Zahira attahrim (ziya)

9.2K 124 3
                                    

"Assalamualaikum, pagi mi, bi "

Sebelum berangkat kuliah ziya terbiasa makan bersama keluarga . Sebelum ayah nya pergi ke pesantren dan ibu nya juga sibuk mengajar di persantren milik keluarga ayah nya mereka memang membiasakan makan bersama , mumpung masih ngumpul semua.

Sebenarnya ziya jg menjadi seorang tenaga pendidik di sana, sedari kecil ia sudah bergaul dg lingkungan pesantren. Karena minat belajar sains nya yang tinggi ia memilih untuk sekolah umum setelah lulus SD. Namun, ziya tidak pernah lupa untuk memperdalam ilmu agama .

Terkadang jika umi nya sedang haid, ia dg senang hati mengganti kan umi nya untuk mengajar mengaji, menggantikan para ustadz dan ustadzah yang berhalangan hadir untuk mengajar santriwati . Tentu saja, ia lebih tertarik mengajar ilmu-ilmu pengetahuan umum ketimbang ilmu agama. Jika ayah nya tanya , seperti pagi ini , dan ia selalu menjawab

"Abi, ziya lebih lihai di bidang umum dari pada agama , ziya takut salah mengajar . Nanti kalo di amalkan takut jadi dosa jariah. Biarlah urusan mengajar agama jadi tugas yang lain saja. Ziya cukup belajar saja dari abi dan umi . Tidak perlu lah ziya juga ikut mengajar"

"Tapi kan kamu juga pandai tooo ndok, pengetahuan agama mu menurut abi sudah sangat baik . Kenapa tidak kau bagi ke orang lain. Kita kerepotan jika ada salah satu pengajar yang sedang tidk bisa hadir. Tidak ada pengajar pengganti yg sehebat kamu."
Ziya hanya diam sambil menghabis kan makanan nya.

"Abi mu benar ziya. Bantulah abi dan umi. Kamu ituu loooo yaAllah umi ndak habis pikir pakaian mu kenapa begitu. Heeee itu jilbab mu yang bener ndok di pake nya. Harus sesuai syariat islam. Dada jangan nya nampak kek gitu." Kata ibu nya sambil memperbaiki jilbab ziya

"Umiiiiii, ini tuh fashion namanya . Kalo ziya pake yang panjang2 nanti teman-teman ziya ndak mau temenan. Apalagi malam ziya kerja kan di club mana ada ustadzah masuk club mi. Yang penting kan ziya masih berpakaian yang sopan dan tidak mengumbar aurat" gerutu nya

"Ziyaaa" panggil bang adnan yang tiba-tiba muncul "kamu tuh kalo ngomong sama umi harus lebih sopan lagi, ndak baik begitu. Kesan nya melawan orang tua " bang adnan menasehati. Tapi tak di hiraukan ziya . Ia terus menghabiskan makanan nya karena ia tau . Diam adalah jurus paling handal untuk nya saat ini . Karena jika ia bicara lagi pasti sampai 3hari kedepan mereka baru selesai berdebat.

"Ziya kenyang. Aku berangkat ya mi, bi , bang!
Mmmm ziya minggu depan belum tau bisa pulang atau ndak . Senin ziya ada Ujian kompre"

Ia memang sehari2 tidak tinggal di rumah . Karena ia mengambil kuliah di tengah kota mengharuskan nya menggeluti kehidupan di kota pula . Untuk mengisi hari-hari nya yang membosankan ia juga bekerja di salah satu club malam . Kenapa bisa? Kalian juga bertanya kan . Ia memang bekerja tetap berjilbab .

Pemilik club malam tersebut adalah sahabat dekatnya . Dulu sebelum ia bekerja , shania (pemilik club) sering mengajak nya ke club malam ini. Tapi shania bukan type cewek yang suka hura-hura dan mabuk mabukan . Ia hanya mengontrol sesekali peninggalan kakak nya yang sedang bekerja keluar negeri tersebut . Shania selalu mengajak ziya karena mereka memang dekat sekali .

Ziya memaksa shania agar ia di izinkan bekerja di sana alasan nya ia bosan jika dirumah dan mengerja kan tugas terus . Awalnya shania tidak mengizin kan karena ia tahu latar belakang keluarga ziya. Namun karena rengekan sahabatnya membuat nya tak tahan akhirnya shania memberi izin ziya bekerja dengan persyaratan ia harus tetap memakai jilbab dan tidak boleh di buka. 

Oooohh, dengan senang hati ziya menerima persyaratan itu karena itu lah yg jadi pikiran nya saat itu kalau bekerja di club malam mana boleh pakai jilbab . Ia takut umi abi nya akan marah . Tapi Allah maha baik mengirimkan shania kepadanya sehingga ia tidak perlu melepaskan jilbab nya untuk bekerja. 

Lelaki pilihan tuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang