twenty five - End

14.4K 853 84
                                    

Tiga tahun kemudian. Usia Lena sudah menggapai dua tahun sepuluh bulan. Yang artinya dua bulan lagi Lena akan berusia genap dua tahun.

Hubungan (Namakamu) dan Iqbaal juga masih harmonis walaupun kadang perang dingin suka terjadi akibat Iqbaal yang keras kepala. Tapi untungnya mereka selalu menyelesaikannya secara baik-baik.

"Sayang! Liat kemeja aku gak?"

Suara teriakan Iqbaal membuat (Namakamu) menghentikan sejenak masakannya. Ia mematikan kompornya lalu menghampiri Iqbaal yang berada di kamar.

Sesampainya di kamar, (Namakamu) sudah disuguhkan dengan kasur yang dipenuhi dengan tumpukan baju. (Namakamu) yang melihat itu langsung saja memarahi.

"A'! Ya Allah, kamu ngapain sih?! Aku kemarin baru beresin itu semua, kenapa kamu berantakin lagi?!"

"Aku nyari kemeja aku, Yang."

"Tapi bisa gak nyarinya gak usah di berantakin gini! Lagian kayak gak ada kemeja lain aja."

Iqbaal terdiam sesaat, pandangan ia arahkan ke arah lain. Tidak mau melihat ke arah istrinya yang sudah Iqbaal pastikan jika ia berbicara lagi istrinya pasti sudah mengeluarkan teriakannya.

"Keluar sana! Sekalian bawa Lena, sarapan sendiri!"

"Jangan gitu dong, Yang. Masa aku sarapan sendiri. Sama kamu ya?" Ujar Iqbaal.

"Enggak! Udah sana sarapan! Bawa Lena sekalian!"

Dengan terpaksa Iqbaal menuju ke baby box Lena dan membawa putrinya turun ke bawah untuk sarapan. Dewi fortuna sepertinya tidak memihak pada Iqbaal pagi ini.

...

"Yang, aku udah sarapan."

(Namakamu) melirik ke arah Iqbaal, "Yaudah taro di wastafel, nanti aku cuci."

Setelah menaruh piringnya, Iqbaal menghampiri (Namakamu) yang sedang menyuapi Lena yang berada di baby chair. (Namakamu) menyuapi Lena di ruang keluarga sambil menyetel acara kartun di televisi.

Masa bodo dengan dirinya yang telat, lagi pula Iqbaal yang punya perusahaan.

"Yang," Panggil Iqbaal.

"Hm."

Iqbaal mendudukan dirinya di samping (Namakamu), "Maaf ya."

"Hm."

"Ih jangan gitu doang jawabnya." Rengek Iqbaal pada (Namakamu).

"Iya dimaafin. Yaudah gih sana kerja."

Iqbaal tersenyum senang kemudian menangkup pipi (Namakamu) sehingga bibir istrinya itu seperti ikan. Iqbaal mengecup singkat bibir istrinya kemudian mencium kedua pipi Lena.

"Aku bolos deh, kita jalan aja yuk."

(Namakamu) menepuk pundak Iqbaal serta mendorongnya, "Kerja sanaa!"

"Gak mau, mau sama istri aku sama anak aku juga. Lagian gak ada meeting sama klien penting juga. Kalo rapat kan masih bisa di wakilin sama Reza." Kata Iqbaal sambil menyenderkan badannya di lengan (Namakamu).

"Lena juga mau jalan-jalan sama Ayah kan ya?"

Lena tersenyum manis sehingga membuat (Namakamu) dan Iqbaal tersenyum gemas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rich Bucin - IDR [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang