21

7 0 0
                                    

"akh..! D-Daeyeol..!"

Daeyeol melepaskan cengkramannya di pergelangan tangan Sana.

"gila. Lu mau nyopotin tangan gue, hah? Itu ngapain bawa-bawa piso? Mau bunuh gue? Nemu dimana itu piso?"

"ini piso lipet punya gue."

"lo ngapain bawa gituan?"

"jaman sekarang banyak penjahat, kalo gak punya senjata mah, modar aja sana."

"dih, orang penjahatnya kita?"

"...."

"yee, si pinter. Nih, buat lo." Sana memberikan minuman yang tadi ia beli bersama Suho dan juga Daeyeol.

"ini kan favorit lo?"

"terus?"

"kenapa dikasih ke gue?"

"gue kembung minum mulu. Jadi gua kasih ke lo,"

"ini sedotan bekas mulut lo dong??"

"ya nggak lah, itu minuman baru beli."

"oh, kirain." Daeyeol memasukkan sedotan berwarna hitam itu kedalam mulutnya. Lalu menyeruput Frappucino yang ada di dalamnya.

"lo ada ekskul gak hari ini?" tanya Daeyeol pada Sana yang bersandar di dinding sebelahnya.

"ada, latihan vocal sama gitar. Kenapa?"

"nggak, gak jadi."

"emang mau apa nanya ekskul gue?"

"nggak sih, penasaran doang."

"ah, masa?"

"iyaa. Udah ah, gue mau pulang."

"gak mau bareng?"

"gak."

"yaudah,"

Sana meremat ujung pakaiannya gemas.

Gak pekaa!!.

•°•°•

"ih, bukan! Bukan begitu! Gue ajarin step by step deh," Jihoon memarahi Yuna yang gerakan menarinya tidak pernah membuat Jihoon puas.

Yuna mengikuti gerakan tubuh Jihoon, lagi-lagi Jihoon memarahinya.

"Lee Yuna, cukup. Gerakan tarian lo gak meningkat, suara lo juga. Udah beberapa kali voice crack." ucap Jihoon sambil menatap Yuna.

"oke, gue bakal latihan lagi semaksimal mungkin," ucap Yuna kemudian kembali berdiri.

"gausah, nanti lo kecapekan lagi." ucap Ryujin sebelum meneguk air putihnya.

"latihan vokal sana, sama Daehwi." suruh Jihoon.

"Hoon..? Gak kasian sama Yuna apa? Istirahat dulu lah dianya." protes Ryujin.

Daehwi yang mendengar namanya disebut langsung kaget, "loh? Aku? Kan biasanya kak Woong?"

"gausah banyak protes deh, bocah." Woong mengusap wajah Daehwi sambil tersenyum evil.

"ih, gausah sentuh-sentuh muka aku. Mahal, kamu gak bakal kuat. Biar aku aja." ucap Daehwi.

"kopas ini anak. Kalimatnya punya gue tuh," Jaemin menyenggol bahu Daehwi.

"Hwi, pindah ruangan. Yuna, ikut Daehwi. Guys, gua cabut ya. Ada urusan lain." tegas Jihoon lalu mengambil jaketnya dan keluar dari studio latihan.

Daehwi menuruti Jihoon dan pergi bersama Yuna ke tempat yang lain.

"Jihoon kenapa sih?" Ryujin bertanya-tanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who Are You? Who Am I? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang