9

8 1 0
                                    

Yuna sedang sibuk menanyakan temannya.

"Jihoon!" panggil Yuna.

"ya?"

"kenapa Junkyu gak masuk?"

"nggak tau." Jihoon mengedikkan bahunya acuh.

Yuna kembali berjalan menelusuri kelasnya, pergi ke masing-masing bangku temannya dan menanyakan hal yang sama.

"sial, mereka semua penggemar Kim Junkyu! Tapi lihat? Mereka bahkan nggak tau Junkyu kemana dan dimana. Mereka bahkan nggak tau kalo idola nya itu nggak masuk sekolah! Penggemar macam apa ini?!" Yuna kembali ke tempat duduknya sambil bersungut-sungut sebal.

Ia menghempaskan dirinya di permukaan bangku dengan kesal.

"hah.. Kim Junkyu..! Kemaren diem-dieman terus sekarang nggak masuk?!" gerutu Yuna.

"Mirae pun hilang sejak hari itu," gumamnya dengan volume suara kecil.

"ck, ayolah. Ini masih pagi! Jangan merengut mulu!" ucap Yuna pada dirinya sendiri.

Oke, sebentar lagi gadis ini akan gila.

"oh, sial. Kepala gue pusing!"

Jangan sampe kayak sebelumnya!.

Yuna meremat kepalanya.

"hah.. Hah... Hah..." nafasnya tersendat.

Yuna bangkit dari duduknya lalu pergi keluar kelas, mencari udara baru.

"hah... Hah... Hah... Hahh.... Huff" napasnya kembali normal. Degup jantungnya perlahan-lahan kembali stabil.

Yuna memandang ke bawah. Ia menemukan seseorang yang sedang melihat ke arahnya dari sana.

Lalu orang itu tersenyum ketika Yuna melihat kearahnya.

Choi Soobin. Ialah orang yang selalu Yuna panggil 'cowok aneh'.

Yuna ikut tersenyum lalu melambai-lambaikan tangannya. Soobin melakukan hal yang sama.

Namun ada yang panas melihatnya.

'mereka' menatap Soobin dan Yuna bergantian.

Kalian akan mengetahui siapa orang yang disebut 'mereka' disini.

•°•°•

Yuna mematung kala melihat Junkyu yang baru masuk ke kelasnya sambil menenteng tas gendongnya.

"dari mana aja lo? Tadi pas kelasnya Yujin-ssaem, lo gak ada." ucap Yuna.

Junkyu tak menjawab. Ia memilih untuk tutup mulut.

"Junkyu?"

"..."

"Junkyu?"

"..."

"hei." Yuna menyentuh lengan Junkyu. Namun langsung ditepis oleh si pemilik tangan.

Who Are You? Who Am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang