Part 18

2.5K 62 2
                                    

"Hallo shan. Apa kabar?"

"Zee, baik alhamdulillah. Tadi aku telpon kamu kok ngga di angkat. Aku kan kangen?" Ucap shania.

"Oiya maaf tadi aku lagi bantuin mas malik ke restoran. Ada apa?"

"Aku ada kabar bahagia"

"Kabar? Apa?" Ucap ziya excited

"Tomorrow. We are going to turki "

"Hah, beneran?" Ucap ziya memastikan.

"Iya, kak azmi ikut seminar or something dari kampusnya di istanbul, Jadi karena dia ngerasa kita belum bulan madu ya dia ngajakin aku sekalian ikut"

"Beneran dia yg ngajak?"

"Haha you know lah. Aku yg maksa. Kalo gak gitu dia gak akan bolehin aku kemana-mana"

"Yaudah, flight jam brpa?"

"Mmmm. 11:00 wib"

"Okee, nanti aku ngomng sm mas malik buat jemput kalian"

"Eehhh jangan jangan, kita udah di jemput kok. Besok kalo udah disana aku kabarin. Kita juga rencananya akan ketempat kalian. Yaa kak azmi mau bikin suprise kekalian tapi yaa udah keceplos ya gimana"

"Haha dasar kamuu. Yaudah nanti aku ngmng ke mas malik jg yaa kalo kalian mau keturki. Pokonya kabarin aja shan"

"Tapi malik gak sibuk?"

"Yaa gitu lah, dia lagi penelitian di iskandarun, jadi ya bolak balik gitu"

"Bagus dong kalo gtu haha, jadi nanti kalo kak azmi sibuk sm seminar nya terus malik jg sibuk yaudah kita bisa quality time berduaaaaaa" teriak shania

"Iyaa hehe gampang kalo itu nanti kita belanja sepuasnya"

Ini sudah bukan ke-8 mereka menikah. Ziya dan malik sudah mengalami kemajuan dalam hubungan mereka. Namun akhir-akhir ini malik lebih banyak mengahabiskan waktu nya di iskandarun, sebuah kota diturki untuk melakukan penelitian akhir studi nya.

Beberapa kali juga ziya ikut bersama malik untuk membunuh waktu kosong nya. Terkadang dia juga pergi kerestoran untuk mengecek laporan bulanan menggantikan pekerjaan malik. Selain itu ia tidak memiliki kegiatan lain. Malik melarangnya melakukan pekerjaan yang berat yang bisa menguras pikiran ziya.

Sesekali ziya berpikir untuk kembali bekerja di rumah sakit tapi karena ia belum faseh bahasa di sini dan ia juga tidak terlalu faham akan kebudayaan negara ini jadi ia urungkan niatnya.

"Maasss" ucap Iya berbicara di telpon genggam nya. Malik selalu menelpon ziya di malam hari sebelum tidur. Untuk menanyakan kegiatan hari-hari istrinya itu atau hanya untuk melepas rindu
"Maass, kebiasaan deh nelpon cuma senyum-senyum doang gtu"

"-----" malik tetap diam.

"Ehh tadi shania telpon. Besok dia sm kak azmi mau ke sini" ucap ziya.

"Iya udah tau"

"Udah tau?"

"Iya azmi tadi nelpon"

"Teruss? Mas pulang"

"In sya Allah . Lusa terakhir penelitian jadi bisa pulang dan yaa gak bolak balik terlalu sering lagi"

"Okee. Tapi kalo Ziya jalan jalan sm shania berdua gapapa kan?"

"Heemmm ya kalo kamu jalan berdua sm azmi baru aku kenapa-napa"

"Iss mas malik apaan sihhhh. Ya kak azmi kan sibuk seminar"

Lelaki pilihan tuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang