Main song :
Memory - BenChanyeol menyerngit bingung ketika melewati salah satu cafe yang tak jauh dari kantornya yang berpusat di korea selatan itu. ia merasa tak asing dengan tempat itu. Tanpa ada paksaan ia memasuki cafe tersebut dan secara langsung ia duduk di meja paling kanan yang arahnya berhadapan langsung dengan jalan di negeri ginseng tersebut.
Pelayan datang dengan secangkir kopi hangat. Tunggu, Chanyeol bahkan belum memesan apapun.
Chanyeol menyerngit bingung menagapi sang pelayang yang membungkukkan badannya sopan sebelum pergi.
"Ah, maaf. Kurasa aku belum mengebutkan pesananku lalu mengapa-"
"Joesonghaeyo Chanyeol-ssi. Kupikir menu yang kau pesan tidak akan pernah berganti. Aku akan membawa ini kembali" ujar pelayan tersebut sembari mengambil kembali secangkir kopi hangat tersebut.
"Ah, gwenchana. Kau bisa pergi,"
Chanyeol menatap secangkir kopi hangat didepannya, tak lama ia mencoba mencicipi kopi tersebut yang ternyata tidak buruk. Ternyata seleranya baik juga.
Matanya menatap satu pelayan laki laki yang menatap ke arahnya dengan tatapan menerawang. Siapa laki-laki itu sebenarnya?
Chanyeol membuang muka dan kembali menatap jalanan kota tersebut namun ia merasa seseorang berdiri didekatnya.
"Park Chanyeol-ssi?"
Chanyeol keluar dari cafe tersebut dengan fikiran yang sudah tidak asing lagi. Pelayan itu memberikan banyak informasi tentang gadis itu.
Park Chaeyoung, biasa dipanggil Rose. Merupakan kekasihnya sendiri yang ternyata adalah sekretaris sementara di tempat kerjanya, anak dari salah satu pendiri Taesan Group. Tapi pria itu tidak mengetahui dimana keberadaan perempuan itu saat ini.
Chanyeol keluar dari ruang rawat Rose. Rose belum menandakan tanda tanda akan siuman sehingga rasa bersalah masih berkecamuk dalam dirinya.
Ia memutuskan untuk mengisi perutnya di kantin rumah sakit. Setidaknya dia harus memiliki sedikit energi untuk menguatkan dirinya sendiri.
Saat sedang mengunyah sarapannya, matanya menangkap seseorang pria yang sedang menatapnya penuh smirk. Pria itu tampak tidak asing, namun Chanyeol abaikan wajah pria itu. Batinnya berkata tidak tertarik.
Seseorang gadis duduk dihadapannya tepat ketika ia menyuapkan makanannya kearah mulutnya.
"Hai, kita bertemu lagi," ujar gadis itu dengan senyum manisnya. Chanyeol mengabaikan itu dan segera mengunyah makanannya hingga habis.
"Oppa, aku-"
"Maaf,aku harus pergi" ujar Chanyeol sembari membawa nampan bekas makannya.
Gadis itu terlihat sebal dan segera saja pria yang jaraknya tak jauh darinya tertawa lepas seakan mengejek. Dasar pria kelinci!
Gadis itu menghampiri pria bergigi kelinci itu, Daniel masih saja tertawa terbahak bahak yang membuat
gadis itu-Wendy-ingin sekali melempar makanan yang ada di dalam nampannya ke wajah pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR LIFE || Chanrosè (End)
FanfictionAwalnya, Roseanne Park hanyalah pelayan salah satu cafe di Seoul untuk menghidupi hidupnya dan adiknya. Namun ia terpaksa berhenti dari pekerjaannya karena sang ayah yang mengetahui pekerjaan dirinya selama tinggal di Seoul. Tak ingin Rose bekerja d...