pada wanita itu

"Balik ke hotel deh, males pulang rumah..." wanita itu mengambil tissue dan menyeka rambutnya pelan "Eh, tapi gak ada cewek loe disana kan?" wanita itu menatap tajam revhan.

Revan tersenyum "Lagi jomblo gue,... " ia kemudian menjalankan mobilnya keluar dari mall itu

"Seorang Revan jomblo? " "gak mungkin banget" wanita itu tersenyum kemudian menganti saluran radio sambil bercerita tentang kegiatannya di mall tadi, revan hanya tersenyum sambil sesekali melirik padanya.

Wanita cantik itu adalah Karina Jasmine, Sahabat kental Revan sejak mereka masih kecil.
Karin, panggilannya adalah seorang wanita berambut pirang panjang dengan wajah sangat cantik, berkulit putih dengan mata besar dan hidung mancung serta bibir tipis seksi yang membuat ia di incar oleh banyak lelaki.

Karin tinggal bersama pembantunya, ibunya meninggal sejak ia masih kecil, Ayahnya, Abraham William adalah pengusaha properti sukses yang menetap di jerman, Sebulan sekali ayahnya kembali ke jakarta untuk melihat putrinya. Karin adalah wanita mandiri, dia tinggal sendirian di istana besar yang di bangun ayahnya. Ia dan Revan pertama kali bertemu di pemakaman, saat itu kebetulan Mereka kehilangan ibu dan ayah secara bersamaan saat usianya masih sangat kecil, kemudian mereka mulai bertemu dan bersahabat hingga saat ini.

Setibanya di hotel milik Revan, The Pearl Hotel, mereka langsung masuk ke kamar pribadi Revan yang terletak di lantai 17 hotel berbintang lima itu, sebuah president suite room yang Mewah dengan perabotan mahal tertata rapi disana, setiap sang pemilik keluar dari kamarnya, petugas kebersihan selalu rutin datang untuk membersihkannya, view kamarnya langsung berhadapan dengan gedung-gedung tinggi yang berjejeran rapi. Ruangan ini terbagi menjadi dua bagian, Ruang tamu dan mini bar yang dapat terlihat langsung ketika membuka pintu, dan satu ruangan nya lagi adalah kamar tidur dengan tempat tidur berukuran king size dan seprei abu-abu yang terbungkus rapi, kamarnya tersambung dengan balkon yang memiliki sofa empuk dan sebuah meja kecil untuk bersantai.

Petugas hotel yang melihat Revan dan Karin lewat menyapa mereka berdua sambil sedikit membungkuk.

Karin memasuki ruangan tidur dan langsung merebahkan dirinya ke tempat tidur king size milik Revan, sambil beberapa kali menarik napas panjang.

"aaaah, akhirnya nemu kasur juga" Karin menutup matanya dan melebarkan tangannya di tampat tidur, rasa capek seharian mengelilingi Mall membuatnya ingin langsung tidur.

"lain kali jangan pake baju ini lagi yah... " Revan menghampirinya dan menarik selimut menutupi tubuh bagian bawah karin

Karin sedikit terkejut dengan perlakuan Revan kemudian tersenyum sambil menarik selimut hingga lehernya "biasanya juga cewek-cewek loe pake gini kan" Karin masih memperbaiki posisi selimutnya.

"Emang loe mau disamain sama mereka?" Revan mengangkat sebelah alisnya sambil berdiri di samping tempat tidur,

Karin terdiam sambil menatap Revan, tatapan mereka bertemu beberapa detik hingga akhirnya karin memalingkan wajahnya, entah kenapa jantung karin berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Udah makan? Mau di pesenin makanan gak?" Revan terlihat mengalihkan pembicaraan sambil berjalan menuju ruang tamu, pintu kamarnya di biarkan terbuka. Dia kemudian mengambil bungkusan rokok dan kembali berjalan ke arah karin

"Mau gak?" Revan kini duduk di tepi tempat tidur sambil menatap Karin

"Gak" Karin memalingkan tubuhnya dari Revan "Gue mau tidur aja"

"Hmmm.... Dasar tukang tidur" Revan membelai pelan rambut Karin kemudian bangkit dari tempat tidur menuju ke balkon kamarnya untuk merokok. Karin menatap punggung Revan yang semakin menjauh ke arah balkon dengan perasaan tak karuan, jantungnya serasa mau lepas saat tangan revan menyentuh rambutnya tadi, 'apa-apaan sih Karin!!!' Karin mengutuk dirinya yang tak seperti biasanya. Akhir-akhir ini Karin merasa perasaannya sedikit berubah terhadap Revan, detak jantungnya sering tidak terkontrol saat berada di dekat sahabatnya itu.

Revhan POV

Aku keluar dari kamar ke balkon untuk menghirup udara segar, Entah kenapa malam ini dia terlihat berbeda di mataku, Aku tak bisa menahan diri untuk berada di dekatnya akhir-akhir ini. Memang beberapa tahun belakangan ini perasaanku padanya mulai berubah, aku tidak lagi menganggapnya sahabat. Aku melihatnya sebagai seorang perempuan yang menarik, ya tentunya semua pria normal yang melihatnya pasti akan tergila-gila padanya. Meskipun aku tau kalau saat ini dia punya pacar yang selalu dia banggakan itu, tapi aku tetap tidak dapat mengontrol perasaanku padanya.

Aku mengisap dalam-dalam rokokku sambil menutup mataku mencoba menikmati hujan malam ini.

Tiba-tiba hp ku berbunyi, ternyata pesan dari Andre untuk jadwal kuliah besok, Andre memang rutin selalu mengirim jadwal kuliah ku, dia juga salah satu sahabat terbaikku. dan dia adalah mantan kekasih Karin waktu sma, waktu itu aku yang menjodohkan mereka berdua, karena aku tau Andre adalah orang yang baik, yang tidak mungkin menyakiti hati wanita. Andre laki-laki yang sangat bertanggung jawab, sangat berbeda denganku yang sedikit cuek, sebenarnya sangat cuek. Andre kini pacaran dengan rena, mantan pacarku, i know this is so complicated, Tapi kami berempat sekarang bersahabat baik, yang lalu biarlah berlalu ya kan! Hahaha

Setelah aku menghabiskan 2 batang rokok, aku masuk ke kamar dan kulihat wanita itu sudah tertidur dengan damainya, dia sangat cantik dan polos, aku menyukainya...
Aku menyukai Karina Jasmine, Sahabatku.

It's called 'Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang