"astaga,,, Seo Mirae!" Junkyu mengusap wajahnya frustasi.
Tali cambuk itu memang sudah dibuang. Tapi kalian tidak lupa kan bahwa ditangan yang satunya masih terdapat gunting yang menyantel setia di tangan Mirae.
Mirae menodong gunting itu ke arah wajah Yuna. Ia bergerak maju.
Sekarang, Yuna memasuki ruangan yang sepi nan sempit dibelakangnya.
"Mirae!"
"Mirae cukup! Dia udah bahagia!" teriak Junkyu.
"dia belum bahagia!!" pekik Mirae lalu berlari ke arah Yuna.
"SEO MIRAE!!"
Trak
Mirae menghentikan langkahnya.
Junkyu telah mengambil guntingnya lalu melemparnya menjauh dari Mirae. Mirae menatap kepergian gunting itu sendu. Lalu menoleh ke arah Junkyu dengan alis yang menukik marah.
"kau," Mirae mendekat. "bajingan," semakin dekat. "SIALAANN!!!" Mirae mencekik Junkyu.
Yuna ingin melepaskan tangan Mirae dari leher Junkyu, namun ia malah didorong oleh si pemilik tangan.
"dengar ya, sayang."
Yuna terpelatuk.
"gadis itu benar-benar akan kucoreng namanya, tapi kau akan ku enyahkan!!!" cekikan di leher Junkyu menguat. Junkyu melepaskan tangannya yang berusaha melepaskan tangan Mirae sedari tadi. Ia 'tak mempunyai tenaga lagi.
Junkyu mulai kehilangan kesadarannya. Nafasnya tersenggal-senggal.
"AKK!!"
Yuna menggigit tangan Mirae dengan keras hingga membekas kemerah-merahan disana.
PLAK
"gadis nakal!!"
"kau yang lebih nakal, brengsek!!"
"KEPARAAAT!! AKAN KUHABISI KAU SEKARANG JUGA!!"
Mirae mengambil pisau dapur dari selipan roknya.
"bagaimana bisa... "
•°•°•
Yuna berjalan terseok-seok menuju UKS.
"cewek bodoh!" umpatnya.
Murid lain hanya memperhatikan caranya berjalan. Tak sama sekali berniat ingin membantu, guru-guru pun sama seperti itu.
Mirae hampir-hampir saja menusuk kakinya kalau saja ia tak menghindar.
Dan jadilah sekarang kondisi kakinya yang teriris oleh pisau dapur itu.
Kemana Junkyu?,
Flashback
"STOP!!"
"KIM MIRAE!"
Mirae berhenti bergerak.
"tunggu, itu bukan margaku."
"ya, itu bukan margamu. Itu marga Junkyu. Kau akan menjadi pasangannya kelak, jadi berhenti untuk mencoba membunuh Kim Junkyu!!"
Yuna memancing Mirae agar melunak.
Namun tak sesuai dengan nalar,
"ya, itu benar." Mirae tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? Who Am I?
Teen FictionSaya tau kalo kalian gak bakal tertarik sama ceritanya kalo baca part awalnya doang, dimohon untuk baca sampai akhir, annyeong(๑・ω •)~♥"