one

50.2K 1.8K 175
                                    


"Siang, Pak Iqbaal." Iqbaal mengangguk kala sekretarisnya menyapanya.

"Jadwal hari ini ada pertemuan dengan Mald's Company pak. Jam satu siang nanti."

Sekretaris Iqbaal yang bernama Alya terus menyamakan langkahnya sambil terus memberitahukan jadwal atasannya itu.

"Iya oke, siapkan semuanya." Ujar Iqbaal kemudian Alya mengangguk patuh.

Iqbaal kemudian masuk keruangannya dengan menatap Alya sambil tersenyum. "Terima kasih, Al. Sukses untuk pernikahan kamu."

"Terima kasih kembali, pak."

Iqbaal menutup pintu ruangannya dan membuat Alya menghela nafas lega. "Punya atasan dari dulu cuek banget. Gak bisa, Alya tuh diginiin. Untung bentar lagi resign."

...

Tatapan Iqbaal fokus terhadap komputer yang ada di depannya. Tangannya terulur untuk memijat pangkal hidungnya.

"Pusing gue." Ujar Iqbaal kemudian ia bersandar pada bangku yang ia duduki. Matanya ia tutup untuk menghilangkan rasa pusing di kepalanya.

Tok! Tok!

"Hm, masuk!" Suara Iqbaal sedikit meninggi agar yang mengetuk pintu mendengar suaranya.

Cklek.

"Selamat siang, Pak."

Iqbaal membuka matanya. Ia melihat sosok perempuan yang asing di matanya. Pakaian formal, tubuh ideal dan juga rambut yang tergerai indah. Iqbaal bagaikan melihat bidadari disana.

"Iya? Ada apa?"

Perempuan itu mengerjabkan matanya kemudian mengulum bibir bawahnya.

"Eumh, itu pak. Kemarin saya terima email kalau saya di terima kerja disini."

Iqbaal menyeritkan keningnya, "Nama kamu siapa?"

"(Namakamu), Pak."

"Lengkapnya?"

"(Namakamu) Chalondra, Pak."

Tidak lama perempuan itu menyebutkan namanya, telepon kantor yang berada di meja Iqbaal berdering. Dengan cepat Iqbaal mengangkatnya.

"Halo."

'Siang, Pak Iqbaal.'

"Ya kenapa?"

'Pengganti sekretaris Alya tadi datang dan saya suruh ke ruangan bapak.'

Iqbaal melirik perempuan yang berada di depannya masih setia mengulum bibirnya, "Iya, ini dia berada di depan saya."

'Ah gitu pak, jadi dia yang menggantikan sekretaris Alya ketika resign Pak.'

"Oke, terima kasih."

Iqbaal menutup telfonnya. Kemudian pandangannya beralih ke perempuan yang di depannya.

"Jadi kamu (Namakamu)?" (Namakamu) mengangguk.

Iqbaal tersenyum kemudian ia mengulurkan tangannya, "Nama saya Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Saya pemilik perusahaan ini."

Bukannya menerima uluran tangan Iqbaal. (Namakamu) malah membungkukkan badannya. Iqbaal yang melihat itu juga otomatis ikut membungkukkan badannya.

"Saya (Namakamu) Chalondra, Pak."

"Saya sudah tau, tadi kan kamu menyebutkan nama kamu sebelumnya." Iqbaal terkekeh pelan kemudian ia kembali duduk di kursinya.

"Boleh saya tau pengalaman kerja kamu?" Tanya Iqbaal.

(Namakamu) mengangguk antusias, "Saya pernah bekerja sebagai manajer HRD di Santeo Corp's, Pak. Kemudian juga setelah itu saya di angkat sebagai direktur personalia disana."

Rich Bucin - IDR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang