17

25 4 0
                                    

Karin POV

Aku terbangun oleh bunyi alarm di hpku, kepalaku sakit sekali, rasanya seperti akan meledak saja, aku mendapati diriku di sebuah kamar yang asing dengan hanya memakai pakaian dalam dan tertutupi selimut, apa-apaan ini. Hal terakhir yang ku ingat adalah aku sedang minum kopi bersama Dela.
Mengapa aku sekarang seperti berada di kamar hotel?, apa aku bersama Revan? Tapi bukannya dia sedang di rumah mamanya? Lalu dela dimana? I'm going crazy now!!!

Aku segera bangkit dan memakai pakaianku yang berserakan di lantai, saat itu pandanganku jatuh pada sebuah kertas yang di letakkan begitu saja di atas meja tv di depan tempat tidur, aku mendekat dan membuka kertas itu.

Thanks for tonight baby...

Kamu luar biasa...

_ love, Raka"

"Raka!" aku melempar kertas itu begitu saja, jantungku serasa berhenti berdenyut.

Apa yang aku lakukan bersamanya.. Oh tidak mungkin aku melakukan hal itu kan? Aku masih memakai pakaian dalam sekarang, tidak mungkin rasanya, aku tidak mengingat apa-apa!

Aku mondar mandir di kamar ini berusaha kembali mengingat tapi percuma ingatanku hanya sampai saat aku meminum kopi... Oh wait, iya kopi, kopi itu rasanya aneh, apa jangan-jangan Dela dan Raka yang merencanakan semua ini. Tapi untuk apa coba... Aku harus menemui mereka. Aku segera mengambil hpku dan membukanya, ya tuhan! Dua puluh dua panggilan tak terjawab dari Revan, sembilan panggilan dari Rena dan lima dari Andre. Apa mereka sudah tau hal ini, saat pikiranku makin kacau tiba-tiba hpku kembali bergetar.

Love calling

"Halo Van" suaraku bergetar, aku takut dia mengetahui apa yang terjadi sekarang

"Kamu dari mana saja Karin?"suaranya meninggi, dia terdengar kesal.

Aku menarik napas panjang, berusaha mengisi paru-paruku yang rasanya kekurangan oksigen.

"Sayang, maaf aku gak ngabarin kamu" aku tau aku terdengar gugup sekarang, jantungku masih berdetak tak karuan.

"Aku semalaman nyari kamu Rin, kamu dimana sekarang?, biar aku jemput" suaranya masih tinggi, namun sepertinya dia benar-benar tidak tau keberadaanku.

"Aku di rumah temen," aku tidak tau harus menjawab apa, Shit!

"Teman siapa? "suaranya seperi curiga padaku, tentu saja. dia tau semua teman-temanku.

"Van, aku udah jalan pulang kok," kita ketemu di kampus ya"

"Jawab dulu Karin, teman siapa?"

"aku janji akan ceritain ke kamu, bye" aku segera mematikan telponnya, aku takut dia curiga padaku. Dia menelponku kembali tapi aku tidak mengangkatnya, ya tuhan bagaimana ini!. Aku segera membereskan barang-barangku dan keluar dari tempat ini, sesuai dugaanku ini adalah sebuah hotel, entah kenapa aku bisa tiba-tiba ada disini. Shit!!!

Aku sampai kerumahku dan segera masuk ke kamar, saat aku membuka pintu kamarku ternyata ada Rena disana, dia menatapku tajam, tangannya memegang sebuah amplop besar berwarna coklat.

"Rena" aku mendekat, "apa itu" aku menunjuk amplop coklat yang dia pegang.

"Rin, kalo sampe Revan tau... Gue gak bisa bayangin" jantungku seperti berhenti berdetak, Rena tau.

"Loe... tau dari mana Ren?" aku panik

Dia menunjukkan amplop itu padaku, dia membukanya dan melemparkan isinya hingga berhamburan dilantai. Aku hampir pingsan melihat foto fotoku di tempat tidur dengan RAKA!, ya tuhan, apa-apaan ini!!!

It's called 'Love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang