Sisi Yang Tersembunyi

2.3K 161 49
                                    

Main Playlist :
Dear Name - IU

Chanyeol kini menunggu tepat di depan Ruang tempat Rose dirawat.

Belum ada kabar apapun bahkan setelah 3 jam menunggu.

Chanyeol merunduk merasa menyesal tak sedari dulu berusaha mencari siapa Rose sebenarnya.

Setelah Chanyeol koma saat itu ia sama sekali tak pernah bertemu Rose sama sekali. Kecuali saat itu. Pada saat keberangkatan dirinya ke jepang.

Chanyeol duduk dikursi roda dengan Guanlin dibelakangnya yang siap mendorong kursi rodanya. Hari ini adalah hari keberangkatannya ke jepang. Tentu saja untuk sekedar pengobatan. Ibunya tak terlihat sejak satu jam yang lalu. Terakhir ibunya mengabari akan melunaskan biaya administrasi dirinya selama dirumah sakit.

Tepat saat sedang di koridor rumah sakit sebelum menuju parkiran seorang pria paruh baya serta wanita berdiri didepannya. Sekedar memberhentikan diri sambil tersenyum kearahnya maupun Guanlin.

"Kau akan pergi ke jepang untuk pengobatan mu?" tanya pria paruh baya itu begitu saja setelah hampir 5 menitan saling tatap.

Chanyeol tentu hanya diam, tak mengenali siapa pria yang sedang bertanya kepadanya.

Guanlin tersenyum sebelum menjawab pertanyaan pria paruh baya itu. "Ah iya paman, Chanyeol Hyung mengalami amnesia serta keretakan pada sekitar tumit kaki hingga betisnya. Karena itu dokter menyarankan agar Chanyeol hyung dirujuk saja"

Pria paruh baya tersebut adalah Changwook dengan Jihyun tepat disampingnya.

"Sayang sekali anakku tidak dapat melihatmu tak tahu hingga kapan, Chanyeol-ah. Kuharap akan ada pertemuan diantara kalian," ujarnya dengan raut wajah sedikit tak rela dan segera berpamitan kemudian melangkahkan kakinya entah kemana bersama Jihyun disampingnya.

"Guanlin-ah, siapa dia?" tanya Chanyeol saat Guanlin ingin melanjutkan dorongan kursi roda.

Guanlin sedikit kebingungan menjawabnya. "Dia ayah temanku."

Sebenarnya dari ucapan Guanlin tak ada kata dusta dibaliknya. Changwook memang ayah dari temannya Jihoon.

G

uanlin segera mendorong kursi roda tersebut hingga ke parkiran. Sesaat sebelum masuk kedalam mobil, matanya menangkap sang ibu yang sedang memeluk seorang wanita begitu erat dengan air mata yang mengalir deras.

Dengan rasa penasaran yang begitu tinggi di saat saat ini dia akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Guanlin.

"Guanlin-ah, siapa wanita itu?"

"Dan mengapa eomma menangis?" tanyanya lagi.

Guanlin yang tadinya sedang mempersiapkan tempat duduk untuk Chanyeol mengikuti arah pandang Chanyeol.

Seperti janjinya pada Jihoon beberapa waktu lalu. Mereka berjanji tak akan saling mengingatkan bagaimana nasib kakak mereka di masa lalu ataupun dimasa depan. Mereka membuat keputusan bukan karena Guanlin dan Jihoon tak memiliki hubungan yang baik. Itu mereka lakukan agar tak ada yang tersiksa disini. Biarlah Chanyeol tak mengingat sedikitpun kenangan indahnya bersama Rose dan biarlah Rosr yang tak mengetahui hasib Chanyeol di kedepannya.

"Dia.. dia Park Chaeyoung," ujar Guanlin dan segera membuang arah pandangannya. Tak banyak yang tau nama asli Rose sebenarnya memang. Karena itu agar Chanyeol tak mencari tahu tentang Rose sedikitpun ia menggunakan nama asli Rose.

"Apakah aku pernah punya hubungan sebelumnya dengannya?" tanya Chanyeol masih sambil menatap kedua perempuan yang saling merengkuh tubuh satu sama lain.

"Kau.. tak pernah punya hubungan dengannya. Sekarang mari masuk kedalam mobil," ujar Guanlin.

"Tapi—"

"Pesawatnya terbang 3 jam lagi, hyung."
potong Guanlin cepat.

Chanyeol diam sejenak kala seorang anak kecil berlari kearahnya.

"Appa!" ujarnya semangat dan segera memeluk tubuh Chanyeol erat.

Dibelakangnya ada sang ibu yang menggeleng gelengkan kepalanya heran melihat tingkah sang anak.

"Appa siapa—"

"Kim Minji, dia bukan appa mu. Panggil dia oppa, bukan appa. Arasseo?" ujar sang ibu membenarkan.

"Baiklah eomma, Chanyeol oppa? siapa perempuan itu?" tanya gadis kecil itu penasaran.

"Minji-ah kau—"

"Tak apa nuna" potong Chanyeol sembari mengelus surai hitam Minji.

"Kau ingin tau siapa wanita itu? dia adalah malaikat." ujar Chanyeol sembari tersenyum hangat.

"Malaikat? apakah malaikat ada di kehidupan kita App— Oppa?" tanya gadis kecil itu polos.

"Tentu saja, wanita itu adalah wanita yang kucari selama ini,"

"Kau pernah berpisah dengannya?" lagi lagi gadis kecil itupun bertanya.

"Ah, Minji-ah. Kita harus segera pulang. Nenek sudah menunggu dan Appa mu akan balik besok. Kau harus bangun pagi untuk menjemputnya," ujar sang ibu mengalihkan pertanyaan anaknya yang bersifat sangat pribadi.

"Eomma tidak menyenangkan. hufft" kesal gadis itu dan segera turun dari tempat duduknya.

"Baiklah Oppa, aku harus pulang. Jika malaikat itu sudah sadar jangan lupa mengabari ku ya," ujar gadis itu memperingati.

Chanyeol mengangguk sebagai alasan tak lupa memberikan senyum manisnya.

"Chanyeol-ah, maafkan Minji. Kurasa anakku terlalu banyak bertanya," ujar wanita itu, Tiffany.

"Tak apa nuna, aku juga tidak keberatan jika dia bertanya," balas Chanyeol seadanya.

"Jika perempuan itu sudah balik jangan lupa kabari aku ya," ujar Tiffany sebelum pamit dan segera pergi.

Chanyeol menjatuhkan tubuhnya. Tak lama ia melihat Changwook serta Jihyun menuju kearahnya.

Chanyeol memberi salam kepada mereka. Memang mereka yang memberi tahu keberadaan Rose selama ini.

"Bagaimana dengan Rose, Chan?" tanya Jihyun begitu khawatir.

"Dokter belum memberi pernyataan apa apa," jawab Chanyeol seadanya.

"Bagaimana bisa hal ini terjadi, Chan?" tanya Changwook yang tak jauh khawatir.

Chanyeol menjelaskan kejadiannya kepada Changwook dan Jihyun.

Helaan nafas panjang pun terdengar.

Tak lama dokter keluar dengan raut wajah pasrahnya. Hal itu mengundang tanya dari Chanyeol, Changwook, maupun Jihyun.

"Maaf, kami sudah berusaha sebisa mungkin untuk pasien. Namun penyakit yang diderita pasien sudah sangat parah ditambah adanya kecelakaan,"

"Bag—"

"Tepat pukul 01:30 waktu Jepang pasien mengembuskan nafas terakhirnya,"

"DOKTER!"

-🎆-

Spam comment lagi dong gaes:3
Bukan sekedar kata "Next kak, semangat kak" Tapi bener bener tunjukin dong ke excited-an kalian untuk kelanjutan cerita ini di kolom comment dan pastinya dengan spam-an hehe. Gak sesusah aku yang berusaha ngemuter otak untuk nulis cerita ini kan gaes? :D

Kritik dan sarannya aku terima dengan lapang dada kok.
asal gak bersifat menjatuhkan aja sih.

FOR LIFE || Chanrosè (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang